Marieska Harya Virdhani Jurnalis
SEMAKIN tua usia seseorang, maka semakin sedikit pula jumlah waktu tidur mereka. Genetic Clock Teory menyebutkan,
setiap manusia mengalami penurunan jam tidur. Sama halnya dengan
baterai yang suatu saat akan habis, begitupun pada manusia khususnya
lansia.
Doktor Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Joni Haryanto menuturkan setiap lansia memiliki waktu tidur ideal yakni selama enam jam. Lamanya waktu tersebut untuk siang maupun malam. "Kalau hanya empat jam harus dinaikan, malam dan siang. Yang terpenting adalah tidur malam hari," jelasnya di Kampus UI Depok, baru-baru ini.
Namun lanjutnya, lansia umumnya selalu terbangun setiap malam lantaran harus buang air kecil yang terbilang sering.
"Karena pada saat malam harus buang air kecil, kandung kemih tua selalu ada residu , dampaknya selalu keluar buang air kecil," terangnya.
Jika gagal tidur selama enam jam, lanjut Joni, berarti lansia mengalami insomnia. Joni menyebut waktu tidur lansia terbagi menjadi tiga kategori, yakni tak bisa tidur awal, terbangun di tengah tidur malam, dan ada pula yang bersifat terminasi insomnia pada akhir sekira pukul 03.00 hingga pagi.
"Gangguan tidur atau kurangnya kualitas tidur menyebabkan pagi hari badan tak enak, emosi labil, mudah jatuh," tuturnya.
Ia menambahkan banyak lansia alami insomnia. Cara agar mendapatkan kualitas tidur yang berkualitas, tak jarang lansia mengonsumsi minuman untuk membangkitkan serotonin. "Ada kandungan yang membuat orang mudah tidur seperti minum teh camomile atau susu, karena mengandung serotonin sebagai neurohormonal digunakan awal tidur, supaya awal bisa tidur," tutupnya.
Doktor Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Joni Haryanto menuturkan setiap lansia memiliki waktu tidur ideal yakni selama enam jam. Lamanya waktu tersebut untuk siang maupun malam. "Kalau hanya empat jam harus dinaikan, malam dan siang. Yang terpenting adalah tidur malam hari," jelasnya di Kampus UI Depok, baru-baru ini.
Namun lanjutnya, lansia umumnya selalu terbangun setiap malam lantaran harus buang air kecil yang terbilang sering.
"Karena pada saat malam harus buang air kecil, kandung kemih tua selalu ada residu , dampaknya selalu keluar buang air kecil," terangnya.
Jika gagal tidur selama enam jam, lanjut Joni, berarti lansia mengalami insomnia. Joni menyebut waktu tidur lansia terbagi menjadi tiga kategori, yakni tak bisa tidur awal, terbangun di tengah tidur malam, dan ada pula yang bersifat terminasi insomnia pada akhir sekira pukul 03.00 hingga pagi.
"Gangguan tidur atau kurangnya kualitas tidur menyebabkan pagi hari badan tak enak, emosi labil, mudah jatuh," tuturnya.
Ia menambahkan banyak lansia alami insomnia. Cara agar mendapatkan kualitas tidur yang berkualitas, tak jarang lansia mengonsumsi minuman untuk membangkitkan serotonin. "Ada kandungan yang membuat orang mudah tidur seperti minum teh camomile atau susu, karena mengandung serotonin sebagai neurohormonal digunakan awal tidur, supaya awal bisa tidur," tutupnya.
0 comments:
Post a Comment