Sabtu, 25 Juli 2015
Pesta St. Yakobus, Ras
warna liturgi Merah
Bacaan
2Kor. 4:7-15; Mzm.
126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Mat. 20:20-28. BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau
1Kor 4:1-16
Matius
20:20-28:
20 Maka datanglah ibu
anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di
hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 21 Kata Yesus: "Apa yang
kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini
boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan
yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." 22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya:
"Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang
harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." 23 Yesus
berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk
di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.
Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah
menyediakannya." 24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain
kepada kedua saudara itu. 25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata:
"Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya
dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas
mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi
terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak
Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Renungan:
Dalam beberapa kesempatan
saya melihat bagaimana para ibu ingin anaknya menjadi orang terkenal atau
hebat. Contohnya ketika ia ingin anaknya jadi artis, dia memberikan aneka macam
kursus yang mendukung. Tiap ada casting anaknya selalu diikutsertakan. Sang
anak sendiri pun sering mengalami kelelahan untuk memenuhi hasrat dari ibunya.
Ibu anak-anak Zebedeus
mempunyai harapan anak-anaknya menjadi orang penting di sekitar Yesus. Ia pun
mengajukan diri dan omong kepada Yesus. Namun bagi Yesus menjadi besar mesti
mau menjadi pelayan. Dan hal duduk di sebelah kiri dan kanannya adalah hak
Bapa.
Menjadikan seorang anak
menjadi besar memang mungkin saja dengan segala macam kursus yang mendukung.
Namun yang lebih utama dari itu bagaimana sang anak itu mempunyai kecintaan
pada bakat dan talentanya. Deteksi atas hal tersebut bisa kita lakukan dengan
mengajari mereka mencintai kehidupan dalam rumah tangga. Tanggungjawab mereka
atas rumah yang disinggahi akan menjadi modal besar baginya untuk menjadi orang
besar.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu.
Lihatlah kembali bagaimana anda mempersiapkan anak-anak anda menjadi orang
besar dan penting.
Refleksi:
Apakah pendidikanku
kepada anak mengembangkan atau malah mengkerangkeng mereka?
Doa:
Tuhan semoga para orang
tua tidak memaksakan keinginannya kepada anak-anaknya. Semoga mereka sungguh
mampu secara wajar memperkembangkan anak-anaknya. Amin.
Perutusan:
Aku akan mendidik
anak-anakku bertanggungjawab atas hidupnya dan tidak memaksakan keinginanku
padanya. -nasp-
0 comments:
Post a Comment