Minggu, 26 Juli 2015
Hari Minggu Biasa XVII
warna liturgi Hijau
Bacaan
2Raj. 4:42-44; Mzm.
145:10-11,15-16,17-18; Ef. 4:1-6; Yoh. 6:1-15. BcO 1Raj. 8:22-34,54-61
Yohanes 6:1-15:
1 Sesudah itu Yesus
berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. 2 Orang banyak berbondong-bondong
mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang
diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan
duduk di situ dengan murid-murid-Nya. 4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi,
sudah dekat. 5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang
banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus:
"Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" 6
Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang
hendak dilakukan-Nya. 7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus
dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat
sepotong kecil saja." 8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas,
saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 9 "Di sini ada seorang anak,
yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk
orang sebanyak ini?" 10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk."
Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira
lima ribu laki-laki banyaknya. 11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap
syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga
dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 12 Dan setelah
mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan
yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." 13 Maka merekapun
mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan
dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. 14 Ketika orang-orang
itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini
adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." 15 Karena Yesus
tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk
menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Renungan:
Dalam sebuah perayaan di
Domus Pacis, tamu yang datang melebihi jumlah katering yang dipesan. Rm. Bambang
pun sempat mengumumkan kalau makanan kurang diminta untuk maklum. Ternyata para
ibu yang masak dengan sigap menata jumlah makanan agar mencukupi untuk para
tamu yang hadir. Dan berkat kesigapan para ibu maka makanan cukup bahkan sisa.
Berlimpahnya tamu tentu
membahagiakan mereka yang lagi punya acara. Namun kelimpahan ini menuntut
kesigapan para pengracik hidangan. Yesus didatangi ribuan orang. Ia pun tergerak
untuk memberi mereka makan. Para murid kaget dengan itu. Mereka hanya mampu
menyerahkan lima roti dan dua ikan. Dengan sigap Yesus menggandakannya sehingga
semua orang bisa makan sampai kenyang.
Ada banyak peristiwa
semacam itu yang kita alami. Pada saat seperti itu hati kita tetap harus tenang
dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi. Kita tidak akan
pernah kekurangan kala kita percaya yang kita siapkan cukup dan bisa diatur.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang.
Bayangkan dirimu sedang mengadakan hajatan. Tamunya begitu banyak. Tatalah
bagaimana agar semua tamu kebagian hidangan.
Refleksi:
Apa yang mesti kaulakukan
kala harus memberi makan sesamamu?
Doa:
Bapa, kami percaya Engkau
selalu menjamin kehidupan kami. Semoga kami pun juga menjadi berkat bagi sesama
kami yang membutuhkan. Amin.
Perutusan:
Aku akan menata
sedemikian rupa agar orang-orang di sekitarku terjamin hidupnya. -nasp-
0 comments:
Post a Comment