Jumat, 17 Juli
2015
Matius 12:1-8
12:1.
Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar,
murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
12:2
Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah,
murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
12:3
Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan
Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
12:4
bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian
yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya,
kecuali oleh imam-imam?
12:5
Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat,
imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
12:6
Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
12:7
Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas
kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak
bersalah.
12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan
atas hari Sabat."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada anggapan bahwa agama adalah pegangan orang untuk menjadi baik. Dengan patokan-patokan ajaran dan peribadatan agama memberi orang jalan menjadi insan berbudi luhur dan mulia.
- Tampaknya, ada anggapan bahwa secara praktis agama jadi pegangan pengawasan hidup agar orang terbebas dari kesalahan dan dosa. Untuk menjadi benar orang cukup menyingkiri perilaku yang jadi larangan agama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kesetiaan apapun terhadap perintah dan larangan serta segala pedoman yang ada dalam agama, apabila dilepas dari penghayatan kemanusiaan yang dilandaskan pada kesejatian suara di kedalaman batin, kesemuanya akan sia-sia karena tidak akan menjadi amalan belas kasih terutama bagi yang papa dan menderita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang akan menghayati agama sebagai tanda sarana hubungan mesra dengan Tuhan dan terbuka dengan siapapun.
Ah, yang salah yang harus diberi sanksi.
0 comments:
Post a Comment