Senin, 20 Juli
2015
Matius 12:38-42
12:38.
Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru,
kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu."
12:39
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini
menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain
tanda nabi Yunus.
12:40
Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian
juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
12:41
Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini
dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar
pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!
12:42 Pada waktu penghakiman, ratu dari
Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga.
Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan
sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, pada masa kini tanda prestasi amat penting untuk menunjukkan diri layak berperan aktif dengan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Tanda prestasi itu dapat secara tertulis dan dapat pula dengan simbol-simbol untuk meyakinkan banyak orang.
- Tampaknya, makin banyak ijasah, sertifikat, dan simbol penghargaan lain makin kuatlah bukti kehebatan. Orang yang bertitel banyak dan di rumahnya terpampang piagam-piagam dan benda-benda penghargaan makin banyak orang dapat diyakinkan akan kuat prestasinya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sebanyak apapun titel, piagam dan benda penghargaan dimiliki, semua itu tidak mengandung makna dan bobot apapun kalau tidak mengalir dari proses dinamika pergolakan yang terjadi di kedalaman batin yang menjadi sumber dari kedalaman dan pancaran keyakinan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung orang akan membiasakan diri memproses segala peristiwa dalam dialog dengan kegaiban di kedalaman batin.
Ah, di masa kini ijasah dan tanda penghargaan adalah
bukti mutu seseorang.
0 comments:
Post a Comment