Kamis, 02 Juli 2015
St. Bernardino Realino,
St. Fransiskus Regis, St. Fransiskus Jrome, Yulianus Maunoir, Antonius
Baldinucci
warna liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 22:1-19; Mzm.
116:1-2,3-4,5-6,8-9; Mat. 9:1-8. BcO 1Sam. 12:1-25
Matius 9:1-8:
1 Sesudah itu naiklah
Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya
sendiri. 2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di
tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." 3 Maka
berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat
Allah." 4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata:
"Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? 5 Manakah
lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan
berjalanlah? 6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia
berkuasa mengampuni dosa" lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu:"Bangunlah,
angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 7 Dan orang itupun
bangun lalu pulang. 8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu
memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.
Renungan:
Orang sakit membutuhkan
pertolongan. Mereka membutuhkan pertolongan agar segera terbebas dari sakitnya.
Yesus segera menyembuhkan si lumpuh. Kesiapsiagaan Yesus diamati dan dinilai
oleh para ahli Taurat. Mereka tidak terima dan menuduh Yesus menghujat Allah.
Namun Yesus lebih peduli pada si sakit dan Ia menyembuhkannya.
Perbuatan apapun tidak
akan pernah lepas dari penilaian orang. Ketika kita berbuat baik atau buruk,
orang akan tetap menilai kita. Bahkan ada orang yang selalu menilai buruk apapun
yang kita lakukan. Belajar dari Yesus kita tidak perlu berhenti melakukan
perbuatan baik walau ada penilaian buruk yang kita terima. Murid Kristus tetap
teguh melakukan hal baik.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang.
Hadirkan satu perbuatan baikmu namun tetap dicacat oleh orang. Tetap lakukan
perbuatan baik itu.
Refleksi:
Bagaimana anda menanggapi
celaan orang dengan perbuatan baikmu?
Doa:
Tuhan Engkau mengajariku
untuk bertahan berbuat baik, menolong yang sakit walau dicela orang. Semoga aku
pun mempunyai daya tahan itu. Amin.
Perutusan:
Aku akan bertahan berbuat
baik walau cacat cela yang kuterima. -nasp-
0 comments:
Post a Comment