Senin, 13 Juli 2015
St. Teresia Yesus dr
Andes
warna liturgi Hijau
Bacaan
Kel. 1:8-14,22; Mzm.
124:1-3,4-6,7-8; Mat. 10:34-11:1. BcO 2Sam. 2:1-11; 3:1-5
Matius
10:34-11:1:
34 "Jangan kamu
menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan
untuk membawa damai, melainkan pedang. 35 Sebab Aku datang untuk memisahkan
orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu
mertuanya, 36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. 37 Barangsiapa
mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan
barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia
tidak layak bagi-Ku. 38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia
tidak layak bagi-Ku. 39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya. 40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa
menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. 41 Barangsiapa menyambut
seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa
menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang
yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak
akan kehilangan upahnya dari padanya." 1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada
kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan
Injil di dalam kota-kota mereka.
Renungan:
Saya membayangkan Yesus
mengajar para murid. Ia memompa motivasi para murid. Sekalipun di awal-awal
tampak menakutkan (permusuhan dalam keluarga) namun di akhir-akhir sungguh
menguatkan hati. Setiap orang yang memberikan secangkir air pada mereka telah
tercatat namanya di surga. Setelah itu Dia mengutus para murid.
Situasi berat mungkin
kita alami. Kelegaan hidup pun bisa kita rasakan. Dua kenyataan itu sering
hadir silih berganti di dalam hidup kita. Ketika kita kuat menghadapi yang berat
kita akan mengalami kelegaan. Kelegaan bisa kita rasakan kala kita sanggup
mengarungi yang berat.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang.
Bayangkan dirimu lagi berada dalam situasi berat. Anda berjuang mengatasinya.
Dan anda berhasil. Rasakanlah kelegaan dalam dirimu.
Refleksi:
Tulislah pengalaman lega
kala anda berhasil melampaui beban berat.
Doa:
Bapa, kuatkan hatiku
untuk setia pada kehendakMu, walau untuk itu aku harus melalui jalan hidup yang
berat. Aku percaya Engkau akan memberikan kelegaan. Amin.
Perutusan:
Aku akan bertahan pada
tugas perutusanNya, walau tidak mudah. -nasp-
0 comments:
Post a Comment