Kamis, 2 Juli
2015
Matius 9:1-6
9:1.
Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah
Ia ke kota-Nya sendiri.
9:2
Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat
tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh
itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
9:3
Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat
Allah."
9:4
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu
memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
9:5
Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan:
Bangunlah dan berjalanlah?
9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di
dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia
kepada orang lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan
pulanglah ke rumahmu!"
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tidak sedikit orang mengaitkan kehidupan beragama sebagai penghayatan hidup ber-Tuhan. Dengan doa dan ajaran orang beragama diarahkan untuk sadar sebagai orang-Nya Tuhan.
- Tampaknya, tak sedikit orang dalam kesalehan beragama makin merasa tampak kedekatannya dengan Tuhan. Pikiran, perasaan, dan kehendaknya makin dipenuhi oleh Ketuhanan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sesaleh, setekun, dan sesetia apapun orang dalam beragama hanya akan jadi kesia-siaan kalau hanya membuat kesadaran ber-Tuhan dan tidak membuat kesadaran bahwa dalam hidup ini Tuhan juga bermanusia sehingga kuasa dan daya-Nya terpancar di kedalaman batin orang yang terungkap dan terwujud dalam pembangunan kebaikan satu sama lain antar manusia. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menaruh pikiran dan perasaan yang dijumpai dalam hubungannya dengan dengung dan aura kedalaman batin.
Ah, itu penghojatan mengatakan Tuhan bermanusia.
0 comments:
Post a Comment