Wednesday, March 15, 2017
Bersih Pangkal Sehat?
Kalau tidak keliru dulu ada kata-kata yang berbunyi Bersih Pangkal Sehat. Ini adalah ungkapan sosialisasi kebersihan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan. Cuci tangan pun menjadi salah satu bagian dari sosialisasi. Bahkan di RS Panti Rapih ada petunjuk bagaimana cuci tangan yang benar. Dalam hal cuci tangan di antara rama-rama Domus Pacis tampaknya hanya Rm. Harto yang paling rajin. Barangkali yang lain juga melakukan tetapi tidak diketahui oleh teman-tema rama lain. Yang jelas Rm. Bambang, kecuali karena jari-jari dan telapak tangan pas amat kotor, tidak memiliki kebiasaan cuci tangan sehabis makan. Lain halnya dengan Rm. Harto. Setiap selesai makan, karyawan akan memutar kursi roda yang diduduki Rm. Harto dari menghadap meja makan "balik kanan grak!" terus "hadap kanan" serta "maju jalan" menuju wastafel. Di situlah beliau memutar kran, membasahi telapak tangan dan jari-jari, menyabuni dengan sabun yang tersedia, dan mengeringkan dengan kain lap yang tergantung di sebelah wastafel. Peristiwa cuci tangan ini, mungkin karena kondisi fisik, akan tidak cepat selesai. Hal ini sudah menjadi semacam "ritus sesudah makan" sehingga sepertinya wajib dijalankan. Rm. Bambang yang suka jahil kerap mengejek Rm. Harto dengan menyebut tindakan cuci tangan itu dengan istilah "kekeceh" (main air yang biasa dilakukan oleh anak kecil). Di Domus Rm. Bambang memang kerap mengejek Rm. Harto. Tetapi beliau malah kerap tertawa bahkan terkekeh. Katanya, kalau Rm. Bambang kerap pergi dan tak ikut makan, beliau sempat tanya "Rama Bambang kemana, ya?" Ketika Rm. Bambang sedang sakit opname di RS Panti Rapih, Rm. Harto pernah bertanya pada Bu Rini "Rama Bambang le kundur njing napa? Domus sepi, je" (Kapan Rm. Bambang pulang. Domus Pacis jadi sepi).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment