Ludovikus drCasoria
warna liturgi Ungu
Bacaan
Dan. 9:4b-10; Mzm.
79:8,9,11,13; Luk. 6:36-38. BcO Ul 24:1-25:4
Lukas 6:36-38:
36 Hendaklah
kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 37 "Janganlah
kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu
menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang
digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Renungan:
Waktu kecil di rumahku ada sumur.
Sumur itu selalu menghadirkan air bening yang mencukupi kebutuhan keluargaku. Aku
sering menimba airnya. Makin hari sumur itu makin tidak digunakan dan diganti
dengan air PDAM. Kualitas air sumur pun makin menurun. Ia yang sudah jarang
ditimba malah jadi kotor dan berbau.
Tuhan mengajak kita untuk selalu
siap memberi. “Berilah dan kamu akan diberi: suatu
takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan
dicurahkan ke dalam ribaanmu” (Luk 6:38). Ketika kita iklas memberi Tuhan
sendiri yang akan menggantinya dengan kelimpahan.
Sumur
yang selalu ditimba memberikan air yang segar. Ketika jarang ditimba malah
kotor dan berbau. Ketika kita rela memberi kita malah akan segar. Sebaliknya
ketika kita pelit maka kita pun kehilangan kesegaran tersebut. Tuhan akan
melimpahkan berkat pada mereka yang murah hati.
Kontemplasi:
Bayangkan kesegaran orang yang suka
memberi dan murah hati.
Refleksi:
Tulislah pengalamanmu memberi.
Doa:
Tuhan semoga aku mempunyai hati yang
rela memberi. Aku percaya Engkau menambahkan kenampuanku untuk itu. Amin.
Perutusan:
Aku akan membangun sikap murah hati.
-nasp-
0 comments:
Post a Comment