Hari biasa
Pekan IV Prapaskah
warna
liturgi Ungu
Bacaan:
Yer.
11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53
BcO Ibr
10:11-35
Yohanes 7:40-53:

Renungan:
Seringkali kita melihat aksi demo. Ada
demo yang diikuti puluhan orang. Ada pula yang diikuti oleh ribuan orang.
Ketika demo berlangsung selalu ada saat yang disebut orasi. Di situ orang
menyampaikan gagasannya. Tidak jarang orasi itu begitu garang dan keras. Tidak
sedikit pula yang menyampaikan orasi yang membakar emosi para pendemo dan
memerahkan telinga yang dikritik. Namun sering orang-orang itu bebas dari
penangkapan karena berada di kerumunan orang banyak dan berisiko menimbulkan
kegaduhan lain.
Yesus adalah tokoh yang menimbulkan
keresahan bagi para pemuka di jaman-Nya. Namun kehadiran-Nya selalu memikat
banyak orang untuk berkumpul. Bahkan di antaranya ada pejabat dan tentara.
Mereka pun mengakui kebenaran dan kuasa-Nya. Hal itu yang membuat orang-orang
yang memusuhi-Nya tidak berani menangkap-Nya.
Suatu suara yang dideklarasikan
pasti ada yang mengikuti. Semakin kuat sang deklarator semakin banyak
pengikutnya. Maka rasanya kita perlu sungguh menata deklarasi kita sehingga
deklarasi yang kita keluarkan sungguh membawa pada kesejahteraan banyak orang.
Ketika kita menyampaikan itu kita tidak perlu takut dengan aneka ancaman. Tuhan
beserta kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu mendeklarasikan
sesuatu demi kebaikan bersama. Amati pertambahan pengikutmu dan tentangan yang
anda hadapi.
Refleksi:
Bagaimana membangun deklarasi yang
menyejahterakan?
Doa:
Tuhan semoga aku semakin mampu menggerakkan
orang untuk bersama-sama membangun kesejahteraan hidup. Semoga dayaku tidak
habis. Amin.
Perutusan:
Aku akan berani mencanangkan
semangat baik pada lingkungan sekitarku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment