Hari biasa
Pekan IV Prapaskah
warna
liturgi Ungu
Bacaan:
Yer.
11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53
BcO Ibr
10:11-35
Yohanes 7:40-53:
40Beberapa
orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata:
"Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." 41Yang lain berkata:
"Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias
tidak datang dari Galilea! 42Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal
dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu
tinggal." 43Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.
44Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun
yang berani menyentuh-Nya. 45Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam
kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
tidak membawa-Nya?" 46Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah
seorang manusia berkata seperti orang itu!" 47Jawab orang-orang Farisi itu
kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan? 48Adakah seorang di antara
pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang
Farisi 49Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah
mereka!" 50Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya,
berkata kepada mereka: 51"Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang,
sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah
dibuat-Nya?" 52Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea?
Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang
dari Galilea." 53Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,
Renungan:
Seringkali kita melihat aksi demo. Ada
demo yang diikuti puluhan orang. Ada pula yang diikuti oleh ribuan orang.
Ketika demo berlangsung selalu ada saat yang disebut orasi. Di situ orang
menyampaikan gagasannya. Tidak jarang orasi itu begitu garang dan keras. Tidak
sedikit pula yang menyampaikan orasi yang membakar emosi para pendemo dan
memerahkan telinga yang dikritik. Namun sering orang-orang itu bebas dari
penangkapan karena berada di kerumunan orang banyak dan berisiko menimbulkan
kegaduhan lain.
Yesus adalah tokoh yang menimbulkan
keresahan bagi para pemuka di jaman-Nya. Namun kehadiran-Nya selalu memikat
banyak orang untuk berkumpul. Bahkan di antaranya ada pejabat dan tentara.
Mereka pun mengakui kebenaran dan kuasa-Nya. Hal itu yang membuat orang-orang
yang memusuhi-Nya tidak berani menangkap-Nya.
Suatu suara yang dideklarasikan
pasti ada yang mengikuti. Semakin kuat sang deklarator semakin banyak
pengikutnya. Maka rasanya kita perlu sungguh menata deklarasi kita sehingga
deklarasi yang kita keluarkan sungguh membawa pada kesejahteraan banyak orang.
Ketika kita menyampaikan itu kita tidak perlu takut dengan aneka ancaman. Tuhan
beserta kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu mendeklarasikan
sesuatu demi kebaikan bersama. Amati pertambahan pengikutmu dan tentangan yang
anda hadapi.
Refleksi:
Bagaimana membangun deklarasi yang
menyejahterakan?
Doa:
Tuhan semoga aku semakin mampu menggerakkan
orang untuk bersama-sama membangun kesejahteraan hidup. Semoga dayaku tidak
habis. Amin.
Perutusan:
Aku akan berani mencanangkan
semangat baik pada lingkungan sekitarku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment