HARI MINGGU PRAPASKAH IV
warna liturgi Ungu
Bacaan
1Sam.
16:1b,6-7,10-13a; Mzm.
23:1-3a,3b-4,5,6; Ef. 5:8-14; Yoh. 9:1-41. BcO Ibr 7:1-11
Yohanes 9:1-41:
1 Waktu
Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 2 Murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri
atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" 3 Jawab Yesus:
"Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan
Allah harus dinyatakan di dalam dia. 4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia
yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada
seorangpun yang dapat bekerja. 5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang
dunia." 6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan
mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta
tadi 7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam
Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu,
ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. 8 Tetapi
tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis,
berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?" 9 Ada yang berkata:
"Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia
serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah
itu." 10 Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi
melek?" 11 Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah,
mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan
basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat
melihat." 12 Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?"
Jawabnya: "Aku tidak tahu." 13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya
buta itu kepada orang-orang Farisi. 14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah
dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. 15 Karena itu orang-orang
Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya:
"Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan
sekarang aku dapat melihat." 16 Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu:
"Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari
Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat
membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara
mereka. 17 Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau,
apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya:
"Ia adalah seorang nabi." 18 Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak
percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka
memanggil orang tuanya 19 dan bertanya kepada mereka: "Inikah anakmu, yang
kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat
melihat?" 20 Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia
ini anak kami dan bahwa ia lahir buta, 21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat
melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu
juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata
untuk dirinya sendiri." 22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka
takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat
bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan. 23 Itulah
sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah
kepadanya sendiri." 24 Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang
tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan
Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa." 25 Jawabnya: "Apakah
orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa
aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." 26 Kata mereka kepadanya:
"Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"
27 Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya;
mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya
juga?" 28 Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid
orang itu tetapi kami murid-murid Musa. 29 Kami tahu, bahwa Allah telah
berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia
datang." 30 Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu
tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku. 31 Kita
tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang
yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. 32 Dari dahulu sampai sekarang
tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir
buta. 33 Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat
apa-apa." 34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa
dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar. 35 Yesus
mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan
dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" 36 Jawabnya:
"Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya." 37 Kata Yesus
kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang
berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!" 38 Katanya: "Aku percaya,
Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya. 39 Kata Yesus: "Aku datang ke
dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat
melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta." 40 Kata-kata
itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata
kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?" 41 Jawab Yesus
kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena
kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."
Renungan:
Suatu kali saya bertemu dengang
seorang saudara yang bertahan hidup dan bersosialisasi pasca sebagian tubuhnya
terbakar. Ia merasa bersyukur masih diperkenankan hidup namun ia sadar hidupnya
adalah perjuangan. Orang pun sering merasa bagaimana kala melihat bekas-bekas
terbakar di wajah dan tubuhnya. Namun ia percaya Tuhan mencintainya.
Orang buta sejak lahir seringkali
dicap sebagai anak orang berdosa. Karena dosa orang tuanya maka ia mengalami
buta. Tidak ada tempat bagi orang seperti itu. Maka mereka pun hanya bisa
menjadi pengemis. Yesus berkenan pada mereka. Ia pun menyembuhkan ia yang buta
sejak lahir. Si buta pun bersyukur dan merasa dicintai Tuhan. Ia pun dengan
teguh bersaksi bahwa Yesus datang dari Allah.
Kiranya kita pun jangan terlalu
mudah mencap seseorang berdosa atau terkutuk. Mereka yang mengalami situasi
tertentu telah memanggul beban tersendiri. Kita perlu meringankan beban mereka.
Kita support mereka agar mampu hidup dan bersosialisasi dengan baik. Perhatian
dan kasih kita akan meringankan beban mereka.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah Injil Yoh 9:1-41.
Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana meringankan beban mereka
yang difabel?
Doa:
Tuhan berikanlah jalan dan terang-Mu
untuk saudara-saudariku yang mempunyai kemampuan berbeda (difabel:
differentability). Semoga mereka mampu mengarungi hidup ini dengan gembira.
Amin.
Perutusan:
Aku akan meringankan beban
saudara-saudariku yang difabel. -nasp-
0 comments:
Post a Comment