Hari biasa Pekan II Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan
Kej.
37:3-4,12-13a,17b-28; Mzm.
105:16-17,18-19,20-21; Mat.
21:33-43,45-46. BcO Ul 31:1-15,23
Matius
21:33-43,45-46:
33 "Dengarkanlah
suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan
menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan
mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu
kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh
hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi
bagiannya. 35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu:
mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula
dengan batu. 36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih
banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti
kawan-kawan mereka. 37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya:
Anakku akan mereka segani. 38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat
anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris,
mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 39 Mereka
menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 40 Maka
apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan
penggarap-penggarap itu?" 41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan
membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada
penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada
waktunya." 42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca
dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi
batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata
kita. 43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil
dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah
Kerajaan itu. 45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mendengar
perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang
dimaksudkan-Nya. 46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka
takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.
Renungan:
Ketika nafsu serakah telah merasuki
diri seseorang maka ia sulit melihat kebaikan yang diterimanya. Yang ada
padanya hanyalah kekurangan dan keinginan untuk menguasai. Ia tidak merasa cukup
dengan apa yang diperoleh. Ia ingin menguasai lebih dan lebih, kalau perlu merebut
yang bukan menjadi haknya dan menyingkirkan mereka yang berhak.
Para penggarap melihat kebun yang
mereka garap bernilai lebih daripada bagi hasil yang akan diterima. Mereka
tergiur untuk menguasainya. Maka utusan bahkan putra pemilik kebun pun mereka
singkirkan demi menguasai kebun tersebut.
Dalam hidup ini sering ada godaan
untuk merasa tidak cukup, kurang. Hal itu mendorong nafsu kita untuk
mendapatkan lebih dan lebih. Kita mesti berhati-hati dengan hal tersebut karena
bisa menjebak diri kita. Kita mesti berani mengatakan cukup dan menahan diri
masuk dalam perangkap nafsu rasa tidak cukup. Apa yang diberikan Tuhan cukup
untuk memenuhi kebutuhan kita.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Bayangkan
rejeki yang kaumiliki. Tatalah itu. Cukupkan untuk hidupmu.
Refleksi:
Bagaimana menata rejeki kita agar
cukup bagi hidup kita?
Doa:
Tuhan jagailah aku supaya tidak
dikuasai oleh nafsu yang tidak pernah puas. Amin.
Perutusan:
Aku akan mencukupkan diri dengan
rejeki yang kumiliki. -nasp-
0 comments:
Post a Comment