Sabtu, 04 Maret 2017
Humbelina, Placida
warna liturgi Ungu
Bacaan
Yes. 58:9b-14; Mzm. 86:1-2,3-4,5-6; Luk. 5:27-32.BcOKel 3:1-20
Lukas 5:27-32:
27 Kemudian, ketika Yesus pergi ke
luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di
rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" 28 Maka
berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. 29 Dan Lewi
mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar
pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. 30 Orang-orang
Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya:
"Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang
berdosa?" 31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang
sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; 32 Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Renungan:
Dalam dunia pendidikan mungkin kita
menemui anak troublemaker. Anak seperti itu seringkali memusingkan para guru.
Ada saja yang dibuatnya. Setiap akalnya selalu menjadi masalah bagi banyak
orang. Maka ia pun dicap sebagai troublemaker dan dihindari.
Pemungut cukai adalah kelompok yang
dianggap membuat masalah dalam kehidupan masyarakat Yahudi. Mereka memunguti
pajak. Lewi adalah salah satu dari mereka. Namun Yesus melihat secara lain. Ia
melihat Lewi mempunyai potensi menjadi murid-Nya. Maka Ia pun mengundangnya
untuk bergabung dalam barisan para murid-Nya.
Lewi dan para anak troublemaker
sebenarnya adalah orang-orang yang berpotensi. Mereka orang-orang yang mampu
menciptakan sesuatu. Rasanya kalau kita mampu mengarahkan dan memanfaatkan
potensi tersebut kita akan menemukan buah-buah yang melebihi perkiraan banyak
orang.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu bertemu dengan orang
yang selalu dicap bermasalah. Dekati dan jadikan ia sebagai rekan kerjamu.
Refleksi:
Bagaimana mampu melihat dan menemukan
potensi seseorang?
Doa:
Tuhan, semoga aku mampu mengelola
potensi yang ada di sekitarku dengan sebaik-baiknya. Semoga yang sakit pun
kembali pada jalan hidup yang sehat. Amin.
Perutusan:
Aku akan terbuka pada potensi sesamaku.
-nasp-
0 comments:
Post a Comment