HARI MINGGU PRAPASKAH III
warna liturgi Ungu
Bacaan
Kel. 17:3-7; Mzm.
95:1-2,6-7,8-9; Rm. 5:1-2,5-8; Yoh. 4:5-42 BcO Ibr 1:1-2:4
Yohanes 4:5-42:
5 Maka
sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang
diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. 6 Di situ terdapat sumur Yakub.
Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari
kira-kira pukul dua belas. 7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak
menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." 8 Sebab
murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. 9 Maka kata perempuan
Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum
kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang
Samaria.) 10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia
Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau
telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." 11 Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini
amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? 12 Adakah Engkau
lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami
dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan
ternaknya?" 13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia
akan haus lagi, 14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya,
ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan
kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar
sampai kepada hidup yang kekal." 15 Kata perempuan itu kepada-Nya:
"Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah
datang lagi ke sini untuk menimba air." 16 Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." 17 Kata perempuan itu: "Aku tidak
mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau
tidak mempunyai suami, 18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada
sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." 19
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi. 20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu
katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." 21 Kata Yesus
kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa
kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 22 Kamu
menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab
keselamatan datang dari bangsa Yahudi. 23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah
tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh
dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. 24 Allah
itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran." 25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa
Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan
memberitakan segala sesuatu kepada kami." 26 Kata Yesus kepadanya:
"Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." 27 Pada waktu
itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia sedang bercakap-cakap
dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa yang
Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" 28 Maka
perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata
kepada orang-orang yang di situ: 29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang
mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus
itu?" 30 Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. 31 Sementara
itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya: "Rabi, makanlah." 32 Akan
tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu
kenal." 33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain:
"Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. 35 Bukankah kamu mengatakan:
Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah
sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk
dituai. 36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah
untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. 37 Sebab
dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang
lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka." 39 Dan banyak
orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan
perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang
telah kuperbuat." 40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus,
mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di
situ dua hari lamanya. 41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya
karena perkataan-Nya, 42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami
percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah
mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."
Renungan:
Perjumpaan dengan seseorang sering
membuat kita sulit untuk tidak jujur. Perkataannya seakan membuka mulut kita
untuk mengungkapkan segala sesuatu yang kita simpan. Kita bisa begitu percaya
kepada orang tersebut.
Perempuan di Samaria berjumpa dengan
Yesus. Setelah bercakap-cakap dengan-Nya ia tidak bisa menyembunyikan yang
dialaminya. Ia buka semuanya di hadapan Yesus dan ia pun percaya pada Yesus.
Bahkan perempuan itu membagikan kepercayaannya kepada orang-orang di daerah
asalnya.
Mungkin kita pun akan atau sudah
menemukan orang-orang yang kita percaya. Pada mereka kita bisa leluasa
berbicara apapun. Rasanya tidak perlu ada yang kita tutupi kala bersama dengan
mereka. Berjumpa dengan yang kita percaya akan meringankan beban yang selama
ini kita tanggung sendiri. Namun demikian kita juga mesti bijaksana supaya
tidak menjadi beban pada mereka yang kita percaya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Temui
mereka yang kaupercaya. Ucapkan terima kasih kepadanya.
Refleksi:
Bagaimana menemukan orang yang layak
kita percaya?
Doa:
Tuhan terima kasih atas utusan-Mu
untuk menemani perjalanan hidupku. Berkatilah mereka. Amin.
Perutusan:
Aku bersyukur karena menerima utusan
dari Tuhan untuk menemani hidupku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment