Kamis, 02 Maret 2017
Agnes dr Praha
warna liturgi Ungu
Bacaan
Ul. 30:15-20; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 9:22-25. BcO Kel 1:1-22
Lukas 9:22-25:
22 Dan Yesus berkata: "Anak
Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari
ketiga." 23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan
mengikut Aku. 24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
menyelamatkannya. 25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia
membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Dalam banyak film dikisahkan bagaimana
orang mengejar kehidupan abadi. Mereka mengerahkan segala harta dan
kemampuannya untuk mendapatkan formula bagi keabadiannya. Namun dari seluruh
film yang ada tak ada satupun yang berhasil. Mereka tidak mampu mencapai keabadian
tersebut.
Yesus pun bersabda, “barangsiapa mau
menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya” ( Luk 9:24). Baginya
berusaha menjaga keabadian bukanlah hal yang perlu dilakukan. Yang lebih
penting adalah hidup selaras dengan kehendak Bapa dan bertekun pada
perutusan-Nya. Mereka yang mau menyelamatkan nyawa akan kehilangan nyawanya dan
yang kehilangan nyawa karena Dia akan menyelamatkan.
Hidup kita adalah perutusan. Kita hadir
di dunia karena dipanggil menjadi rekan kerja Allah membawa dunia pada keselamatan.
Maka kesetiaan kita pada perutusan Allah itu menjadi kunci keselamatan kita.
Allah akan menghidupkan mereka yang setia kepada-Nya walau maut telah
menjemput.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Hadirkan perutusan
Tuhan terhadap dirimu.
Refleksi:
Bagaimana menjaga kesetiaan
melaksanakan perutusan Tuhan?
Doa:
Bapa aku ingin setia pada-Mu. Jagailah
aku supaya terbebas dari godaan untuk tidak setia. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga kesetiaanku pada
perutusanku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment