Hari biasa Pekan IV Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan
Yeh. 47:1-9,12; Mzm.
46:2-3,5-6,8-9; Yoh.
5:1-3a.5-16. BcO Ibr 8:1-13
Yohanes
5:1-3a.5-16:
1 Sesudah
itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 2 Di
Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani
disebut Betesda; ada lima serambinya 3 dan di serambi-serambi itu berbaring
sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan
orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. 5 Di situ ada
seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. 6 Ketika Yesus
melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama
dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" 7
Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan
aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju
ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 8 Kata Yesus
kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." 9 Dan pada
saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Tetapi hari itu hari Sabat. 10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada
orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau
memikul tilammu." 11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang
telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan
berjalanlah." 12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang
berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" 13 Tetapi orang yang
baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke
tengah-tengah orang banyak di tempat itu. 14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia
dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan
berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." 15 Orang
itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang
telah menyembuhkan dia. 16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha
menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Umumnya orang ingin berbuat baik.
Siapapun orangnya pasti mempunyai dorongan untuk berbuat baik. Namun memang
tidak semua perbuatan baik diterima sebagai kebaikan. Mereka yang tidak suka malah
tidak senang dengan perbuatan baik yang kita lakukan. Mereka akan mencari
kesalahan dari perbuatan baik kita.
Yesus menyembuhkan orang yang telah
sakit selama puluhan tahun. Kesembuhan ini membawa kebahagiaan yang tak
ternilai. Ia yang telah berpuluh-puluh tahun menanti kini mendapatkan apa yang
dinantikannya. Namun bagi yang tidak suka pada Yesus tindakan Yesus ini
mengganggu, bahkan dipandang sebagai propaganda yang membahayakan. Maka mereka
mencari kesalahannya. Mereka tidak melihat kebaikan sebagai kebaikan, namun
melihatnya sebagai ancaman.
Kita pun selalu diundang untuk
menghadirkan kebaikan. Namun rasanya kita pun perlu bertanya terlebih dahulu
kala akan melakukan itu bagi seseorang. Dengan begitu kebaikan kita pun akan diterima
sebagai kebaikan. Yesus pun bertanya pada si sakit, “Maukah
engkau sembuh?” (Yoh 5:6).
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu akan memberikan
kebaikan kepada seseorang.
Refleksi:
Bagaimana menerima kebaikan sebagai
kebaikan?
Doa:
Tuhan terima kasih atas kebaikan
banyak orang kepada kami. Berkatilah mereka agar mempunyai daya tahan dalam
menaburkan kebaikan. Amin.
Perutusan:
Aku akan menerima kebaikan sesamaku
sebagai kebaikan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment