Kamis, 16 Maret 2017
Hari biasa Pekan II Prapaskah
warna liturgi Ungu
Bacaan
Yer 17:5-10; Mzm
1:1-2.3.4.6; Luk 16:19-31. BcO Ul 30:1-20
Lukas 16:19-31:
19 "Ada
seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari
ia bersukaria dalam kemewahan. 20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus,
badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, 21 dan
ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. 22 Kemudian matilah orang
miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 23 Orang
kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam
maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk
di pangkuannya. 24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku.
Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan
menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 25 Tetapi
Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik
sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat
hiburan dan engkau sangat menderita. 26 Selain dari pada itu di antara kami dan
engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi
dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak
dapat menyeberang. 27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa,
supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 28 sebab masih ada lima orang
saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka
jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 29 Tetapi kata Abraham: Ada
pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian
itu. 30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang
datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 31 Kata
Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi,
mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari
antara orang mati."
Renungan:
Beberapa hari yang lalu diberitakan
ada seorang anak SD merawat dua orang adiknya. Ia merawat seorang diri. Berita
ini menggerakkan hati banyak orang. Sebelumnya diberitakan foto seorang anak
dengan sepatu mengap menjadi viral. Lalu ada orang yang segera memnantu anak
tersebut.
Semasa hidupnya Lazarus berada di
dekat orang kaya. Namun si kaya menutup mata terhadap Lazarus. Ia membiarkan
Lazarus berada dalam kemiskinannya dan menerima rejeki dari ceceran miliknya.
Ia tidak mengangkat martabat Lazarus. Ia membiarkan Lazarus berada dalam
penderitaannya. Maka di dunia sesudah kematian ia pun mengalami pengabaian
sebagaimana dulu dia mengabaikan yang miskin.
Di sekitar kita mungkin ada banyak
orang yang berada dalam situasi terbatas. Kepedulian kita kepada mereka menjadi
taburan bibit yang baik bagi kehidupan abadi sesudah kematian. Maka marilah
kita tidak menutup mata terhadap penderitaan sesama.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Pergilah menemukan
mereka yang membutuhkan bantuan.
Refleksi:
Bagaimana membangun kepedulian?
Doa:
Tuhan semoga aku selalu mempunyai
hati pada mereka yang menderita. Bukalah hati semua orang untuk selalu rela
berbagi kepada mereka. Amin.
Perutusan:
Aku akan berbagi pada mereka yang
menderita. -nasp-
0 comments:
Post a Comment