Jumat, 17 Maret 2017
Matius 21:33-43.45-46
21:33. "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain.
Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya.
Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam
kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain.
21:34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh
hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi
bagiannya.
21:35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap
hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan
melempari yang lain pula dengan batu.
21:36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang
lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama
seperti kawan-kawan mereka.
21:37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka,
katanya: Anakku akan mereka segani.
21:38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat
anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris,
mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.
21:39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar
kebun anggur itu, lalu membunuhnya.
21:40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,
apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"
21:41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan
membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada
penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada
waktunya."
21:42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah
kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah
menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib
di mata kita.
21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan
Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan
menghasilkan buah Kerajaan itu.
21:45 Ketika imam-imam kepala dan orang-orang Farisi
mendengar perumpamaan-perumpamaan Yesus, mereka mengerti, bahwa merekalah yang
dimaksudkan-Nya.
21:46 Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi
mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Dia nabi.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, segala yang sudah tersingkirkan adalah yang sudah tak layak pakai. Hasil-hasil produksi yang cacad dan atau tidak utuh akan diafkir sebagai yang tak layak dipasarkan.
- Tampaknya, orang yang sudah tersingkir pun juga termasuk yang sudah tak dianggap layak berfungsi. Semua yang tersingkir praktis jadi golongan buangan yang tak layak pakai.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, setidak berharga apapun orang dan segala hal yang sudah masuk golongan tersingkir di mata dunia, dalam topangan daur rohani semua justru dapat jadi pegangan kedamaian dan kesejahteraan di kala kehidupan berada dalam ancaman keselamatan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan meminggirkan yang tersingkir.
Ah, yang sudah jadi buangan
tak akan menghadirkan rejeki.
0 comments:
Post a Comment