Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, January 7, 2021

Lamunan Pekan II

Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 8 Januari 2021

Lukas 5:12-16

12. Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." 15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada gambaran bahwa orang baik tidak akan terlalu memikirkan kepentingan diri sendiri. Dia akan sungguh sosial memperhatikan kepentingan orang lain.
  • Tampaknya, orang baik yang memiliki kemampuan demi kepentingan banyak orang akan banyak diburu oleh banyak orang. Dia akan rela untuk selalu sibuk di tengah banyak orang untuk melayani mereka.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa akrab bergaul dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki banyak kegiatan demi kebaikan umum, orang yang sungguh baik tidak akan hanyut di dalamnya sehingga selalu menata diri untuk mengambil waktu pengendapan diri dalam naungan dialogal dengan nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menemukan keseimbangan dalam hidup demi kepentingan banyak orang dan demi keselarasan kedalaman jiwanya sendiri.

Ah, orang baik itu yang tak pernah berprihatin terhadap dirinya sendiri.

0 comments:

Post a Comment