Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 31, 2013

Sabda Hidup Oktaf Paskah

Senin, 01 April 2013

Bacaan
Kis 2:14.22-32: Mat 28:8-15

Mat 28:8-15
28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.


Renungan
Seringkali untuk membuktikan kesalahan seseoran tidak mudah. Para penyidik yang mempunyai kemampuan dan ketrampilan pun seringkali kesulitan untuk menemukan bukti tersebut. Selain mungkin karena (seperti dilakukan para tersangka sekarang ini) lupa, juga karena para tersangka akan berbelit-belit, atau juga karena mereka sudah menyiapkan tameng berlapis-lapis. Rasanya memang sebuah kejahatan selalu membutuhkan kejahatan lain. Sebuah kebohongan membutuhkan kebohongan lain. Para jahat melakukan itu untuk membangun tameng perlindungannya.
Di jaman Yesus, para imam kepala pun melakukan itu: "Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.  Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa" (Mat 28:12-14)."
Konspirasi yang mereka bikin untuk menyingkirkan Yesus sampai Yesus disalib dilanjutkan dengan persekongkolan kebohongan bahwa mayat Yesus telah dicuri. Para imam itu pun kemudian sibuk mencari kebohongan-kebohongan lain untuk menutupi persekongkolan yang telah mereka perbuat. Konspirasi semacam ini pun masih berlangsung. Banyak pemimpin sibuk bukan untuk mengurusi rakyat yang memberi kepercayaan kepadanya, tapi sibuk merancang aneka tameng dan sejata untuk menutupi  tindakan bersalahnya.

Kontemplasi
Duduklah dengan tenang. Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan suasa di Mat 28:11-15. 

Refleksi
Temukan contoh-contoh pribadi seperti para imam kepala pada jaman Yesus. Peran apa yang kauambil dalam "adegan" tersebut.

Doa

Tuhan, kuatlah hati dan iman kami. Bebaskanlah kami dari aneka persekongkolan yang mematikan. Amin.

Perutusan
Aku menghindari persekongkolan yang menyingkirkan sesamaku.

Saturday, March 30, 2013

BADAN PASKAH

Kemarin, Sabtu 30 Maret 2013, Rama Tri Wahyono dalam makan siang menggerutu "Bada kok kaya ngene" (Hari raya kok seperti ini) Kata bada adalah istilah hari raya Idul Fitri untuk orang Jawa. Ternyata Rama Tri membayangkan Paskah seperti bada. Beliau merasa kemarin siang harusnya sudah seperti hari raya. Akan tetapi menu makan di Domus seperti hari-hari biasa. Rama Tri relatif memang terbaru di Domus. Kebiasaan di paroki yang selalu mendapatkan persembahan dari umat tampaknya masih terbawa hingga kini. Maka beliau tampak kecewa dengan kondisi makan di Domus. (walau untuk rama-rama yang lain sudah tidak menjadi soal bahkan saat makan menjadi saat gembira jumpa ceria) Untunglah, rama-rama lain (Rama Jaka, Rama Harta, Rama Bambang) mempunyai relasi-relasi. Maka siang ini, Minggu 31 Maret 2013, menjadi saat meriah di kamar makan. Banyak kenalan mengirim dan memberikan aneka lauk yang lezat-lezat dan sangat istimewa bagi rama-rama Domus. *Rama Bambang
Sabda Hidup Minggu, 31 Maret 2013HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN
Warna Liturgi Putih

Bacaan
Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9

Yoh. 20:1-9
20:1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

Renungan
Berlari-berangkat...
Maria segera berlari kepada para rasul dan menyampaikan kabar tentang ketidakadaan Yesus di makam. Mendengar kabar itu Petrus segera berangkat ke makam Yesus.
Ketika aku bertanya mengapa mereka begitu, jawaban yang kudapat: karena mereka punya ikatan yang kuat dengan Yesus. Kuatnya ikatan tersebut mendorong mereka mudah tergerak ketika ada ketidakberesan. 
Paskah telah kita rayakan dengan meriah. Aneka persiapan telah kita lalui. Rangkaian ibadah-ekaristi sudah kita jalani. Ada banyak pengalaman menghiasi sejarah hidup kita. Kiranya semua itu menjadi sia-sia kalau tidak mengubah kita untuk "berlari-berangkat" menuju pola hidup Kristus Yesus. Paskah mesti membangkitkan iman kita untuk semakin mengakui kasih Allah dan mewartakannya kepada saudara, sahabat dan semua orang yang mengharapkannya. Paskah mesti mendorong kita untuk semakin peduli pada Tuhan dan sesama.
Sekali lagi: selamat Paskah. Semoga Paskah Yesus selaku hidup dalam diri kita, menghidupkan semangat berwarta dan spontanitas beriman yang "berlari-berangkat" menuju pada kerajanNya.

Kontemplasi
Bayangkan  bacaan Injil Yoh. 20:1-9. Hadirlah dalam peristiwa tersebut. Ambil salah satu peran dalam kisah tersebut. 

Refleksi
Tulislah pengalaman "berlari-berangkat" mengimani dan mewartakan Kristus Yesus.

Doa
Tuhan terima kasih atas karya penebusanMu. Semoga makin banyak orang mengenal keagungan karya Putera-Mu Yesus Kristus. Amin.

Perutusan
Aku akan mengasah kesiapsiagaanku supaya semakin selaras dengan hidup Yesus Kristus.

Friday, March 29, 2013

ANAK MUDA DAN PARKIR

Pagi ini, Sabtu 30 Maret 2013, Rama Agoeng bilang kalau tandi malam suasana parkir bagus. Ini tentang kompleks Domus Pacis yang dipinjam untuk areal parkir motor selama Tri Hari Suci. Lampu-lampu dimatikan sesudah kendaraan keluar. Malam sebelumnya lampu-lampu tetap menyala terang benderang sementara semua petugas parkir sudah tiada. Sebenarnya Rama Agoeng beberapa hari ini agak kesal menghadapi petugas-petugas parkir yang terdiri dari kaum muda. Mereka datang memeriksa lingkungan dan mencoba-coba lampu tanpa menghubungi lebih dahulu penghuni Domus Pacis. Bahkan ada anak muda yang, ketika Rama Agoeng keluar melihat mereka, bilang "Kami mau menyambung listrik untuk tambahan lampu." Rama Agoeng menjawab "Tidak boleh." Kebetulan belum ada penanggungjawab yang berkoordinasi dengan Komunitas Rama Domus Pacis. Ketika Rama Agoeng sudah berjumpa dengan anggota panitia Paskah, semuanya beres: lampu dapat ambil dari aliran Domus; lampu dimatikan sesudah selesai; teras kanopi depan kamar tamu Domus tak dipakai untuk lahan parkir. Ternyata pada Kamis Putih belum terlaksana dengan baik. Ketika pulang berkendaraan, Rama Agoeng tidak bisa masuk Domus dan harus menungguh sampai semua selesai. Kanopi depan kamar tamu penuh motor. Beliau kemudian mengingatkan kaum kuda petugas parkir.

Wajarlah kalau tadi malam Rama Agoeng merasa lega karena semua seperti yang sudah beliau ingatkan semalam sebelumnya. Tetapi kemudian beliau tertawa terbahak-bahak. Saya berceritera ketika tadi malam pulang, kanopi depan kamar tamu Domus penuh sesak dengan motor. Bahkan yang terlambat pun langsung menjejerkan motornya di situ. Mereka yang menjejerkan langsung saya usir untuk pindah tempat. Kemudian saya membunyikan klakson motor saya berulang-ulang hingga ada petugas parkir datang. Dia saya paksa memindahkan semua motor. Petugas parkir juga saya ancam kalau tidak mematikan lampu sesudah selesai, selanjutnya tidak boleh menggunakan Domus Pacis. Ketika masuk di Domus, Mas Raharjo salah satu pramurukti, tanya "Yang membunyikan klakson berulang-ulang tadi rama, ta?" Kami yang di dalam Domus (para karyawan dan saya) tertawa. Sebenarnya saya terpaksa melakukan kekerasan psikologis. Mungkin mereka akan membenci saya. Ha ha ha ...... *Rama Bambang
Lamunan Malam Paskah

30 Maret 2013

Lukas 24:1-12

24:1 tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka.
24:2 Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu,
24:3 dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.
24:4 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan.
24:5 Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?
24:6 Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,
24:7 yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."
24:8 Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.
24:9 Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain.
24:10 Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul.
24:11 Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu.
24:12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.


Butir-butir Permenungan
  • Katanya, masa lampau dapat menjadi kenangan yang mengasyikkan. Tak sedikit kelompok orang yang mengadakan reuni untuk merasakan kembali berbagai kenangan indah yang pernah menjadi pengalaman bersama.
  • Katanya, masa lampau memang memberikan ingatan-ingatan emosional yang dapat mewarnai hidup seseorang. Pengalaman lampau baik dapat jadi kebanggaan, pengalaman lampau buruk dapat jadi trauma.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa ingatan masa lampau adalah pelajaran yang amat besar untuk memahami kenyataan masa kini. Dan itu adalah daya hidup yang selalu baru dan siap diperbarui.
Dapatkah itu terjadi dalam hidup yang banyak susah dan gagal?
SELAMAT PASKAH 2013
RAMA JOKO KOMENTATOR

Upacara Jumat Agung di Paroki Pringwulung terjadi dua kali. Ternyata upacara yang kedua disiarkan. Untuk ini diperlukan komentator. Dari pembicaraan di kantor Komsos yang dipilih adalah Rama Jaka. Suara Rama Jaka dari kesaksian Rama Agoeng memang bagus sekali. Di dalam rekaman-rekaman suaranya memang amat indah. Katanya Rama Jaka bertanya "Apa aku isa?" Tetapi beliau akhirnya bersedia. Rama Jaka memiliki kecerdasan dan pandai membuat rancangan-rancangan. Kalau sudah berbicara beliau dapat memberikan penjelasan luas dan panjang lebar dengan cakrawala yang mentakjubkan. Kebetulan Rama Jaka memang tidak membantu memimpin Jumat Agung. Maka, Rama Jaka yang sedianya akan pulang berlibur bersama adik-adik dan kememanakan-kemenakannya, berjalani fungsi misioner lewat siaran Jumat Agung.

Thursday, March 28, 2013

Sabda Hidup Jumat, 29 Maret 2013
HARI JUMAT AGUNG
Warna Liturgi Merah

Bacaan
Yes. 52:13 - 53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1 - 19:42

Renungan
Saudara-saudari sahabat Yesus, bolehlah hari ini saya tidak memberikan permenungan seperti hari-hari biasanya. Terinspirasi kalimat terakhir yang diucapkan Yesus "Sudah selesai" saya ingin berbagi syair lagu yang kubuat tahun kemarin. Syair ini telah dilagukan oleh Fr. Bayu Edvra dan dinyanyikan oleh mbak Dora.
Di antara aneka macam devosi, doa di depan atau membayangkan salib Yesus merupakan devosi yang paling sering saya jalani. Ada banyak hal yang kutemukan dari sana. Sering terbayang bagaimana perasaan ibu Maria kala itu. Dan salah satu gambaranku terhadap rasa ibu Maria pada salib Yesus  kutuangkan dalam syair ini.
Berikut syairnya:

"KEKUATAN ABADI"

Kala kupandang salib-Mu
Tertanam dalam di batinku
Gambaran kejernihan hidup
Kejernihan hidup
Engkau melepaskan kejayaan-Mu
Melaksanakan kehendak Bapa
Merebut hati insan pendosa
Walau duka terkesan terasa ->Refr

Refr:
Cabikan cemeti menggores tubuh
Hentakan paku melobangi kaki tangan
Tusukan tombak menembus jantung
Kauselesaikan dengan salib

Dari salib-Mu terasa
Kekuatan abadi yang teruji
Melampaui ambang batas asa
Tuk gapai kemenangan abadi
Engkau melepaskan kejayaan-Mu
Melaksanakan kehendak Bapa
Merebut hati insan pendosa
Walau duka terkesan terasa ->Refr

Mari menyediakan waktu barang sejenak untuk merenungkan salib Tuhan.

Kontemplasi
Bayangkan kisah sengsara Tuhan Yesus dan amati peranmu dalam kisah tersebut. 

Refleksi
Tulislah permenunganmu tentang salib.

Doa
Tuhan semoga kerelaanMu melepaskan kejayaanMu menjadi kekuatan abadiku untuk selalu menjaga daya juang hidup harianku dan dekat denganMu. Amin.

Perutusan
Aku akan menimba makna dan kekuatan salib Tuhan Yesus Kristus.

-selamat hari Jumat Agung-
RAMA HARJAYA "MUDIK"

Kemarin siang, Kamis 28 Maret 2013, Mas Markus datang ke Domus Pacis. Dia adalah salah satu adik Rama Harjaya. Ternyata kemarin adalah hari kontrol dokter untuk Rama Harjaya di RS Panti Rapih. Mas Markus datang untuk mengantarnya dan akan menggunakan mobil Domus Pacis.

Ada satu hal yang menarik ketika Mas Markus datang. Dia datang ke kamar Rama Bambang. Sesudah bilang kalau akan mengantar Rama Harjaya ke RS Panti Rapih, Mas Markus berkata "Rama, napa mangke Rama Harjaya saget kula ajak wangsul nginep wonten griya? Supados ngalami kepanggih sanak-sedherek teng griya." (Rama, apakah nanti Rama Harjaya dapat saya ajak pulang? Biarkan sekali-sekali ketemu sanak-saudara di rumah) Saya jawab saja "Mangga" (Silakan). Bagi Rama Bambang ini adalah peristiwa yang amat menyentuh hati. Rama Harjaya dalam segalanya harus dilayani dan sudah tak mampu berkomunikasi. Yang melayani harus menafsir keadaan dan kebutuhan beliau. Biasanya kalau harus pulang ke rumah, Rama Harjaya harus didampingi karyawan atau pramurukti yang sehari-hari melayaninya. Tetapi kali ini beliau berada di tengah sanak-saudara tanpa karyawan atau pramurukti. Rama Bambang menyilakan Mas Markus membawa pulang dengan menggunakan mobil Domus Pacis. Rama Bambang yakin bahwa Rama Harjaya tidak akan tak terlayani dengan baik. Mas Markus adalah satu-satunya saudara Rama Harjaya yang biasa datang dan menginap (bisa beberapa hari)
di Domus Pacis dan menginap. Dulu, ketika pada saat-saat tertentu semua karyawan Domus libur, Mas Markus yang selalu mendampingi dan mengurus Rama Harjaya.

Wednesday, March 27, 2013

LIMA RAMA DOMUS DI KAMIS PUTIH

Yang sudah jelas menyatakan acaranya di Kamis Putih 2013 ini :
  • Rama Agoeng: Membantu Paroki Boro. Tetapi pagi ini "mudik" lebih dahulu.
  • Rama Harto dan Rama Tri Wahyono: Ikut misa di Pringwulung jam 17.00.
  • Rama Yadi: Sudah berangkat ke Paroki Sumber untuk berjaga-jaga bila ada latihan. Malam ini bertugas membantu misa di Kapel Tangkil.
  • Rama Bambang: Membantu Paroki Ganjuran di Kapel Ngireng-ngireng jam 19.00.
Lamunan Pekan Suci Kamis Putih, 28 Maret 2013 

Yohanes 13:1-15


13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.


Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, hebat dan baik apa pun orang, selalu saja ada yang tidak cocok. Bahkan di kalangan para anggota dan pengikut yang dicintai, ada juga yang diam-diam mempunyai niat untuk mencelakakan sang tokoh.
  • Tampaknya, dapat dipahami bila sang tokoh akan kecewa dan sakit hati terhadap pengkhianat diam-diam kelompoknya. Sebagaimana terjadi pada lembaga-lembaga yang bertindak pada anggota yang keliru besar, sang tokoh dapat menyingkirkan dari kelompoknya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa dalam yang ilahi seorang tokoh adalah teladan pengabdi yang murah hati. Kebaikannya direlakan dinikmati juga oleh kaum penentangnya.
Kalau ada yang seperti itu, apa sih nikmatnya?
Lamunan Pekan Suci, Kamis Pagi, 28 Maret 2013

Lukas 4:16-21

4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
4:17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
4:20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
4:21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."


Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang suka sekali kalau dapat menampilkan orang yang populer di kalangan massa rakyat. Agama pun juga dapat bergairah bila dapat menampilkan warganya yang terkenal di mana-mana.
  • Tampaknya, orang yang populer kalau tampil dapat menunjukkan kehebatannya. Dia pun dapat menikmati kekaguman dan sanjungan yang diarahkan kepadanya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa dalam yang ilahi orang populer sadar bahwa segalanya adalah curahan ilahi. Kepopulerannya adalah jalan ikut tugas ilahi memperjuangkan kepentingan umum terutama kaum papa dan menderita.
Lho, popularitas kan hasil perjuangan yang tak mudah?

Tuesday, March 26, 2013

SAYANG ANJING

Kini tentang Rama Yadi. Saya sehabis doa penutup makan biasa cepat kembali ke kamar. Tetapi beberapa hari ini saya heran. Sesudah beberapa saat di kamar, saya selalu melihat Rama Yadi dengan kursi rodanya selalu lewat depan pintu kamar saya. Biasanya ini terjadi di pagi hari. Pertama kali saya kira beliau memiliki urusan dengan saya. Tetapi ternyata Rama Yadi hanya lewat. Demikian juga pagi ini, Rabu 27 Maret 2013.

Saya baru menyadari yang dilakukan oleh Rama Yadi dua hari lalu. Beliau selalu berhenti di muka sebuah kotak depan kamar dekat dapur Domus Pacis. Saya dapat melihat dengan jelas lewat jendela kaca kamar saya. Kotak itu dipandangnya dengan seksama penuh perhatian. Saya yakin kalau hatinya senang sekali. Mengapa? Karena di dalam kotak itu ada 5 anak anjing kecil-kecil yang belum ada seminggu dilahirkan. Kesemuanya anak salah satu anjing yang baru pertama kali melahirkan. Rama Yadi memang menjadi sosok yang paling menyayangi anjing-anjing yang berjumlah 4 ekor (sebelum kelahiran 5 ekor kecil) di Domus Pacis. Bila para rama makan bersama berada di meja makan, paling tidak ada dua anjing berada di bawah meja (2 ekor golden selalu dirantai selama pagi sampai sore). Rama Yadi selalu memberikan bagian makanan dengan melemparkannya di bawah meja. Terutama kalau ada lauk daging ayam, tulang-tulangnya adalah menu istimewa untuk anjing-anjing. Rama-rama lain juga sering ikutan melempar makanan di bawah meja. Tetapi yang dilakukan oleh Rama Yadi tampak sekali disertai dengan kasih sayang penuh kemesraan. Kepada anjing-anjing yang dirantai, sehabis makan Rama Yadi selalu menghampiri dan mengelus-elus. Tak jarang beliau menyediakan makanan khusus. Bahkan bila tak ada menu khusus sisa makan rama, Rama Yadi mengeluarkan budget dari uangnya untuk membeli santapan anjing. Orang luar Domus dapat mengatakan bahwa Rama Yadi agak maniak anjing. Tetapi untuk rama Domus yang dilakukan oleh Rama Yadi sungguh amat mengagumkan. Mengapa? Karena Rama Yadi dahulu sebenarnya tidak menyukai anjing. Beliau termasuk sosok yang hanya bersikap toleran pada rama lain yang suka anjing. Kehidupan bersaudara dalam berkomunitas ternyata dapat membuat Rama Yadi bersikap baik kepada yang disukai anggota komunitas lain. * Rama Bambang
LIHAT BULAN PURNAMA

Tadi malam sehabis makan, Selasa 26 Maret 2013, saya melihat bulan bulat dari depan kamar. Ketika Rama Harto keluar dari kamar makan didorong dengan kursi rodanya menuju kamarnya, saya berseru "Rama, mbulane bunder padhang!" (Rama, bulan bulat terang) Rama Harto minta tetap di luar kamar memandang ke atas dan berkata "Pun tanggal 15, nggih?" (Sudah tanggal 15 Jawa?). Saya jawab "Belum, paling baru tanggal 13". Tetapi saya kemudian melihat kalender di kamar dan berteriak "Leres, tanggal 15!" (benar, tanggal 15). (E, saya kalau di rumah biasa pakai kursi roda juga lho, hanya dapat sendiri dan cukup lincah ha ha ha ...) Ketika beliau tanya hari Jawanya jatuh apa, saya masuk kamar lagi dan melihat bahwa malam ini hari Rabu Kliwon. Untuk tradisi Jawa, Selasa malam sudah sama dengan hari Rabu. Sesudah tahu, Rama Harto tanya besok Minggu jatuh hari apa. Saya menghitungnya dan bilang "Minggu Wage". Rama Harto tampak tersenyum bahagia sambil berkata "Suk Paskah pas neton kula" (besok Hari Paskah itu adalah saat lahir saya). * Rama Bambang
Sabda Hidup Rabu, 27 Maret 2013

HARI RABU DALAM PEKAN SUCI
Warna Liturgi Ungu
Bacaan
Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25

Mat. 26:14-25
26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."
26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.
26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."


Renungan
Puncak kepedihan seorang guru makin terasa. Murid yang dipilih dan dididik malah mengambil langkah menjualnya. Ada pula yang tak mengerti dengan maksud pengajaran-pengajaranNya. Ada yang meminta bukti agar percaya. Ada banyak lagi harapan yang tak terpenuhi lalu marah.
Namun Yesus tidak menyerah. Di antara yang mengkhianatinya Ia tetap menjalankan perutusan Bapa. Di antara yang ragu Dia memberikan dirinya sebagai jawaban.  Di antara yang mengkhianati dia memberi kesempatan untuk berbalik dari dosa dan kembali padaNya.
Sekarang hari Rabu dalam pekan suci. Marilah kita makin mendekati Tuhan Yesus. Menemani seluruh keprihatinan dan perjalanan penebusanNya.

Kontemplasi
Bayangkan Yesus ketika di masa-masa akhir Dlia harus berbicara pada para rasulnya. Liatlah wajah Tuhan. Tataplah kepedihan dan keyakinanNya. 

Refleksi
Kapan dirimu mengalami kesulitan dan meninggalkan Yesus? Apa yang membuatmu berbalik lagi kepadaNya?

Doa
Tuhan, kepedihan bukan menjadi halangan bagi PuteraMu untuk menegaskan diri dan langkahNya. Semoga aku pun mampu bertahan berpegang pada kehendakMu. Amin.

Perutusan
Aku akan lebih lama bersimpuh di hadapan Tuhan dan meneguhkan mereka yang masih loyo dalam beriman pada Yesus.
MENGHAYATI JANJI LAMA

Siang hari ini, Selasa 26 Maret 2013, Rama Yadi, Rama Harto dan Rama Bambang omong-omong di meja makan. Pembicaraan di sekitar rekoleksi rama-rama di Bandungan menjelang pembaharuan janji imamat sore ini di Katedral. Sekarang hal ini menjadi peristiwa besar di Keuskupan Agung Semarang. Banyak sekali imam akan ikut konselebrasi dalam misa yang dipimpin oleh Uskup. Rama Harto bilang "Rama Praja saja sekarang sudah 200an orang". Maka ditambah imam-imam SY dan MSF serta imam-imam biarawan lain, suasana misa memang menjadi semarak sekali. Banyak umat Katolik dari luar Semarang menyempatkan diri ikut hadir di Katedral. Maka dapat dipahami kalau beberapa orang bertanya dalam FB kepada Rama Bambang "Rama ikut ke Semarang?" Rama Yadi juga bilang kalau Rama Agoeng menawari rama-rama Domus barangkali ingin ikut Misa Pembaharuan Janji Imamat.

Di dalam omongan siang itu tampak sekali bahwa ketiga rama tidak menyesal tidak ikut ke Semarang. Rama Harto bilang "kita kan sudah dikatakan expired" ha ha ha ..... (semua tertawa). Rama Yadi berceritera ketika ikut terakhir kali. Sesudah misa para rama diundang untuk makan bersama di ruang luas atas di Pastoran Katedral. Dengan susah payah, karena kondisi kaki yang tidak kokoh, Rama Yadi ikut berjuang naik tangga. Sesampai di atas ternyata suasananya penuh sesak sehingga Rama Yadi terdesak-desak. Beliau takut terjatuh. Akhirnya Rama Yadi kembali turun tak jadi ikut makan. Rama Bambang menambahkan bahwa kondisi masa kini rama bertiga sudah harus memperhitungkan kebutuhan WC dengan closednya. Pergi ke mana pun rama bertiga harus memikirkan soal "bagaimana kalau berkeinginan kencing dan sebagainya di kamar mandi dan WC". Apalagi kalau mengingat kondisi fisik terutama kaki, rama-rama ini sudah tidak berani naik bangunan yang bertingkat dengan tangga tinggi dan banyak. Maka ketika Rama Purwatma, Pr. yang menjadi Rektor Domus Pacis pada hari Senin pagi 25 Maret 2013 datang dan bertanya "Berangkat rekoleksi tidak?", jawaban Rama Bambang "Tak berani naik dan turun tangga yang tinggi dan banyak". Puji Tuhan, ketiga rama di Domus Pacis ini punya kesadaran dan penerimaan diri. Rama Yadi dan Rama Harto dengan tenang, tersenyum dan ikhlas mendengarkan kata-kata Rama Bambang "Biarlah kita menghayati janji imamat yang tidak pernah lagi diperbarui".

Monday, March 25, 2013

Lamunan Pekan Suci Selasa, 26 Maret 2013

Yohanes 13:21-33.36-38

13:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
13:28 Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.
13:29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin.
13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.
13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
13:36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."
13:37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
13:38 Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."


Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, pengkhianatan adalah tindakan yang amat menyakitkan dan membuat derita bukan main. Bagaimanapun juga pengkhianat adalah sosok yang masuk di hati dan dikasihi oleh yang menderita pengkhianatan.
  • Tampaknya, tindakan pengkhianatan adalah jalan mulus bagi musuh untuk menyingkirkan bahkan membinasakan yang dikhianati. Kalau terhadap musuh luar orang sudah menganggap jahat, orang dalam yang berkhianat dapat dikutuk habis-habisan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa bagi orang yang hidupnya menyatu dengan yang ilahi, segala derita selalu jadi rahmat hidup baru. Bahkan pengkhianatan yang amat menyakitkan, karena dilakukan oleh yang dikasihi, justru jadi jalan pemuliaan.
Wah, apakah ini bukan sekedar upaya "positive thinking"?

Sunday, March 24, 2013

Sabda Hidup Senin, 25 Maret 2013

HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI
Warna Liturgi Ungu

Bacaan
Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11

Yoh. 12:1-11
12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.



Renungan
Hari ini kita memasuki pekan suci. Di hari-hari pekan suci kita dipanggil untuk menegaskan kembali kesucian hidup kita dan menjauhkan diri dari dosa. Namun seringkali hal tersebut menjadi tidak mudah. Amarah, rasa iri, putus asa, ketakutan bahkan mungkin sekedar rasa jengkel bisa menyeret kita masuk dalam tindakan berdosa.
Para imam-imam kepala takut dan iri akan kebesaran Yesus. Ketakutan dan rasa iri ini mendorong mereka pada persekongkolan dosa yaitu membunuh Yesus. Bahkan mereka pun bermupakat membunuh Lazarus. Mereka sangat khawatir karena Lazarus telah menjadi tanda kehebatan Yesus. Mereka ingin menghapus semua tanda kebesaran Yesus.
Beberapa hari yang lalu di Jogja terjadi penyerangan dan pembunuhan terhadap para tahanan yang sedang dipenjara. Tahanan yang sudah tidak berdaya (dalam kerangkeng) dan pada jam-jam tidur diserang dan dibunuh. Kita tidak tahu siapa para penyerang itu. Namun kita bisa menduga bahwa mereka adalah orang-orang yang menaruh dendam pada para tahanan tersebut.  Dendam menghanguskan martabat manusia dan membuat mereka tega membunuh manusia, bahkan yang sudah tidak berdaya.
Pekan Suci sungguh menjadi kesempatan bagi kita untuk berinstrospeksi dan menegaskan kembali diri kita yang sudah dikuduskan oleh Allah dan mewujudkannya dalam kesucian hidup sehari-hari.

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Lihatlah dirimu secara utuh. Temukan bagian-bagian dirimu yang masih diliputi oleh kuasa jahat atau mempunyai kecenderungan berbuat jahat. 

Refleksi
Apa saja yang seringkali mendorong diriku menodai rahmat kekudusan Allah yang telah diberikan padaku.

Doa
Tuhan, semoga hati dan tingkahlakuku makin suci di pekan suci ini. Semoga karena berkatMu aku bisa mengatasi godaan yang akan menodainya. Amin.

Perutusan
Aku akan berusaha menghindari rasa iri dan takut akan keberhasilan orang lain.
RAMA HARTO DAN RAMA TRI MISA PALMA

Tadi malam, Minggu 24 Maret 2013, Rama Harto dan Rama Tri Wahyono datang terlambat makan. Ternyata beliau berdua ikut Misa Palma sore jam 17.00 di gedung Gereja Paroki Pringwulung. Dengan bicara yang tidak lancar (karena kondisi fisik akibat penyakit) mereka berceritera. Rama Tri bilang duduk di dalam gereja tetapi bagian belakang. Rama Harto berceritera lebih banyak. Yang memimpin misa Rama Subiyanto, Pr. dengan salah satu Rama dari NTT (Nusa Tenggara Timur). Misa mempergunakan bahasa Indonesia tetapi dalam khotbah banyak berbahasa Jawa.

Saya membayangkan bahwa Rama Harto duduk dengan kursi roda di depan. Ketika saya tanyakan, ternyata beliau malah berceritera bahwa ketika datang dengan dua anak calon baptisnya, panitia membantu mendorong dan memegang kursi roda untuk naik gereja. Memang, sekalipun ada jalan masuk rata, tetapi jalannya terlalu menanjak. Kemudian Rama Harto bilang kalau berada di serambi kanopi belakang. "Lho, kok di luar?" Tanya saya. "Ben enten angin, ndhak kedah salin rasukan merga kemringet" (Supaya kena angin agar tak perlu ganti baju karena berkeringat). Rama Harto memang mudah berkeringat sehingga beliau dalam sehari biasa berganti baju beberapa kali. Yang jelas malam itu Rama Harto dan Rama Tri tampak gembira. Apalagi di meja makan tersedia banyak tambahan menu dari beberapa tamu Domus. * Rama Bambang
BANTUAN DANA KESEHATAN

Baru saja, sore hari ini Minggu 24 Maret 2013, Rama Agoeng menelepon Rama Bambang. Ada info bahwa Rama Agoeng baru saja menerima uang jumlah tertentu untuk bantuan dana pemeliharaan kesehatan Rama Tri Wahyono. Rama Agoeng menerimanya dari Rama Rubiyatmoko, Pr.

Rama Rubi adalah salah satu dosen anggota Komunitas Rama Seminari Tinggi Kentungan. Beliau amat peduli pada kondisi fisik dan kesehatan para rama Domus Pacis. Atas usaha beliau lewat jaringannya para rama Domus, selain Rama Agoeng, mendapatkan bantuan dana uang untuk menjaga pemeliharaan fisik dan kesehatan. Para rama penerima adalah Rama Yadi, Rama Harto, Rama Joko, Rama Harjaya, Rama Bambang, dan kini ditambah Rama Tri Wahyono. Para Rama cukup mengirim ucapan terima kasih lewat surat. Di luar urusan dengan rumah sakit, yang secara langsung ditanggung oleh Keuskupan, para rama memang masih kerap membutuhkan banyak hal untuk menunjang kesehatan seperti tambahan makanan dan alat kesehatan. Maka bantuan dana seperti ini tentu meringankan Keuskupan. Dan lebih dari itu bantuan tersebut meringankan urusan administratif para rama Domus kalau harus membuat permohonan ke Keuskupan. Karena sebagai lembaga, Keuskupan sering meminta proses prosedural yang untuk para rama Domus Pacis kerap tidak mudah untuk dikerjakan. * Rama Bambang

Saturday, March 23, 2013

Lamunan Pekan Suci
Minggu Palma 2013
Injil Perarakan Lukas 19:28-40; Injil Misa Lukas 22:14-23:56 (Lukas 23:1-49)

Lukas 19:28-40

19:28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
19:29 Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
19:30 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari.
19:31 Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."
19:32 Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus.
19:33 Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?"
19:34 Kata mereka: "Tuhan memerlukannya."
19:35 Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.
19:36 Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan.
19:37 Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat.
19:38 Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!"
19:39 Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, tegorlah murid-murid-Mu itu."
19:40 Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak."


Butir-butir Permenungan
  • Katanya, tokoh di bidang apapun, kalau amat populer di khalayak massa rakyat, selalu dikaitkan dengan politik kekuasaan. Sekalipun tidak bergerak dalam bidang politik, gerak-gerik tokoh populer selalu diamati dengan kacamata urusan kenegaraan.
  • Katanya, sepopuler apapun seorang tokoh di mata massa rakyat, geraknya ditentukan oleh kaum elit pemegang kekuasaan. Kalau menganggap kehadiran sang tokoh massa membahayakan kepentingannya, kaum elite dapat membuat rekayasa penyingkiran.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, kalau tokoh kerakyatan itu ada dalam yang ilahi, dia tidak akan mundur hanya karena risiko yang membahayakan hidupnya. Penderitaan bahkan kematiannya justru jadi puncak bukti kebenaran dari segala yang dikatakan dan dikerjakan sebelumnya.
Tetapi, kalau nyatanya tersingkir bahkan terbunuh, apakah perjuangannya tidak sia-sia?

Friday, March 22, 2013

Sabda Hidup Sabtu, 23 Maret 2013

Sabda Hidup
Sabtu, 23 Maret 2013
Luka-luka Mulia Yesus Kristus
Warna Liturgi Ungu

Bacaan
Yeh. 37:21-28; MT Yer. 31:10,11-12ab,13;

Yoh. 11:45-56

11:45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
11:46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.
11:47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat.
11:48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."
11:49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa,
11:50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."
11:51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu,
11:52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.
11:54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya.
11:55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
11:56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"


Renungan

Ketika seseorang melakukan sesuatu yang membuat takjub pasti akan menggerakkan orang lain untuk melihat, mengetahui dan mengenalnya. Orang-orang itu akan berusaha mencarinya dan berkerumun di sekitarnya sambil berharap terjadi suatu tindakan yang menakjubkan. Anak-anak sangat senang mengerumuni tukang sulap. Orang-orang sakit mengerumuni pribadi yang dapat menyembuhkan. Dan masih banyak contoh lain.
Di antara kerumunan tersebut ada yang sungguh-sungguh datang karena berharap pada orang itu atau sekedar kagum. Namun ada pula di antara mereka yang bertujuan memata-matai. Kelompok ini biasanya khawatir kalau banyak orang menjadi percaya dan mengikuti si pembuat kagum.
Di antara orang Yahudi yang mengerumuni Yesus memang ada yang berperan sebagai mata-mata para imam kepala dan ahli Taurat. Mendengar info dari mata-mata itu mereka pun panas dan ingin segera menghabisi Yesus. Lebih baik satu orang mati daripada seluruh bangsa terancam, pikir mereka.
Iri hati, ketakutan membuat orang tidak bisa melihat kenyataan secara jernih. Jiwa mereka akan selalu terarah pada keinginan membalas dendam dan menghancurkan.

Kontemplasi

Pejamkan sejenak matamu. Rasakan suasana hening. Hadirkan orang-orang yang selalu mengitarimu. Pandanglah mereka satu per satu dan sampaikanlah doa perdamaian kepada mereka masing-masing. 

Refleksi

Tulislah usahamu mengasihi mereka yang berbuat jahat padamu.

Doa

Yesusku, Engkau tetap berbuat baik walaupun tindakanMu disalahartikan oleh para penguasa. Semoga aku pun mempunyai keteguhan prinsip sebagaimana Kaujalankan. Amin.

Perutusan

Aku akan tetap bertahan dalam kebaikan walau harus ngalami "diwada" (dicibir tak percaya).

Thursday, March 21, 2013

RAMA DJONO KAGUM

Kemarin, Kamis 21 Maret 2013, beberapa rama berkumpul di Domus Pacis membuat persiapan bersama untuk homili selama Pekan Suci dari Minggu Palma hingga Paskah. Sebelum acara mulai, Rama Djonowasono masuk kamar saya. Kami sempat omong sana omong sini. Dari Rama Harjaya yang kini di RS Panti Rapih, program dan kegiatan Komunitas Rama Domus Pacis, kunjungan-kunjungan umat di Domus Pacis sampai pada peternakan dan tanaman. Tentang Rama Harjaya saya berceritera bahwa kini untuk rama Domus yang mengalami gejala sesepele apa pun berkaitan dengan kondisi fisik, kami langsung berhubungan dengan RS Panti Rapih. Rama Harjaya sebenarnya hanya sering agak seseg kalau bernapas. Karena tak dapat menyampaikan perasaannya, kami langsung saja membawanya ke Rumah Sakit untuk observasi. Ketika saya sampaikan polese menjaga kesehatan, Rama Harto pun bersedia kalau kondisinya agak tak enak langsung saja hubungan dengan Panti Rapih. Saya berupaya meyakinkan para rama yang biasa makan bersama bahwa kami para rama bukan orang yang "ahli kesehatan", serah diri saja pada ahlinya. Jujur saja, dalam hal ini saya amat tersentuh oleh Dokter Suharnadi dari RS Panti Rapih yang mengatakan siapa saja yang paling sulit menerima kebijakan perawatan dokter: 1) dokter; 2) pastor; 3) tenaga medis lain.

Ketika memperhatikan taman dalam yang melingkar di depan kamar masing-masing rama, Rama Djono berkomentar "Saiki resik ya?" Saya juga menceriterakan tanaman-tanaman di luar yang sedianya dijadikan contoh bagi orang lain untuk bercocok tanam yang memberi keuntungan keluarga. Tentang ternak di Domus saya ceriterakan bahwa yang ada di dalam adalah ternak hias. Sedang ayam yang ada di luar dimaksudkan sebagai ternak produktif yang hasilnya diharapkan dapat meringankan beban finansial Domus disamping menambah kesejahteraan penghuninya. Tidak lupa suasana kerja para karyawan dan hubungan antara karyawan dan para rama juga saya ceriterakan perkembangannya.

Terhadap para rama seperti Rama Djono, yang tampaknya memahami Domus Pacis dengan pengalaman masa lalu, saya memang berjuang untuk meyakinkan bahwa kini Domus Pacis cukup berkembang. Suasana saling merengkuh dan memahami tampaknya menjadi daya misioner. Walau sudah tua atau terkendala keterbatasan fisik, para rama tergerak dayanya untuk tetap ambil bagian dalam karya pewartaan dan pengembangan iman dan atau pengembangan hidup umum. Beberapa rama yang datang dan atau berkunjung ke Domus tampaknya mulai sadar adanya "kebahagiaan" di rumah tua. Barangkali, seperti yang dikatakan Rama Agoeng pagi ini dalam makan, hal inilah yang menarik perhatian rama-rama sepuh. Kata Rama Agoeng pada tahun ini penghuni Domus mungkin akan tambah. Ada rama yang minta boleh tinggal di Domus. Ada pula yang kini didekati oleh staf pimpinan Keuskupan untuk diminta tinggal di Domus. Tetapi dengan kegamuman yang ditampakkan oleh Rama Djono, diam-diam hati saya merasa senang dan bangga dengan Domus Pacis.  * Rama Bambang
Lamunan Prapaskah V
Jumat, 22 Maret 2013

Yohanes 10:31-42

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."
10:39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."
10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.


Butir-butir Permenungan
  • Katanya, orang kalau sudah benci hatinya selalu gelap terhadap yang dibencinya. Sekalipun mengakui perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh orang yang dibenci, pembenci akan memperoleh alasan untuk mengatakan jahat terhadap yang dibenci.
  • Katanya, kalau kebencian itu dikaitkan dengan hidup keagamaan, itu dapat menciptakan dorongan untuk terjadinya perbuatan sadis yang amat tidak berperikemanusiaan. Kesamaan landasan dan pegangan keagamaan tidak dapat membuat pembenci menerima yang dibenci.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa dalam yang ilahi orang benar tidak harus menang di perdebatan dan tidak harus mendapatkan dukungan dan pembelaan. Orang-orang yang masih mau terbuka dalam pergaulan akan melihat perbuatan baik sebagai tanda-tanda adanya kebenaran.
Apakah mempertahankan kebenaran sama dengan menyiapkan kecerahan masa depan? Tapi bagaimana kalau celaka terus?

Wednesday, March 20, 2013

Sabda Hidup Kamis, 21 Maret 2013

Sabda Hidup
Kamis, 21 Maret 2013
Benediktus
Warna Liturgi Ungu




Bacaan
Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59

Bacaan Injil Yoh. 8:51-59
51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." 52 Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. 53 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" 54 Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, 55 padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. 56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." 57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" 58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." 59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Renungan
Suatu kali saya menyaksikan percakapan yang tidak sambung antara seorang anak kecil dengan kakeknya. Si Anak ngomong A dan si kakek nanggapi dengan berbeda. Begitu seterusnya sampai si anak itu jengkel dengan kakeknya dan meninggalkannya karena percakapannya tidak nyambung.
Percakapan Yesus dan orang Yahudi ini sungguh tidak nyambung. Apa yang dikatakan Yesus ditangkap secara lugas oleh orang-orang tersebut. Contohnya di ay 56 dan 57: "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"
Bahasa yang tidak sambung sering menimbulkan salah paham dan pertengkaran. Dibutuhkan penyelarasan terus menerus supaya bisa mengerti satu sama lain. Begitu juga dengan Tuhan. Kita perlu selalu menyelaraskan diri dengan Tuhan, sesama dan seluruh ciptaan supaya saling mengerti dan menumbuhkan. Ketika keselarasan itu dicapai maka paduan suara kehidupan pun bisa mencapai harmoni yang nyaman di seluruh indera kita.

Kontemplasi
Bayangkan suatu percakapan yang tidak nyambung. Bisa juga bayangkan percakapan Yesus dan orang-orang Yahudi di Injil Yoh. 8:51-59.

Refleksi
Apa yang seringkali membuat percakapan kita dengan orang lain tidak nyambung?

Doa
Tuhan, bantulah aku agar mampu menangkap apa yang Kaukehendaki melalui sabda-sabdaMu. Amin.

Perutusan
Aku akan mencoba mencermati dan berusaha menangkap kata-kata orang dengan baik sebelum menanggapi atau menyanggahnya.
KALAHKAN RAMA BAMBANG!!

Hari ini, Rabu 20 Maret 2013, Komunitas Domus Pacis pergi dolan-dolan kunjungan. Tetapi ada tiga rama yang tidak ikut: 1) Rama Harjaya menginap di RS Panti Rapih observasi; 2) Rama Jaka menderita flu; 3) Rama Tri Wahyono bilang "Aku ora melu". Maka yang berangkat adalah Rama Yadi, Rama Harto, Rama Agoeng, Rama Bambang, Pak Tukiran, Mas Raharjo, Mas Kris dan Bu Retno. Kami berdelapan satu mobil dengan Rama Agoeng sebagai sopir. Pertama kali rombongan meluncur ke Pastoran Paroki Baciro. Ternyata Rama Suprayitno dan Rama Mulyatno sedang pergi. Kami hanya duduk-duduk di kamar tamu. Kemudian Rama Harto minta diantar oleh Mas Kris lihat gedung Gereja. Beliau amat mengagumi gedung dan ornamennya. Banyak ibu yang mengantar anak-anaknya di Taman Kanak-kanak Kompleks Gereja merubung Rama Harto.

Rombongan Domus meneruskan perjalanan menuju Pastoran Bintaran. Para rama dan karyawan sudah merasa senang dilewatkan Stadion Mandala Krida dan Gedung Olah Raga Among Raga. Sesampai di Bintaran rombongan diterima oleh Rama Bagyo yang keluar dari kamar tamu. Ternyata beliau sedang menerima calon pengantin. Kami dipersilahkan masuk ruang makan dan beliau meneruskan menemui calon penganten. Kemudian Rama Willem Pau datang menemui. Susul menyusul Rama Mikael Sugito dan Rama Deni juga datang ikut menemui. Bahkan Rama Bagyo pun juga bergabung. Suasana omong-omong jadi meriah. Rama Agoeng pun berceritera tentang program Komsos KAS membuat film tentang Rama Mangunwijaya, Pr. Di sini Rama Bambang ditanya tentang pengalaman beliau dulu bersama Rama Mangun lebih-lebih di sekitar sikap Rama Mangun yang kerap bertentangan dengan pemerintah terutama dengan kasus Code. Rama Willem juga memberikan informasi yang diterima dalam kenalan intelijen. Tentu saja omong-omong ini terjadi sambil minum dan menikmati snack.

Di dalam pembicaraan ngalor-ngidul ternyata kemudian omongan terfokus ke karya Rama Deni di samping menjadi Pastor Pembantu. Beliau juga menjadi direktur Yayasan Bernardus Sanjaya Yogyakarta. Rama Deni selain mengurus unit-unit sekolah juga mempunyai usaha finansial lewat pendayagunaan sebagian tanah yang dulu dimaksudkan menjadi bumi perkemahan kaum muda di Pakem. Selain tanaman-tanaman produktif, beliau juga memelihara 400 ekor (?) kambing yang kotorannya dapat dijual Rp. 25.000,00 per sak. Rama Deni dengan juga sudah bisa mulai dapat menghimpun dana untuk pengembangan yayasan. Dan dalam pembicaraan ini muncul omongan hangat tentang peningkatan kualitas cakrawala para guru. Semua sepakat bahwa para guru unit-unit sekolahnya cakrawala dan model kerjanya masih amat tradisionalistis. Dalam ha ini Rama Bambang mengatakan "Sebenarnya setiap sekolah sudah memiliki fasilitas komputer yang memadahi, tetapi kerap hanya jadi alat main-main. Kalau rusak malah dapat jadi bahan proyek. Rama Deni melatih mereka untuk menggunakan alat tekhnologi informasi secara mutu. Untuk ini web yayasan harus diintensifkan agar memiliki konten yang selalu baru. Kalau perlu juga membuat blog. Buat pengumuman  dan ini itu lewat internet. Rama cukup sms ke sekolah dan paksa guru-guru membuka di komputer." Pembicaraan menjadi ramai karena Rama Deni yang masih muda kerap dipandang membuat repot. Banyak yang mengomentari "Dasar anak muda!". Rama Agoeng memberikan pengalamannya ketika harus berhadapan dengan kaum tua-tua. Rama Agoeng mendorong Rama Deni untuk memanfaatkan tekhnologi informasi sebagai sarana mendongkrak perluasan cakrawala dan transformasi para guru dengan mengatakan "Rama Bambang saja belajar memanfaatkan Blog, Email, Facebook untuk meningkatkan karya dan mensosialisasikan Domus Pacis." Rama Bambang bertanya kepada Rama Deni "Umur panjenegan pinten, ta?" (Berapa usia Anda?). "Tigang dasa" (Tiga puluh). "Tenang mawon. Kula sing kacek 32 tahun kalih njenengan mawon nglakoni dengan media jaman sakniki kok, sanadyan le ajar bola-bali. Saben isa sethithik terus kula gunakke secara intensif bola-bali. Dalam waktu belum 2 bulan ketoke pun lumayan dalam mensosialisasikan Domus Pacis dengan karya-karyanya. Memang itu harus didukung dengan email, FB dan SMS dengan pesan-pesan singkat yang mendorong orang membuka Blog Domus. Guru-guru dipeksa mawon." (Tenang saja. Saya yang lebih tua 32 tahun menggunakan media masa kini, walau dengan berlatih berkali-kali. Setiap bisa satu, saya gunaka secara intensif dengan digunakan berkali-kali. Dalam waktu belum genap 2 bulan hasilnya sudah lumayan untuk mensosialosasikan Domus dengan karya-karyanya. Memang Blog Domus didukung dengan email, FB dan SMS dengan pesan-pesan pendek yang mendorong orang membuka Blog Domus).

"Tetapi saya sering tidak enak, karena sebagai porang muda membuat repot orang-orang lebih tua" kata Rama Deni. Rama Bambang menyahut "Justru selagi masih muda, gunakan untuk membuat hal-hal baru walau pakai keliru. Katakan pada guru-guru 'Kita dihina oleh Rama Bambang, dikatakan kolot bin jadul.' Ayo kita kalahkan Rama Bambang."

Tuesday, March 19, 2013

Lamunan Prapaskah V
Rabu, 20 Maret 2013


Yohanes 8:31-42

8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
8:38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."
8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.
8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.


Butir-butir Permenungan
  • Katanya, kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga menjadi hak azasi manusia. Orang-orang yang tertindas akan berjuang mendapatkan kebebasan bahkan makin banyak pihak yang membela dan membantunya.
  • Katanya, dengan kemerdekaan orang memperoleh kekuasaan. Orang dapat berbuat bebas sesuai dengan kehendak diri bahkan punya kekuatan untuk menindak orang-orang yang bertentangan dengannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kemerdekaan sejati adalah perjuangan ilahi untuk membuat orang jadi keluarga ilahi. Orang yang sungguh merdeka akan bebas dari tindak kekerasan dan menerima satu sama lain sebagai duta ilahi.
Lho, apa yang buruk bahkan jahat juga bawa pesan ilahi??

Monday, March 18, 2013

RAMA HARJAYA OBSERVASI

Pagi ini Selasa 19 Maret 2013. Mas Raharjo, salah satu pramurukti, bertanya apakah besok Rabu Rama Harjaya harus ikut pergi Komunitas untuk berkunjung ke pastoran Baciro dan Bintaran. Ternyata sudah empat hari ini Rama Harjaya kalau kecapekan sering seseg. Mandi dengan air dingin juga sering demikian. Rama Agoeng berunding dengan Rama Bambang. Yang diputuskan adalah bertanya ke RS Panti Rapih. Rama Bambang menghubungi Ibu Suci ketua rawat jalan. Petugas home care, perawat yang mengontrol pasien di rumah-rumah didatangkan. Tetapi sementara itu Suster Lusiani CB meminta agar Rama Harjaya dibawa ke UGD RS Panti Rapih. Ibu Suci mengontak Rama Bambang. Ambulance RS Panti Rapih datang menjemput Rama Harjaya. Ternyata Rama Harjaya kini harus tinggal barang dua atau tiga hari di ruang Lukas 3 untuk observasi. Rama Bambang langsung memberi informasi Bapak Markus, salah satu adik Rama Harjaya yang langsung meluncur ke RS Panti Rapih.

Rama Harjaya sama sekali sudah tidak dapat berbicara atau mengekspresikan kondisinya. Pramurukti dan karyawan harus menafsirkan dari gejala yang ada. Rama Harjaya harus dilayani dalam segalanya. Puji Tuhan, Komunitas Rama Domus Pacis dapat membuat warganya saling memperhatikan satu sama lain. Seandainya pengurus resmi yang diangkat dengan SK Uskup belum dapat dihubungi, perhatian pada para rama tetap akan terjaga.
ACARA MINGGU INI

Selain acara harian, seminggu ini ada tiga kegiatan khusus yang menyangkut Domus Pacis :
  1. Piknik Komunitas. Ini adalah program Komunitas Domus Pacis yang dilakukan sebulan sekali. Sebulan sekali warga Domus pergi bersama melakukan kunjungan ke pastoran-pastoran. Untuk bulan ini "Piknik Komunitas" akan dilaksanakan pada hari Rabu 20 Maret 2013. Pastoran yang akan dikunjungi adalah Paroki Baciro dan Paroki Bintaran. Tetapi untuk kali ini rencana kunjungan tidak seperti biasanya. Yang biasa terjadi Rama Domus memberi informasi lebih dahulu kepada rama dari pastoran yang akan dikunjungi. Tetapi kali ini akan dicoba tanpa informasi agar pastoran yang bersangkutan tidak terlalu repot karena akan ada kunjungan. Soal makan siang barangkali Komunitas Domus akan jajan.
  2. Persiapan Homili Pekan Suci. Ini adalah inisiatif Rama Trasno bersama Rama Hari Kustono untuk mengajak para rama Unio membuat persiapan homili. Sebenarnya hal ini dulu sudah terjadi beberapa kali tetapi kemudian berhenti. Karena dipandang amat bermanfaat, Rama Trasno mulai ajak-ajak dan sudah mulai terlaksana beberapa hari lalu. Dari situ para peserta persiapan menganggap perlu kalau untuk Pekan Suci juga ada persiapan bersama. Kata Rama Agoeng persiapan ini memang amat menarik. Rama Hari Kus memberikan pengantar penjelasan sebentar. Sesudah itu para rama peserta persiapan mengembangkan dengan mengetengahkan pengalaman dan pendapatnya.
  3. Rapat. Rama Suryo Nugroho akan mengadakan pertemuan dengan timnya. Pihak Domus Pacis hanya menyediakan tempat dan konsumsi.
Di luar program karya Komunitas Rama Domus Pacis dan kunjungan-kunjungan, ternyata kini para rama Unio mulai mempergunakan Domus Pacis sebagai tempat berjumpa. Barangkali Domus Pacis makin dirasakan manfaatnya bagi para rama. Domus Pacis memang milik Keuskupan Agung Semarang dan masuk dalam kesatuan karya Unio Rama Praja Keuskupan Agung Semarang.

Sabda Hidup Selasa, 19 Maret 2013

Sabda Hidup
Selasa, 19 Maret 2013
HARI RAYA St. YUSUF, SUAMI SP MARIA
Warna Liturgi Putih

Bacaan

2Sam. 7:4-5a,12-14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; Rm. 4:13,16-18,22; Mat. 1:16,18-21,24a atau Luk. 2:41-51a

Bacaan Injil Mat. 1:16,18-21,24a

16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. 18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,

Renungan
Ketika masih kecil ibuku selalu meneguhkan untuk tidak takut karena selalu ada malaikat pamomong yang selalu mendampingi. Ketika tidur dan pingin bangun pagi aku diminta berdoa dan minta supaya malaikat pamomong membangunkan. Dan sungguh terasa. Malaikat itu tampak tampil seperti alarm. Dia membangunkanku sebagaimana kuinginkan.
Saya tidak tahu apakah yang mendatangi Yusuf adalah malaikat pamomongnya. Namun dalam tidurnya Yusuf diyakinkan oleg sang malaikat untuk tidak takut mengambil Maria sebagai isterinya. Malaikat itu menuntun Yusuf pada langkah hidup yang pasti dan selaras dengan kehendak Tuhan.
Dari pengalaman ini saya merasa bahwa Tuhan selalu hadir dalam hidup kita. Ia pun memberi malaikat pamomong yang menuntun langkah hidup kita. Dia memberikan keyakinan kala kita lagi takut. Dia mengingatkan kita pada janji kita. Dia membangkitkan keberanian untuk mengatasi rasa was-was yang seringkali menghambat kita menemukan hal besar dalam diri kita. Apakah kabar tentang malaikat pamomong masih bergema pada masa-masa sekarang?

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Hiruplah udara segar pagi hari ini. Rasakan kehadiran malaikat pamomong yang selalu melindungimu. Berdialoglah dengannya.

Refleksi

Tulislah pengalamanmu tentang malaikat pamomong.

Doa
Tuhan terima kasih atas malaikatmu yang selalu menuntun jalan hidupku dan juga meneguhkan keyakinan bapa Yusuf. Amin.

Perutusan
Aku akan makin peka merasakan kehadiran perlindungan Tuhan, juga melalui malaikat utusanNya.

Sunday, March 17, 2013

REKTOR BARU DOMUS PACIS

Ada kabar baru untuk penghuni Domus Pacis. Rama St. Gitowiratmo, Pr. yang selama ini menjabat rektor Domus telah diberhentikan. Pimpinan Keuskupan Agung Semarang telah mengangkat Rama M Purwatma, Pr. sebagai rektor Domus Pacis. Dengan demikian kini yang bertanggungjawab Domus Pacis adalah :
  • Rektor           : Rama Matheus Purwatma, Pr.
  • Minister         : Rama Augustinus Toto Supriyanto, Pr. 
  • Anggota         : Rama Petrus Noegroho Agoeng Sriwidodo, Pr.
WHITEBOARD

Mulai kemarin, Minggu 17 Maret 2013, di dinding kamar makan Domus Pacis terpampang whiteboard. Ini dipakai untuk menuliskan acara yang diharapkan melibatkan seluruh penghuni Domus Pacis. Memang dapat muncul pikiran mengapa dalam lingkup rumah yang tidak besar dengan penghuni yang masih bisa saling berelasi personal dipasang pengumuman seperti di lembaga-lembaga besar dan atau kampung.

Yang jelas kini Domus Pacis makin dikenal banyak umat dan makin banyak acara bersama umat. Rama-rama Domus Pacis banyak yang memiliki jaringan hubungan dengan umat. Bahkan dari karyawan pun ada yang mempunyai peran dalam kehidupan umat sehingga ikut menyemarakkan hubungan Domus Pacis dengan umat perorangan dan atau kelompok-kelompok. Maka banyak warga Domus Pacis dapat menjadi saluran agenda acara umat dan Komunitas Rama Domus Pacis. Namun demikian, sekalipun sudah ada informasi satu sama lain, dapat terjadi ketika seorang rama, yang dihubungi kelompok umat untuk membuat perjanjian waktu acara, lupa bahwa sudah ada perjanjian lain pada hari yang sama. Maka, dibelilah whiteboard dan dipasang di kamar makan tempat para rama Domus Pacis menjalin kebersamaan sehari-hari.  * Rama Bambang
Lamunan Prapaskah V
Senin, 18 Maret 2013

Yohanes 8:1-11

8:1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."


Butir-butir Permenungan
  • Katanya, masyarakat akan adil kalau negaranya berdasarkan hukum. Terhadap ketentuan-ketentuan dalam hukum pemegang kuasa peradilan, perwakilan rakyat dan pemerintahan bahkan raja harus tunduk seperti rakyat kecil tanpa status.
  •  Katanya, pada kenyataannya para pemegang kuasa memiliki banyak cara dan kesempatan untuk membebaskan diri atau berkelit dari gapaian hukum bila membuat kesalahan. Ujung hukum pun mudah beralih bentuk, runcing dan tajam ke rakyat biasa tetapi tumpul ke penguasa dan status atas.
  •  Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa dalam yang ilahi keberadaan hukum itu untuk menjalankan roda kebaikan demi kepentingan umum terutama yang papa dan menderita. Setiap ketentuan hukum harus mengobarkan aura kepercayaan yang membuat orang jahat mendapat jalan kesempatan menjadi baik.
Waaaah, padahal para penjahat umumnya pada miskin perasaan dan tak tahu malu jeee.

Saturday, March 16, 2013

Sabda Hidup Minggu, 17 Maret 2013

Sabda Hidup
Minggu, 17 Maret 2013
HARI MINGGU PRAPASKAH V
Warna Liturgi Ungu

Bacaan
Yes. 43:16-21; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Flp. 3:8-14; Yoh. 8:1-11

Bacaan Injil Yoh. 8:1-11
1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. 2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. 3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. 5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" 6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." 8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. 9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Renungan
Pertama, Yesus tidak menghukum si perempuan yang ketangkap berzina bukan karena Ia berdosa, tetapi karena Dia mengampuni perempuan itu. Pribadi yang bisa mengampuni akan mengedepankan kesempatan perubahan daripadan memberikan hukuman. Ia percaya bahwa yang diampuni mau berubah.
Kedua, kalau perempuan itu ketauan berbuat zinah, kenapa hanya dia yang dibawa pada Yesus? Di mana si lelaki lawan zinahnya? Apakah ini suatu ketidakadilan atau apa? Menurutku ini memang suatu perlakuan tidak adil pada perempuan. Namun selain itu tampaknya tindakan itu disengaja untuk menjebak Yesus. Mereka sengaja menyembunyikan si lawan zinah perempuan itu dan mau menjebak Yesus. Kalau Yesus mengadili perempuan itu maka Dia bisa kena dakwaan melanggar hukum. Orang-orang itu sungguh cerdas membuat jebakan. Namun menanggapi itu Yesus tidak menggunakan kekuatan hukum, tapi moral etis (ay 7), "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Jawaban Yesus mengagetkan dan membuyarkan strategi mereka. Mereka pun meninggalkan si perempuan itu tanpa bisa menghukumnya.
Prapaskah ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menumbuhkan semangat mengampuni sebagaimana Kristus selalu mengampuni. Prapaskah ini juga mengajak kita untuk selalu waspada akan kuasa-kuasa jahat yang menjebak dengan aneka strateginya.

Kontemplasi
Bayangkan kisah Yoh. 8:1-11. Rasakan pengampunan yang diberikan Yesus dan pelajari kecedasanNya.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu melepaskan diri dari jebakan-jebakan dunia.

Doa
Tuhan, sudilah menganugerahkan rahmat mengampuni dalam diriku. Amin.

Perutusan
Aku akan mengampuni mereka yang masih sulit kuampuni sampai detik aku membaca renungan ini.
"TAK DHEWE SIK"

Dalam makan pagi Minggu 17 Maret 2013 ini, para rama yang ada di meja makan terlibat omong sana-sini. Yang hadir Rama Agoeng, Rama Yadi, Rama Harto dan saya. Rama Jaka biasa punya jam makan sendiri sesuai jadwal minum obatnya. Rama Harjaya seperti biasa harus dilayani di kamarnya. Rama Tri Wahyono belum terjaga dari tempat tidurnya.

Salah satu hal yang banyak mendapatkan bahasan adalah kondisi Rama Tri Wahyono. Selain banyak lupa, kini Rama Tri mulai kesulitan dalam berpakaian. Untuk memakai dan mencopot kaos pun Rama Tri bilang pada Rama Agoeng kalau sudah mengalami kesulitan. Ketika Rama Agoeng menawarkan bantuan entah dari karyawan entah dari rama lain untuk membantu, Rama Tri berkata "Tak dhewe sik" (Aku berusaha sendiri dahulu). Kami memang mengagumi semangat Rama Tri yang selalu berjuang untuk melayani diri walau kerap dengan susah payah. Beliau meminta tolong kalau sungguh-sungguh sudah tidak dapat melakukannya. Misalnya untuk menyalakan korek api untuk merokok Rama Tri kerap minta bantuan. Maka, sekalipun semangat mandirinya berkobar, Rama Tri adalah sosok yang terbuka pada realita diri dan uluran tangan orang lain.  * Rama Bambang
TAMU KELOMPOK JANDA

Pagi ini, Minggu 17 Maret 2013, saya memberi info kepada Mas Raharjo salah satu pramurukti rama-rama Domus Pacis. Ada kelompok Ibu-ibu Janda dari Paroki Nandan akan berkunjung. Kata Pak Tri dari Nandan, mereka akan pergi ke Wisma Petrus Kentungan lebih dahulu untuk mengunjungi Rama Jayasewaya yang pernah menjadi Pastor Nandan. Baru sesudah itu mereka meluncur ke Domus Pacis Puren.

Dengan informasi itu Mas Raharjo sudah tahu kalau Domus perlu menyediakan teh panas. Memang, di kamar makan sudah tersedia beberapa dos air mineral. Tetapi untuk kaum tua perlu diveri kesempatan kalau menginginkan minuman panas.  *Rama Bambang

Friday, March 15, 2013

Lamunan Paskahan IV
Sabtu, 16 Maret 2013


Yohanes 7:40-53

7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."
7:41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!
7:42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
7:43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.
7:44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya.
7:45 Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?"
7:46 Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!"
7:47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan?
7:48 Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?
7:49 Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!"
7:50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:
7:51 "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"
7:52 Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."
7:53 Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,


Butir-butir Permenungan
  • Katanya, pada umumnya agama mengajarkan bahwa Tuhan adalah pembawa damai sejahtera. Orang yang berpegang pada Tuhan akan mengalami keselarasan hidup dengan orang lain sehingga dimana pun dia mudah diterima oleh siapa saja.
  • Katanya, pada umumnya agama mengajarkan bahwa orang sungguh ikut Tuhan kalau hidupnya cocok dengan kata-kata dalam Kitab Suci. Bila para pimpinan agama menilai bahwa seseorang mengajarkan hal-hal yang berbeda dengan kata-kata Kitab Suci, dia dapat dicap sesat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa di dalam yang ilahi orang akan dapat membawa kekayaan wawasan sehingga orang selalu siap mengalami pembaruan pandangan. Apakah seseorang sesat atau tidak, hal ini dinilai berdasarkan perbuatannya membawa kebaikan dan kesejahteraan umum atau tidak.
Bagaimana bisa bersatu damai kalau pandangan beda-beda dibiarkan?

Thursday, March 14, 2013

Sabda Hidup Jumat, 15 Maret 2013

Sabda Hidup
Jumat, 15 Maret 2013
Louisa De Marillac, Klemens Maria Hofbauer
Warna Liturgi Ungu

Bacaan Hari Ini
Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30

Bacaan Injil Yoh. 7:1-2,10,25-30
1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. 2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. 10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. 25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? 26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." 28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku. 30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

Renungan
Yesus diancam untuk dibunuh lagi oleh para pemimpin dan pemuka. Yang menarik bagi saya komen-komen orang-orang: "Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?" (Bac Inj ay 26). Orang-orang mulai menduga dan curiga bahwa sebenarnya para pemimpin mereka sudah tahu kalau Yesus adalah Kristus, tapi mereka tidak mau mengakui itu dan makin ingin membunuh Yesus.
Banyak permainan para pemimpin yang hanya mengejar kekuasaan sebenarnya mudah dibaca oleh rakyat. Namun rakyat seringkali tidak berdaya menghadapi pemimpin seperti itu. Bahkan mereka pun sulit menghadirkan pemimpin yang membela mereka karena persekongkolan para pemimpin jahat. Kadang-kadang massa pun gampang terbakar oleh provokasi pemimpin jahat dengan isu-isu sensitif yang sengaja didengungkan pemimpin jahat. Orang-orang di sekitar Yesus pun terprovokasi dengan kata-kata: Ia menghojat Allah. Di jaman kita sekarang ini massa pun mudah terprovokasi dengan hal-hal yang berbau SARA. Kalau sudah kena sensituvitas di bidang itu mereka tidak bisa membaca lagi kalau Yesus dan orang-orang baik lain adalah pemimpin sejati. Sebaliknya mereka malah ingin menyingkirkan (calon) pemimpin sejati.

Kontemplasi
Liatlah kembali pertimbangan-pertimbangan yang kaupakai untuk menilai orang.

Refleksi

Tulislah hasil kontemplasimu. Dan tulislah pula bagaimana kau berjuang untuk menilai orang secara objectif.

Doa

Tuhan semoga mata hatiku sanggup melihat kebaikan pada diri orang lain, juga yang ada pada mereka yang tidak kusuka. Amin.

Perutusan

Aku akan membuka semua inderaku untuk memilih dengan tepat pemimpin yang dibutuhkan negeri ini.

PAVING UNTUK TEMPAT PERTEMUAN

Kini Domus Pacis sudah memiliki tempat pertemuan yang pemakaian pertamanya pada 25 Januari 2013. Secara keseluruhan ruangan ini dapat menamping 300an orang. Bagian podium biasanya difungsikan juga sebagai tempat parkir mobil Unio KAS, mobil Komsos KAS, dan mobil Domus. Karyawan Komsos KAS dan tamu juga memarkir motornya di situ. Mobil-mobil tamu juga kerap diparkir di ruang pertemuan yang hingga kini masih berlantaikan tanah.

Namun demikian, sudah seminggu  terhitung hingga hari ini Kamis 14 Maret 2013, tampak beberapa pekerja bangunan sibuk di ruang pertemuan. Ada orang membantu dana lewat Rama Harto untuk membuat lantai tanah dengan paving. Pada bulan depan pada Minggu 7 April 2013 para peserta Novena Ekaristi Seminar sudah ada di ruangan dengan lantai paving.  *Rama Bambang

Wednesday, March 13, 2013

"ORA ET LABORA" DAN KERJA GRESEKAN 
                    Belajar Dari Rama Yadi dan Rama Harto

Bagi kaum muda dan para lulusan sarjana, pengangguran menjadi momok kehidupan. Menganggur juga biasa muncul dalam pembicaraan kaum tua lebih-lebih di kalangan para pensiunan. Membuat kerja sendiri (wirausaha) dan bukan menjadi pegawai tampaknya bukan merupakan hal yang menggembirakan hati pada umumnya orang. Bahkan, kalau jujur, pekerjaan di luar status pegawai dan atau buruh dapat dipandang sebagai keterpaksaan.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya terkesan dengan Injil hari ini. Dalam Injil para musuh Yesus meragukan kemesiasan-Nya. Di situ Tuhan berkata: "Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku" (Yoh 5:36). Di dalam Yesus pekerjaan muncul dari relasi-Nya dengan Bapa. Padahal relasi dengan Allah adalah doa. Dari sini ternyatalah bahwa antara kerja dan doa amat erat berhubungan. Dari sini layaklah dipahami kalau Ora et Labora (berdoa dan bekerja) menjadi pertanda iman yang mendalam dari sesorang. Orang yang sungguh beriman akan memelihara hubungan pribadi dengan Allah dengan doa pribadi. Doa pribadi adalah kontak batin seseorang dengan Allah berdasarkan situasi kondisi kongkretnya. Pengalaman batin ini akan mendorong orang untuk serius dalam hidupnya yang terwujud dalam sikapnya mencari kesibukan untuk mengisi hidup. Kerja menjadi tindakan yang mengalir dari doa. Sementara itu doa pun menjadi amat bermakna dan hangat karena kerja yang memberikan makna hidup seseorang. Maka kerja bukanlah status tetapi tindakan bermakna bagi diri dan orang lain baik keluarga sendiri, orang-orang yang dilayani, keluarga maupun masyarakat luas. Dengan kerja orang mengalami hidup yang signifikan dan relevan untuk diri dan orang lain. Kerja dalam konteks Ora et Labora membuat orang (entah sebagai pegawai atau buruh entah bukan sebagai pegawai atau buruh) akan selalu gresekan (mencari-cari) melakukan sesuatu atas inisiatif sendiri.




Dengan gambaran kerja gresekan tersebut, barangkali baik kalau Rama Yadi dan Rama Harto menjadi referensi bagi kaum tua yang sudah mengalami keterbatasan. Rama Yadi dengan usia 75 tahun dan kondisi fisik yang tidak kokoh sudah merasa tidak dapat tampil di depan jemaat besar. Berbicara pun tidak sesegar dan sekreatif dulu. Pelayanan misa terjadi hanya kalau ada keluarga atau kapel membutuhkan. Waktu lowongnya amat banyak. Bahkan Rama Yadi kerap merasa hidupnya hanya menunggu saat Tuhan memanggil. Beliau tidak pernah takut bicara tentang kematian untuk dirinya. Hidupnya banyak terisi dengan doa-doa pribadi. Ternyata sejak dua tahun terakhir waktu lowongnya, sekalipun terjadi saat terbangun jam 2 pagi, terisi dengan gerakan jari-jari merangkai rosario. Sekalipun ada banyak hasil kerjanya yang dijadikan hadiah, kini banyak pula yang membeli dan memesan rosario karyanya.
Ada pun Rama Harto adalah sosok yang sudah tidak dapat bepergian sendiri. Kamar adalah teman akrabnya yang sehari tak sampai dari 210 menit (14,48%) ditinggalkan untuk makan tiga kali dan misa di kapel. Keluar rumah biasanya terjadi hanya untuk kontrol dokter di Rumah Sakit Panti Rapih dan pergi bersama orang serumah sebulan sekali yang tidak akan menyita 8 jam (1,11%) sebulan. Doa pribadi juga menjadi warna hidup Rama Harto. Akan tetapi volume dan kelancaran berbicara karena kondisi sakitnya tidak membuat Rama Harto menjalin komunikasi dengan tamu yang datang ke kamarnya. Sesudah di Domus Pacislah Rama Harto sehari-hari menerima tamu yang berkonsultasi dan atau meminta doa. Hal ini kini menjadi kerja harian Rama Harto sekalipun pantat selalu menempel di kursi tua.  *Rama Bambang