Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, March 4, 2013

Sabda Hidup Selasa, 05 Maret 2013

Sabda Hidup
Selasa, 05 Maret 2013
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Warna Liturgi Ungu

Bacaan Hari Ini
Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 18:21-35

Bacaan Injil Mat. 18:21-35
21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."


Renungan
Pada umumnya orang menjadi begitu pintar melakukan negosiasi kala akan berhutang atau lagi ditagih hutang. Aneka kata dan cara dipakai agar utang diturunkan dan atau pembayaran ditangguhkan. Tangisan, janji, jual kemiskinan dan lain-lain ditampilkan untuk menggerakkan si penghutang. Namun sebaliknya seseorang bahkan lembaga keuangan bisa kejam kala memberi hutang. Persyaratan, jaminan, bunga dll seringkali menghimpit bahkan menggencet. Kadang sampai membuat seseorang sulit untuk melunasi.
Memang boleh-boleh saja seseorang mempunyai hutang. Namun sejauh mana hutang itu diperlukan dan untuk apa perlu berhutang pantas dipikirkan sebelum berhutang. Jangan sampai berhutang hanyak karena latah dan tanpa perhitungan. Kesalahan mengambil langkah bisa membebani diri dan semua pihak yang ada di sekitar kita. Mat 18:25 mengisahkan, "Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya."

Kontemplasi
Bayangkan dan pilihlah salah satu peran dalam kisah Mat. 18:21-35.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu ketika mengampuni dan diampuni.

Doa
Tuhan, bantulah aku untuk membuat perhitungan ekonomi rumah tangga dengan baik. Bebaskanlah aku dari beban-beban yang tidak perlu. Amin.

Perutusan
Aku akan mensyukuri rahmat pengampunan dan mengampuni yang bersalah padaku.
 (--nas--)

0 comments:

Post a Comment