Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 21, 2013

RAMA DJONO KAGUM

Kemarin, Kamis 21 Maret 2013, beberapa rama berkumpul di Domus Pacis membuat persiapan bersama untuk homili selama Pekan Suci dari Minggu Palma hingga Paskah. Sebelum acara mulai, Rama Djonowasono masuk kamar saya. Kami sempat omong sana omong sini. Dari Rama Harjaya yang kini di RS Panti Rapih, program dan kegiatan Komunitas Rama Domus Pacis, kunjungan-kunjungan umat di Domus Pacis sampai pada peternakan dan tanaman. Tentang Rama Harjaya saya berceritera bahwa kini untuk rama Domus yang mengalami gejala sesepele apa pun berkaitan dengan kondisi fisik, kami langsung berhubungan dengan RS Panti Rapih. Rama Harjaya sebenarnya hanya sering agak seseg kalau bernapas. Karena tak dapat menyampaikan perasaannya, kami langsung saja membawanya ke Rumah Sakit untuk observasi. Ketika saya sampaikan polese menjaga kesehatan, Rama Harto pun bersedia kalau kondisinya agak tak enak langsung saja hubungan dengan Panti Rapih. Saya berupaya meyakinkan para rama yang biasa makan bersama bahwa kami para rama bukan orang yang "ahli kesehatan", serah diri saja pada ahlinya. Jujur saja, dalam hal ini saya amat tersentuh oleh Dokter Suharnadi dari RS Panti Rapih yang mengatakan siapa saja yang paling sulit menerima kebijakan perawatan dokter: 1) dokter; 2) pastor; 3) tenaga medis lain.

Ketika memperhatikan taman dalam yang melingkar di depan kamar masing-masing rama, Rama Djono berkomentar "Saiki resik ya?" Saya juga menceriterakan tanaman-tanaman di luar yang sedianya dijadikan contoh bagi orang lain untuk bercocok tanam yang memberi keuntungan keluarga. Tentang ternak di Domus saya ceriterakan bahwa yang ada di dalam adalah ternak hias. Sedang ayam yang ada di luar dimaksudkan sebagai ternak produktif yang hasilnya diharapkan dapat meringankan beban finansial Domus disamping menambah kesejahteraan penghuninya. Tidak lupa suasana kerja para karyawan dan hubungan antara karyawan dan para rama juga saya ceriterakan perkembangannya.

Terhadap para rama seperti Rama Djono, yang tampaknya memahami Domus Pacis dengan pengalaman masa lalu, saya memang berjuang untuk meyakinkan bahwa kini Domus Pacis cukup berkembang. Suasana saling merengkuh dan memahami tampaknya menjadi daya misioner. Walau sudah tua atau terkendala keterbatasan fisik, para rama tergerak dayanya untuk tetap ambil bagian dalam karya pewartaan dan pengembangan iman dan atau pengembangan hidup umum. Beberapa rama yang datang dan atau berkunjung ke Domus tampaknya mulai sadar adanya "kebahagiaan" di rumah tua. Barangkali, seperti yang dikatakan Rama Agoeng pagi ini dalam makan, hal inilah yang menarik perhatian rama-rama sepuh. Kata Rama Agoeng pada tahun ini penghuni Domus mungkin akan tambah. Ada rama yang minta boleh tinggal di Domus. Ada pula yang kini didekati oleh staf pimpinan Keuskupan untuk diminta tinggal di Domus. Tetapi dengan kegamuman yang ditampakkan oleh Rama Djono, diam-diam hati saya merasa senang dan bangga dengan Domus Pacis.  * Rama Bambang

0 comments:

Post a Comment