Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 6, 2013

Sabda Hidup Kamis, 07 Maret 2013

Sabda Hidup
Kamis, 07 Maret 2013
Perpetua dan Felisitas
Warna Liturgi Ungu

Bacaan Hari Ini
Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23

Bacaan Injil Luk. 11:14-23
14 Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. 15 Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." 16 Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. 17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. 18 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. 19 Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. 20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. 21 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. 22 Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. 23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."

Renungan
Yesus dituduh "mengusir setan "dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan (ay 15)." Jawaban Yesus sungguh jelas dan sangat masuk akal dan menutup akal bulus para penghasut yang menuduhNya.
Suatu negara bahkan keluarga kalau anggota-angotanya saling bertengkar maka meraka pun akan sulit untuk bertahan. Apalagi kalau pemimpinnya tega mengusir anak buahnya. Pertengkaran, singkir menyingkirkan umumnya menyimpan dorongan balas dendam dari yang tersingkir. Bila hal tersebut mewujud dalam tindakan maka bukan hanya kekacauan yang berkembang tapi kehancuran yang dipanen.
Akhir-akhir ini ada banyak negara yang memilih perang saudara, aneka parpol di Indonesia pun begitu. Yang baru terbentuk sudah pecah, yang lagi berkuasa pun mengalami goncangan-goncangan karena kepanikan-kepanikan yang diciptakan sendiri. Masing-masing pribadi berusaha menang dan mengalahkan yang lain. Mereka mengandalkan kuasa dan kekuatannya yang terbatas.
Ketika hanya percaya pada kuasa dan kekuatannya maka dia pun akan gampang masuk dalam jebakan penghulu setan. Dan akan sangat mudah diombang-ambingkan oleh dalang kehancuran. Kuat kuasa kita hanyalah bagian dari kuat kuasa Allah. Maka seperti Yesus kita pun perlu kembali kepada Allah dan dengan rendah hati mengakui, "Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu (ay 20)."

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan salah satu peristiwa pertengkaran dalam keluarga, organisasi, partai atau negara. Amati tingkah polah mereka yang bertengkar. Bayangkan apa akibat pertengkaran tersebut?

Refleksi
Tulislah pengalamanmu mengandalkan kuasa Allah di antara kondisi yang dikuasai kuasa setan.

Doa
Tuhan semoga aku bisa selalu mengandalkanmu dalam situasi sesulit apa pun. Amin.

Perutusan
Aku akan waspada akan aneka jebakan dan tak mudah terpancing suasana.


*nas*

0 comments:

Post a Comment