Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 31, 2017

Mengapa Lansia Harus Dirawat Oleh Perawat Lansia?

diambil dari https://mynurz.com/blog by Tim Editor · September 26, 2016

Orang tua yang sudah memasuki masa lanjut usia atau di sebut Lansia pasti akan mengalami proses penuaan alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berkaitan satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus sehingga dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang lain. Berikut adalah berbagai masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia:
  1. Penurunan fungsi tubuh yang menyebabkan timbulnya berbagai masalah medis umum terkait dengan penyakit degeneratif seperti hipertensi, kencing manis, rematik, dll.
  2. Penurunan daya ingat yang berujung pada penyakit demensia.
  3. Kecenderungan mengalami depresi yang meningkat sejalan bertambahnya usia. Sekitar 1-5% populasi lansia mengalami gangguan depresi. Angka ini bertambah besar sampai 13.5% pada lansia yang mengalami gangguan medis dan harus mendapatkan perawatan di rawat inap. Sehingga jika tidak diatasi secara tepat, lansia bahkan dapat mengalami depresi yang memperparah gangguan kognitif yang dideritanya
Perawat Lansia MyNurzUntuk itulah perawat yang merawat lansia harus memahami konsep dasar dalam penanganan perawatan lansia, yaitu:
  1. Memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan untuk mempertahankan kesehatannya. Kebersihan perorangan sangat  penting dalam  usaha  mencegah timbulnya penyakit/peradangan mengingat sumber infeksi dapat timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian. Disamping itu kemunduran kondisi fisik akibat proses penuaan dapat mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari luar.
  2. Memberikan bimbingan untuk mengatur cara hidup yang baik dengan memperhatikan dan membantu para lansia untuk bernafas dengan lancar, makan (termasuk memilih dan menentukan makanan), meminum obat, minum melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi tiduran,beristrahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan, melindungi kulit dari kecelakaan, olah raga yang seimbang untuk lansia, dll.
  3. Mendukung mental lansia ke arah pemuasan pribadi sehingga kondisi berbagai penurunan kesehatan yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan agar di masa lansia ini mereka tetap merasa puas dan bahagia. Perubahan psikologi yang meliputi gejala-gejala seperti menurunnya daya ingat, berkurangnya gairah atau keinginan, menurunnya tingkat kewaspadaan, perubahan pola tidur dengan suatu kecenderungan untuk tiduran di waktu siang dan pergeseran libido.
Konsep dasar tersebut jarang dimiliki oleh pendamping lansia (caregiver) yang tidak memiliki pengetahuan serta pengalaman khusus dalam merawat lansia. Saatnya cerdas memilih perawat lansia untuk Anda atau orang yang Anda cintai, agar proses penyembuhan benar-benar tercapai sehingga kualitas hidup lansia semakin membaik. Segera kunjungi MyNurz.Com untuk menemukan perawat lansia yang professional serta berkompeten untuk perawatan lansia.

Kunjungi MyNurz.Com untuk menemukan Perawat lansia, Fisioterapis, Terapis Wicara & Terapis Okupasi.
Email: Support@MyNurz.com

Menjadi Benih Yang Baik di Hadirat Allah

diambil dari email group Unio-kas 1 Agustus 2017

Selasa, 01 Agustus 2017
Pekan Biasa XVII
PW S. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus 13:36-43

Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya:, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu." Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, terima kasih atas hari baru ini. Aku percaya bahwa Engkau selalu hadir dalam hati dan hidupku. Aku percaya bahwa Engkau berkenan memberiku kebijaksanaan untuk menghayati hidup yang berbuah limpah sebagai benih yang baik.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, aku percaya bahwa kerahimanMu akan selalu melindungiku saat aku berjuang melawan kejahatan. Aku mengasihi Engkau sebab Engkau telah mengalahkan kejahatan dengan salib dan kebangkitanMu.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, aku ingin menghayati saat Adorasi Ekaristi Abadi ini sebagai saat mendalam Kau ubah dan perbarui. Bantulah aku selalu memandang kemenanganMu dengan pengharapan kini dan selamanya. Amin.

Pudak Payung, 31/7/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Selasa, 1 Agustus 2017

Matius 13:36-43

13:36 Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu.”
13:37 Ia menjawab, kata-Nya: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
13:38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
13:39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
13:42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang dapat merasa bangga karena berbagai hasil baik. Hasil baik itu dapat disebut prestasi.
  • Tampaknya, untuk mendapatkan hasil baik orang harus juga menyadari kelemahan yang ada dalam dirinya. Sadar akan kelemahan membuat orang mampu mendapatkan strategi untuk mengoptimalkan prestasi kebaikannya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sebesar apapun kelemahan seseorang dalam hidupnya, dia tidak perlu terlalu memusingkannya  sebagai hal yang mengotori dirinya karena yang paling pokok adalah membuka diri agar anugerah kebaikan ilahi tumbuh berkembang dan menjadi hasil-hasil keutamaan sehingga akhirnya orang lain akan menilainya berdasarkan cahaya kebaikan yang ada dan mengesampingkan berbagai kelemahan yang menyertainya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan tenang berhadapan dengan segala keburukan yang ada di samping kebaikan yang tertanam dalam dirinya.
Ah, orang harus berjuang agar kelemahannya tak tampak.

Sunday, July 30, 2017

Lansia Bisa Tetap Cerdas dengan Olahraga dan Gaul

diambil dari http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/09/06/10

CALIFORNIA -- Beberapa orang kini bisa tetap cerdas hingga usia senja. Pasalnya, para ilmuwan saat ini telah mengetahui beberapa faktor yang membuat orang memiliki kemampuan kognisi seperti itu. Padahal, selama ini pada usia di atas 60 tahun, fisik mulai lemah dan daya ingat menurun tajam.

Penelitian terbaru di Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadikan pikiran lebih tajam, misalnya olah raga rutin, pendidikan, perilaku tidak merokok, serta gaul di aktivitas sosial.

Penelitian sebelumnya menyebut, gen memainkan peran penting. Namun penelitian baru tersebut menunjukkan faktor perilaku di luar gen yang berpengaruh pada ingatan agar tetap tajam hingga kini dan nanti.

Penelitian itu mengujicoba kemampuan kognitif 2500 orang berusia 70 hingga 79 tahun selama delapan tahun. Lebih dari setengahnya menunjukkan penurunan fungsi pikiran atau sebanyak 53 persen mengalami penurunan kognitif minor dan 16 persen penurunan kognitif mayor. Namun, 30 persen peserta studi tidak mengalami penurunan, bahkan skor mereka naik. Olah raga ringan sekali sepekan menjadikan 30 persen lebih tajam dibandingkan yang tidak berolah raga.

Pendidikan juga berpengaruh. Responden yang berpendidikan minimum SMA mampu mempertahankan kemampuan kognitifnya. Selain itu, merokok juga memiliki hubungan dengan fungsi otak di usia tua. Terakhir bersosialisasi sangat baik untuk pikiran. Yang sering bersosialisasi 24 persen lebih bisa meningkatkan fungsi kognitifnya

Orang yang lanjut usia (lansia) yang tetap aktif bekerja atau menjadi relawan organisasi, memang ditemukan lebih bugar dan punya daya ingat yang baik. ''Carilah aktivitas yang berbeda, jadi relawan atau aktif di organisasi. Pokoknya lakukan hal-hal untuk terus mengasah otak,'' ujar Dr John Hart, profesor dalam bidang saraf dan otak dari Universitas Texas, AS, seperti dilansir healthdaynews, Rabu (10/6).

Untuk menjaga kesehatan mental dan terhindar dari rasa kesepian di usia senja, Hart juga menyarankan agar para lansia tidak hidup sendirian. ''Sebaiknya ia tetap berkumpul dengan keluarganya,'' jelasnya. - eye/ahi

Daya Dampak Kerajaan Allah

diambil dari email group Unio-kas 30 Juli 2017

Senin, 31 Juli 2017
Pekan Biasa XVII
PW S. Ignasius dari Loyola, Imam
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus 13:31-35

Sekali peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam perumpamaanMu hari ini, Engkau bersabda bahwa Kerajaan Surga itu seperti biji sesawi yang diambil dan ditaburkan di ladang. Di atas semuanya itu adalah kekuatan rohani. Ia bertumbuh secara diam-diam namun penuh daya di hati orang yang menerimanya.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, menghayati iman Katolik membuatku kuat di tengah kesulitan dan bahkan memampukanku pula menopang sesama dalam kesulitan mereka. Semoga KerajaanMu bertumbuh dalam hatiku dengan cara sedemikian hingga aku dapat secara diam-diam menopang sesama melalui nilai-nilai kebaikan dan kasihku.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Adorasi Ekaristi Abadi, aku membiarkan Dikau meraja dalam hatiku lebih lagi setiap hari. Di sana aku menemukan pengaruhMu tak hanya dalam sikap batinku tetapi juga orang-orang di sekitarku. Semoga dunia ini menjadi ruang yang lebih peduli, berbela rasa kini dan selamanya. Amin.

Ignatius Magelang, 30/7/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Ignasius Loyola, Imam
Senin, 31 Juli 2017

Matius 13:31-35

13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
13:34 Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
13:35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang dapat merasa mudah sukses bila berusaha karena adanya modal besar. Dengan modal besar orang akan langsung dapat melakukan usaha besar-besaran.
  • Tampaknya, orang juga dapat merasa mudah sukses bila dalam berusaha sudah memiliki banyak pengalaman. Dengan pengalaman-pengalamannya orang akan dapat melakukan usaha besar dengan mudah.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki banyak pengalaman dan modal besar, orang selalu berhadapan dengan perkembangan zaman yang selalu membuat keadaan baru dan diperbarui sehingga orang yang akan sukses harus mau belajar dan belajar lagi untuk memulai usaha atau program yang selalu berangkat dari yang kecil-kecil. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa segala kerja dan hasil besar selalu dilandasi oleh ketekunan menjalani yang kecil-kecil harian.
Ah, kalau memang hebat orang akan mampun langsung memiliki kerja yang langsung besar.

6 hal yang harus diperhatikan saat berpergian dengan lansia

diambil dari http://www.rappler.com/indonesia/gaya-hidup

Don Kevin Hapal dari Rappler membagi tip setelah melakukan perjalanan selama dua minggu dengan sang nenek

 Menikmati perjalanan dengan nenek di Castelgrande di Swiss. Foto oleh Don Kevin Hapal.

AKARTA, Indonesia - Tidak ada kata terlambat untuk mencoret satu lagi keinginan dari daftar – bahkan ketika Anda berusia 80 tahun!

Itulah yang saya pelajari ketika saya pergi traveling dengan nenek saya yang berusia 80 tahun mengelilingi 3 negara Eropa dan 6 kota di dalamnya selama dua minggu.

Awalnya kami ragu untuk pergi, mengingat usianya yang sudah lanjut. Namun kami memiliki janji yang harus dipenuhi: membawa nenek ke tempat yang selalu ia mimpikan ketika beliau masih muda.

Sejujurnya, saya menyiapkan diri untuk perjalanan yang menantang. Tujuan utama saya adalah menjaga dirinya. Tapi secara mengagetkan, bepergian dengan seorang lansia ternyata adalah sebuah pengalaman yang menyenangkan dan unik pula bagi saya.

Tergantung bagaimana Anda melihatnya, tantangan untuk terus memastikan ia terus berada di sisi kita, memeriksa kesehatannya, sambil memastikan ia juga bersenang-senang, sungguh menambah keseruan berada di negeri orang.

Tapi sebelum membeli tiket pesawat promo untuk Anda dan kakek-nenek, ada beberapa tips yang perlu diketahui untuk membuat petualangan seru dan ramah lansia. Simak di bawah ini.

Memastikan ia cukup sehat untuk bepergian
Perjalanan penulis di Sforza Castle di Milan, Italia. Foto oleh Don Kevin Hapal.



Perjalanan penulis di Sforza Castle di Milan, Italia. Foto oleh Don Kevin Hapal.

Sebelum Anda mempertimbangkan untuk bepergian dengan kakek atau nenek, pastikan mereka tahan duduk di pesawat atau kereta selama berjam-jam, berjalan di tempat panas atau dingin, atau makan makanan yang asing.

Jangan hanya mempercayai apa yang mereka katakan. Agar lebih meyakinkan, berkonsultasilah dengan dokter dan tanyakan obat-obatan apa yang perlu dibawa. Mintalah resep tambahan agar semuanya siap ketika ada delay.

Ada pula faktor-faktor lain yang bisa menjadi pertimbangan seperti musim tertentu di negara tujuan (serbuk bunga pada musim semi dapat menyebabkan masalah bagi penderita asma dan gangguan paru-paru), dan polusi, serta hal-hal lainnya. Pastikan Anda sadar akan alergi dan kondisi medis mereka, dan jangan pernah memaksa untuk pergi dengan seseorang yang lanjut usia ketika dokter tidak mengizinkan.

Pelan-pelan
Nenek penulis saat bepergian di Paris, Prancis. Foto oleh Don Kevin Hapal.



Nenek penulis saat bepergian di Paris, Prancis. Foto oleh Don Kevin Hapal.

Meskipun spontanitas dapat menambah keseruan ketika bepergian sendiri, hal itu akan berbeda ketika Anda bepergian dengan seorang lansia.

Saya tahu Anda ingin mendapatkan yang terbaik dari perjalanan. Tapi ketika menyusun rangkaian perjalanan, ingatlah bahwa lansia lebih mudah lelah. Jangan lupa untuk memberikan banyak jeda dalam perjalanan agar mereka bisa beristirahat untuk mengambil napas.

Di Eropa, Anda bisa membeli segala macam tiket untuk tempat wisata secara online, yang bisa Anda lakukan untuk menghindari antrian panjang. Dalam cerita saya, kami sudah membeli tiket jauh-jauh hari untuk perjalanan kereta kami dari Milan ke kota-kota lain dan juga tiket masuk museum seperti Louvre, jadi tidak ada waktu dan energi yang kami habiskan secara sia-sia di dalam antrian (percayalah, antrian sangat panjang ketika masa liburan).

Bepergian dengan kerabat lansia berarti harus memfokuskan diri pada kualitas daripada kuantitas. Habiskan lebih banyak waktu di lebih sedikit tempat.

Berjalan-jalan dengan perlahan di suatu tempat mungkin bukan hal yang umum bagi traveller muda jaman sekarang, tapi semua ada hikmahnya: Anda dapat lebih mengapresiasi setiap hal yang Anda temukan!

Saya sering terlampau sibuk dengan kebiasaan saya mengambil foto untuk Instagram ketika bepergian, namun saya telah belajar dari pengalaman ini tentang pentingnya berhenti dan menikmati pemandangan.

Bersiaplah untuk keadaan darurat

Berikutnya, pertimbangkan kebutuhan khusus mereka dan keadaan darurat yang mungkin harus Anda hadapi.

Pastikan Anda tahu siapa yang harus dihubungi jika ada keadaan darurat seperti rumah sakit atau kantor polisi terdekat. Anda juga akan merasa jauh lebih nyaman jika memiliki seorang teman yang tinggal di negara tujuan.

Kerabat lansia Anda mungkin sudah mengalami kepikunan, jadi Anda lah yang harus menyimpan semua dokumen-dokumen penting seperti paspor. Berikan mereka tanda pengenal lengkap dengan kontak Anda, untuk menjaga-jaga jikalau anda terpisah dari mereka.

Dan juga, ingat jika teman bepergian Anda akan lebih sering pergi ke toilet, jadi pastikan Anda tahu di mana toilet terdekat berada. Ketika memesan tiket pesawat, pilihlah tempat duduk yang dekat dengan lorong pesawat dan toilet. Membawa popok untuk orang dewasa juga merupakan pilihan yang bagus.

Tips tambahan: Ketika Anda memesan tiket pesawat, daftarkan teman lansia Anda sebagai penumpang berkebutuhan khusus (gratis!). Pesawat akan menyediakan seseorang yang akan membantu dan juga sebuah kursi roda sehingga teman lansia Anda tidak akan kelelahan selama perjalanan. Anda juga bisa melewati antrian panjang melalui jalur prioritas.

Bersiap untuk habiskan uang lebih
Nenek penulis saat berada di Venesia. Foto oleh Don Kevin Hapal.



Nenek penulis saat berada di Venesia. Foto oleh Don Kevin Hapal.

Saya tahu jika penerbangan murah adalah hal yang dinikmati para millennial sekarang ini, tapi bepergian dengan seorang lansia membutuhkan Anda untuk lebih bersiap dalam hal biaya.

Pastikan Anda mengantisipasi segala jenis hal darurat, seperti harus membawa teman lansia ke dokter atau mengubah jadwal pesawat pulang. Ingatlah bahwa beberapa negara mengharuskan Anda mendapatkan insuransi kesehatan sebelum bisa mendapatkan visa.

Tergantung pada kondisi kesehatan kakek-nenek, Anda harus memilih akomodasi yang lebih mahal dan lebih nyaman, hal ini juga berlaku untuk transportasi. Mereka tidak akan merasa nyaman tinggal di penginapan khusus backpacker atau tempat yang hanya menyediakan kasur dan sarapan saja.

Anda juga kemungkinan harus melakukan transaksi darurat, seperti membeli mantel dan sepatu jika temperatur tempat tujuan lebih dingin dari yang Anda perkirakan.

Jangan terlalu banyak melarang
Masyarakat setempat percaya bahwa kalau kita berputar tiga kali di Galleria Vittorio Emanuele II di Milan, keinginan kita akan terkabul. Foto oleh Don Kevin Hapal.



Masyarakat setempat percaya bahwa kalau kita berputar tiga kali di Galleria Vittorio Emanuele II di Milan, keinginan kita akan terkabul. Foto oleh Don Kevin Hapal.

Prioritaskan kesehatan mereka tapi jangan terlalu overprotektif dan mengatur. Lagipula, bepergian tidak akan berkesan jikaAanda tak membuatnya seru dan tidak terlupakan.

Pastikan kakek-nenek Anda ada dalam pandangan, tapi tetap biarkan mereka melakukan apa yang mereka mau. Berikan mereka waktu untuk melihat-lihat, berbicara dengan orang-orang, dan bersabarlah jika mereka membuat kesalahan atau mengatakan hal-hal gila yang memalukan.

Percayalah, kebanyakan orang bersedia berbicara dengan mereka. Bahkan, nenek saya memiliki lebih banyak teman daripada saya sendiri!

Tentu saja, Anda tetap harus waspada dengan berbagai tindakan yang bisa mendatangkan konsekuensi besar. Dalam perjalanan saya, saya harus berkali-kali mengingatkan nenek untuk tidak memetik bunga di tempat-tempat kusus atau duduk di karya-karya yang di pajang di museum (ia menganggap itu bangku).

Aturlah kesabaran Anda jangan sampai kehilangan kendali. Perlakukan mereka layaknya Anda menjaga anak-anak Anda dalam sebuah perjalanan, namun dengan rasa hormat yang mereka pantas dapakan. Ingatlah bahwa mungkin mereka merasakan hal yang sama ketika Anda atau orangtua masih kecil.

Abadikan semuanya!
Perjalanan di Verona, Italia. Foto oleh Don Kevin Hapal.



Perjalanan di Verona, Italia. Foto oleh Don Kevin Hapal.

Terakhir, abadikan setiap momen kecil dalam perjalanan Anda!

Lansia kemungkinan memiliki kesulitan untuk mengingat. Setelah perjalanan, kami harus selalu mengingatkan nenek bahwa kami pergi ke Paris dan London.

Hal yang saya lakukan adalah mengambil foto sebanyak mungkin dan memberikan mereka album foto fisik yang bisa ia bawa, jadi ia bisa selalu mengingat setiap hal yang ia jumpai, makanan yang ia coba, dan orang-orang yang ia temui.

Mereka mungkin tidak akan bisa mengingat semua detail perjalanan Anda tapi mereka akan selalu ingat rasa hangat berada di sebuah kota impian mereka dengan orang yang mereka cintai. Rappler.com

Saturday, July 29, 2017

Lamunan Pekan Biasa XVII

Minggu, 30 Juli 2017

Matius 13:44-52

13:44. "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
13:47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.
13:48 Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
13:51 Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti."
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa orang yang sungguh hidup secara nyata akan hidup sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budaya. Dia akan terbuka pada segala perubahan.
  • Tampaknya, orang yang sungguh hidup secara kongkret akan selalu siap baru dan diperbarui. Dia siap meninggalkan yang lama dan menjalani hidup secara baru.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, semodern dan setrendi apapun seseorang menjalani hidup, dia akan sungguh menghayati kehidupan sejati kalau membuka hati baik terhadap pola lama maupun pola baru karena yang paling pokok adalah kesediaan menomor satukan patokan yang berasal dari relung nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang berani kehilangan apapun demi tidak lepas dari suara nurani.
Ah, yang menjamin hidup adalah tambungan uang sebanyak-banyaknya.

Yesus, Engkaulah Mutiara Berhargaku

Friday, July 28, 2017

Ulasan Injil Minggu Biasa XVII/A (Mat 13:44-52)

diambil dari http://www.mirifica.net Injil Minggu Biasa XVII thn A; 27 Juli 2014 (Mat 13:44-52) by A.Gianto 
  on Mingguan


Rekan-rekan yang budiman!

Kerajaan Surga menjadi pokok pengajaran dalam serangkaian perumpamaan  yang disampaikan dalam Mat 13. Ada perumpamaan mengenai penabur beserta penjelasan khusus bagi para murid; perumpamaan mengenai lalang dan gandum dan penjelasannya yang mengapit perumpamaan biji sesawi dan ragi yang sudah dikupas dalam rubrik ini. Sesudah itu masih ada tiga perumpamaan lagi, yakni yang dibacakan sebagai  Injil Minggu Biasa XVII A (Mat 13:44-52). Dua yang pertama mengumpamakan Kerajaan Surga sebagai harta yang ditemukan di sebuah ladang (Mat 13:44) dan sebagai mutiara yang dicari saudagar (13:46). Yang menemukannya menjual seluruh miliknya agar dapat membeli ladang atau mutiara yang diinginkan itu. Dalam perumpamaan yang ketiga (13:47-52), Kerajaan Surga diumpamakan sebagai jala besar yang menangkap macam-macam ikan. Nanti ikan yang baik dimasukkan dalam tempayan dan yang tak baik dibuang. Begitu pula, dikatakan di situ, orang jahat nanti akan dipisahkan para malaikat dari kumpulan orang baik. Tujuh perumpamaan ini dimaksud untuk memberi gambaran yang penuh mengenai Kerajaan Surga. Bagaimana tafsir keseluruhannya?

HARTA DAN MUTIARA

Beberapa waktu lalu disarankan untuk membaca perumpamaan mengenai sesawi dan ragi begini: lha biji yang sekecil sesawi saja atau ragi sedikit saja sudah bisa mengembang besar, apalagi Kerajaan Surga! Dapat juga cara ini diterapkan pada perumpamaan mengenai harta yang ditemukan di ladang dan mutiara indah yang sejak lama diinginkan seorang saudagar. Namun demikian, bila dalam kedua perumpamaan sebelumnya tadi pusat perhatian terletak pada kekuatan yang ada dalam Kerajaan Surga, kini pusat perhatian beralih kepada orang yang mencari kehadiran ilahi. Baik orang yang kaya seperti sang saudagar maupun orang yang boleh jadi hanya buruh tani saja menjual semua yang ada pada mereka agar dapat membeli barang yang diinginkannya. Bila harta di ladang dan mutiara indah dapat membuat orang sedia mempertaruhkan semua yang mereka miliki, apalagi Kerajaan Surga! Wajar bila orang merelakan apa saja yang dipegang hingga kini agar bisa masuk ke dalam Kerajaan itu.

Sebuah khotbah untuk merelakan segala milik kita demi yang lebih luhur? Sisi ini kadang-kadang terlalu digarisbawahi. Tetapi rasa-rasanya bukan itulah yang hendak disampaikan kedua perumpamaan tadi. Pendengar yang menikmati kedua perumpamaan tadi sudah rela dan sudah “menjual seluruh milik” mereka! Mereka yang menceritakan kembali perumpamaan tadi juga tidak bermaksud meyakin-yakinkan orang banyak agar menjadi seperti kedua orang tadi. Bukan ajaran muluk-muluk yang cepat gembos bila menghadapi kenyataan-kenyataan di dunia ini. Tak banyak artinya bila perumpamaan itu dianggap cuma menyerukan komitmen tunggal pada Kerajaan Surga. Ini sudah diandaikan. Lalu, apa warta yang dapat diperdengarkan bagi orang-orang pada zaman ini?

MERAIH YANG DINGINKAN

Apa inti kedua perumpamaan kali ini? Orang yang menemukan harta di ladang dan kemudian memendamnya lagi di situ boleh jadi hanya buruh harian yang menggarap ladang yang bukan miliknya. Ia tidak memiliki tanah. Ia memang memiliki beberapa barang, tak banyak, tapi kiranya cukup untuk “menebus” ladang yang ada hartanya tadi. Tak perlu kita lanjutkan ke soal yuridik – ini kan perumpamaan untuk mengajak pendengar berpikir. Apa yang membuat orang tadi bersukacita? Bukan semata-mata karena menemukan harta, melainkan karena melihat sebentar lagi ia bisa menjadi pemilik ladang yang ada harta karunnya! Dari sewaan menjadi milik, dari hidup kais pagi makan pagi menjadi orang yang terpandang. Ini cita-cita orang pada umumnya. Nah, menemukan Kerajaan Surga itu akan membuat orang menjadi pribadi yang terpandang jadi orang yang mampu melaksanakan keinginan dan hasrat-hasrat.

Bagaimana dengan saudagar yang tentunya sudah jadi orang terpandang? Jangkauannya lain. Ia mencari yang terindah. Di situlah sumber kepuasannya. Begitulah nanti ia akan dikenal sebagai dia yang punya mutiara langka! Saudagar mana yang tidak ingin demikian? Orang yang sebetulnya sudah tidak butuh apa pun dalam hidup ini masih dapat juga menginginkan sesuatu yang langka. Begitulah daya tarik Kerajaan Surga digambarkan. Masih patut dicita-citakan, juga oleh orang yang serba berkecukupan.

Dalam tafsiran di atas Kerajaan Surga tidak lagi tampil sebagai tempat yang nun ada “di sana”, tak bergerak, sudah jadi. Yang tampil dalam perumpamaan itu ialah diri orang yang mencarinya dengan sungguh. Dan dalam menjalani ia mendapatkannya. Bila demikian maka Kerajaan Surga bisa menjadi bagian kehidupan. Juga keanekaan akan ikut termasuk di dalamnya. Jadi apa saja boleh, apa saja bisa? Wah ini perkara yang baru terjawab dengan perumpamaan mengenai jala yang besar. Marilah kita tanya Matt sendiri. Hanya dialah di antara para penulis Injil yang menceritakannya.

MACAM-MACAM TAPI…

GUS: Matt, mau tanya. Ini satu-satunya perumpamaan yang diangkat dari kehidupan nelayan. Mark dan Luc tak menyebutnya. Oom Hans juga tidak mencatatnya. Dapat dari mana?
MATT: Dari murid-murid Yesus yang mendengarnya dari dia sendiri. Kan juga begitu kata ilmu tafsir kalian.
GUS: Gini nih, apa bisa dikatakan perumpamaan jala ini gema perumpamaan lalang dan gandum?
MATT: Memang! Yang baik pada mulanya ada bersama dengan yang tak baik, semuanya diambil dan dipisahkan pada akhir. Dan malaikat-malaikatlah yang nanti mengerjakannya.
GUS: Jadi kekuatan dari atas sana sendiri. Dan kita diam saja?
MATT: Persis! Tapi diam itu bukan tak peduli lho.
GUS: Kalau begitu sebaiknya membiarkan diri dikenali sebagai yang baik oleh kekuatan-kekuatan ilahi tadi. Ya kan?
MATT: Kalau tidak terburu-buru, perumpamaan itu jadi jelas dengan sendirinya.
GUS: Masih penasaran. Jadi ikan yang tak baik itu mereka yang tidak mau dikenali Tuhan sebagai orang baik-baik? Boleh dibaca begitu?
MATT: Tentu saja perumpamaan baru berguna bila makin dipikirkan maknanya.
GUS: Kalau begitu, tak ada hitam putih begitu saja di jagad ini?
MATT: Lha iya, mana ada hidup yang hitam putih, kayak berselancar ikut insting rohani. Nggak asyik.
GUS: Kembali nih, bagaimana sikap tidak bersedia dikenali sebagai yang baik itu bisa digambarkan lebih jelas?
MATT: Kawan, ini soal pilihan. Orang kan bisa memilih begini atau begitu dan menjalaninya. Yang mau memilih Kerajaan Surga selamat. Yang tidak mau, ya tahu sendiri nanti, getun meratap sambil kertak gigi
GUS: Kok serem amat. Boleh pula kan dikatakan, Kerajaan Surga itu dapat dimasuki oleh orang meluangkan diri bagi Yang Ilahi – menjadi orang baik – dikenali sebagai yang baik.
MATT: Lha mau penjelasan apa lagi. Kalau orang menjadi tempat hadirnya Tuhan, apa malaikat-malaikat tidak bakal mengenalinya sebagai orang yang baik?

BELAJAR DARI MATT

Terhenyak saya oleh penegasan Matt tadi. Tak nyana perumpamaan itu memuat ajaran kebatinan yang amat dalam, tapi juga yang tetap berpijak di bumi. Baik buruk ditampilkan dalam kaitan kesediaan manusia membiarkan diri didiami Yang Ilahi sendiri. Kita kadang-kadang lebih biasa berbicara mengenai kekuatan jahat merasuki orang. Kok tidak mengenai kekuatan ilahi yang mendiami batin ya? Berpikir ke situ maka pertanyaan yang diucapkan Yesus dalam ayat 51, “Mengertikah kamu semuanya itu?” tentu juga dimaksud bagi kita. Dan pembicaraan dengan Matt tadi boleh membuat kita ikut berani menjawab, “Ya kami mengerti.” Bila demikian maka kita bakal siap menerima ajaran yang termuat dalam ayat 52. “Setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran tentang Kerajaan Surga akan mengeluarkan itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama.”

GUS: Matt, kau bicara mengenai ahli Taurat yang “menerima pelajaran” mengenai Kerajaan Surga. Di situ kaupakai kata Yunani “matheeteutheis”. Tentunya belajar dari guru yang hadir dalam batin dan bukan hanya mendengar dari orang-orang lain kan?
MATT: Ehm!
GUS: Kepegang nih. Kata “matheeteutheis” itu bunyinya membuat orang ingat akan namamu “Maththaios”. Kayak tanda tangan. Kau mengaku sebagai ahli Taurat yang telah banyak berguru tentang Kerajaan Surga dan mau mengundang siapa saja datang mendengarkan. Kepada tamu-tamu itu akan kauceritakan yang kauketahui sejak dulu dan yang baru saja kaupahami kini. Begitu kan maksudnya harta yang lama dan yang baru?
MATT: You’re the exegete!

Matt mau memberikan semua yang diketahuinya tentang Kerajaan Surga, baik dari khazanah Taurat maupun dari pengetahuan yang diperolehnya dari pergaulan dengan para murid Yesus sendiri. Dan tentu saja dari pengalaman rohani yang makin tumbuh. Ia sendiri bersedia diajari dan telah menerima pelajaran mengenai kehadiran Yang Ilahi dalam diri Yesus dan mau meneruskan semuanya kepada kita yang membaca Injilnya. Ini harta yang kedapatan terpendam di ladang. Ini mutiara indah yang menunggu.

Keterangan foto:  Ilustrasi dari  angyliguori.blogspot.com

Engkaulah Kebangkitan dan Hidupku, Tuhan!

diambil dari email group Unio-kas 29 Juli 2017

Sabtu, 29 Juli 2017
Pekan Biasa XVI
PW S. Marta
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Yohanes 11:19-27

Kata Marta kepada Yesus, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Kata Yesus kepada Marta, Akulah kebangkitan dan hidup!" Jawab Marta, "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, sabdaMu kepada Marta, "Apakah Engkau percaya ini, bahwa Akulah kebangkitan dan hidup?" merupakan pertanyaan mendasar dalam hidup imanku juga. Aku percaya semua itu juga. Aku percaya bahwa Engkau wafat dan bangkit dari maut menaklukkan dosa, dan kini hidup menarik semua orang pada DiriMu sebagai Penebus.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, aku yakin bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan aku dari kasih Allah, yang ada dalam Dikau (bdk. Rom 8:38-39). Berilah aku kekuatan untuk memikul beban yang membawa sesama lebih dekat padaMu. Biarkan aku merasakan bersama St. Paulus semangat bahwa "Celakalah aku jika aku tidak mewartakan Injil!"

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Adorasi Ekaristi Abadi, aku bersembah sujud di hadiratMu, ambillah pikiran, kehendak, dan hatiku; ambillah persembahan dan kemampuanku. Aku letakkan semua di kakiMu melalui adorasi ini. Perbuatlah padaku hari ini seturut rencanaMu yang kudus dan penuh kasih. Perdalamlah imanku akan kebangkitanMu. Engkaulah kebangkitan dan hidupku kini dan selamanya. Amin.

Girlan Ungaran, 28/7/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.

Lamunan Peringatan Wajib

Santa Marta
Sabtu, 29 Juli 2017

Matius 13:24-30

13:24. Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
13:27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
13:29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
13:30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa untuk menjadi baik orang harus menjaga diri dalam pergaulan. Orang harus tidak berdekatan dengan kaum buruk apalagi jahat.
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa untuk menjadi baik orang harus menjaga diri dalam bersikap dan bertindak. Dia harus membersihkan diri dari segala pikiran, perasaan, dan kehendak buruk.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, seserius apapun seseorang berjuang untuk hidup baik dan mulia, dia tidak perlu meributkan diri untuk selalu menyingkirkan keburukan dan menyingkiri adanya yang buruk di dekatnya karena penghayatan kesejatian hidup justru akan menjauhkan orang dari sikap muak terhadap orang lain yang dipandang jahat. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa kebaikan sejati di dalam hidup kongkret tidak membuat yang tidak baik tersingkir.
Ah, kalau sungguh baik orang tak akan berdekatan dengan yang buruk.

Thursday, July 27, 2017

Yang Lansia Tak Tersepelekan


Pagi itu, Selasa 25 Juli 2017, Rm. Hadi, Minister Domus Pacis, ikut makan pagi bersama para rama Domus. Kecuali Rm. Agoeng yang sedang pergi dan Rm. Tri Wahyono yang ada di kamarnya, semua rama ada. "Para rama, siapa nanti yang ikut ke Kentungan? Ada dua mobil" Rm. Hadi memberi pengumuman. Ternyata Rm. Harta dan Rm. Tri Hartono menyatakan tidak ikut. Bahkan Rm. Harto berkata "Mangke onten tamu" (Nanti saya akan mendapatkan tamu). Karena Pak Tukiran sudah diminta oleh Rm. Hadi untuk ikut mendapingi para rama, Rm. Bambang berkata dalam nada kelakar "Engko Pak Tukiran sing nyurung aku" (Nanti Pak Tukiran mendampingi dengan mendorong kursi rodaku). Rm. Hadi memutuskan untuk mengajak Rm. Tri Wahyono. Mbak Tri dan Mas Winarto, para pramurukti, mulai berkemas-kemas menyiapkan diri. Mbak Tri khusus mendampingi Rm. Tri Wahyono, dan Mas  Winarto untuk Rm. Rio.

Rm. Hadi berkata kepada Rm. Bambang "Aku mau ngandhani le mangkat jam setengah sanga" (Aku tadi bilang berangkat jam 08.30). Rm. Bambang menanggapi dengan berkata "Acarane jam sepuluh, ta?" (Bukankah acara mulai pada jam 10.00?) yang langsung disahut oleh Rm. Hadi "Le ungkak-ungkek marani lan mlebu mobil rak setengah jam dhewe, ta" (Tetapi urusan menuju dan masuk mobil kan membutuhkan waktu setengah jam). Maka, Rm. Bambang sudah mulai bersiap-siap pada jam 08.30. Tiba-tiba Mas Abas datang di kamar Rm. Bambang "Rama, Rm. Tri Hartono kalih Rm. Harto sidane ajeng tumut" (Rama, ternyata Rm. Tri Hartono dan Rm. Harto akan ikut). "Nek ngono ngandhani Pak Heru dikon tunggu omah" (Kalau begitu Pak Heru diberi tahu agar menunggu rumah) kata Rm. Bambang yang dijawab "Nggih" (Ya) oleh Mas Abas.

Karena sebelum makan pagi Rm. Hadi di kamar Rm. Bambang berkata "Engko nek kabeh melu, kowe nggawa mobil dhewe, ya" (Nanti kalau semua ikut, kamu bawa mobil sendiri, ya), maka Rm. Bambang berangkat sendiri ke Seminari Tinggi Kentungan. Ketika sampai di Kentungan pada sekitar jam 09.20, banyak orang sudah datang di kompleks Seminari Tinggi. Amat banyak mobil sudah terparkir. Maklum, pada hari itu ada 8 orang Diakon dari Keuskupan Agung Semarang ditahbiskan menjadi imam. Ketika rombongan penghuni Domus Pacis masuk, bangku-bangku gedung kapel dan kursi-kursi yang ditata di luar sekitar kapel sudah amat banyak yang menduduki. Para rama pun banyak yang hadir. Para rama Domus kemudian ditempatkan di deretan pinggir tembok sisi barat dan sisi timur. Yang ada di sisi barat adalah Rm. Yadi, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Gito bersama para rama tua yang tinggal di rumah tua Wisma Petrus Kentungan (Rm. Jono dan Rm. Jaya). Sedang Rm. Rio, Rm. Bambang, Rm. Harto, dan Rm. Tri Wahyono ada di sisi timur.

Bagi para rama Domus Pacis yang sudah masuk golongan lanjut usia dan difabel, barangkali ada hal dalam peristiwa pentahbisan itu yang sungguh mengesan. Pertama, pada saat penumpangan tangan para rama yang ditahbiskan mendatangi para rama Domus untuk ditumpangi tangan. Hal ini baru terjadi pada hari itu. Sebetulnya Rm. Bambang sudah berketetapan tidak akan maju untuk menumpangi tangan. Tetapi dengan cara itu, dia juga bersemangat menumpangi tangan di kepala kedelapan rama baru. Kedua, pada bagian penutup Mgr. Rubi memberkati batu penjuru untuk pembangunan rumah baru bagi para rama praja Keuskupan Agung Semarang yang masuk usia lanjut dan juga yang kondisi tubuhnya membutuhkan pendampingan khusus. Uskup juga menunjukkan pada semua yang hadir akan adanya para rama sepuh yang walaupun masih dapat berjalan untuk penumpangan tangan tetapi sudah harus dituntun dan dijaga oleh rama-rama lain.

Khusus untuk Rm. Bambang sesudah Misa selesai dan kala berada di aula ruang konsumsi, ada hal yang mengesan. Bu Dety, salah satu relawati masak Domus Pacis yang menjadi guru BK di SMA Kolese de Britto, mengajak murid-murid yang dibawa untuk mendekat ke Rm. Bambang. Mereka terdiri dari siswa-siswa kelas 11 dan 12. Mereka bertanya macam-macam ke Rm. Bambang. Ketika tahu Rm. Bambang lulusan angkatan 1969, ada yang berseru "Aduh, aku belum lahir". Sebenarnya Rm. Bambang berkata dalam hati "Barangkali orang tuamu juga belum kawin". Mereka bilang bahwa ada kesempatan-kesempatan acara berkenalan dengan rumah-rumah biara dan seminari. Omongan dengan Rm. Bambang tampaknya amat asyik sehingga mereka tertawa ketika ada yang bertanya "Rama dulu juga pernah nakal?" dan Rm. Bambang menjawab "Tidak pernah nakal, tetapi pernah baik". Tampaknya Bu Dety juga amat terkesan sehingga dia memposting gambar-gambar pertemuan itu dalam FB Selasa 25 Juli 2017 dengan kata-kata "Foto bersama kakak angkatan dlm acr tabisan."

Melawan Setan Bersama Tuhan

diambil dari email group Unio-kas 27 Juli 2017

Jumat, 28 Juli 2017
Pekan Biasa XVI
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus 13:18-23

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Setiap orang yang mendengar sabda tentang Kerajaan Surga dan tidak mengerti, akan didatangi si jahat, yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Injil hari ini Engkau bicara tentang muauh Allah, yakni setan, sebagai yang nyata ada, yang nyata pula memiliki pengaruh dalam hidupku. Saat aku mendengarkan sabdaMu, kehendak baik bertumbuh dalam diriku. Namun setan mencoba merampas semua maksud baik itu dari hatiku. Aku harus membuat komitmen yang kuat untuk membiarkan sabdaMu berakar dan bertumbuh dalam hidupku.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, satu-satunya jalan untuk menaklukkan daya kekuatan setan adalah membuat niat kuat untuk bersamaMu dan Allah. Aku harus mengambil keputusan proaktif untuk masuk dalam saat-saat bersamaMu setiap hari. Doa, Sakramen Ekaristi dan Tobat, bacaan rohani dan Rosario adalah contoh-ontoh cara yang bisa dilakukan untuk melawan setan.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Adorasi Ekaristi Abadi aku bersembah sujud di hadiratMu sebab Engkaulah prioritas pertama hidupku. Kuatkanlah upayaku untuk menjadikanMu Raja Sejati hatiku dalam pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan konkretku. Semoga aku berbuah berlimpah dalam hidupku karena sabdaMu kini dan selamanya. Amin.
 
Girlan Ungaran, 27/7/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang.