Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 1, 2017

Hidup dengan Kehilangan Nyawa

diambil dari email group unio-kas 1 Juli 2017

Minggu, 02 Juli 2017
Minggu Biasa XIII
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus 10:37-42

Yesus bersabda, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, sejauh membaca dan merenungkan InjilMu setiap hari, aku mengerti bahwa Injil tak hanya tentang suatu cara hidup yang dilandaskan pada kasih dan kerahiman, melainkan di atas segalanya tentang Pribadi-Mu. Dalam Injil hari ini Engkau maminta tempat khusus bagiku, lebih penting dari pada orang-orang terkasihku. Engkaulah yang harus menjadi yang terkasih bagiku, melebihi semua. Engkau bersabda, "Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, menjadi muridMu bukanlah suatu aspek sampingan bagi hidupku. Di atas segalanya, menjadi muridMu merupakan hal yang sentral, utama. Aku harus mengasihiMu sebagai yang pertama dan utama di atas segalanya. Anugerahilah aku rahmat menjadi muridMu yang nyata sejati, kemampuan memanggul salibku dan mengikutiMu dengan setia.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, St Paulus dalam bacaan kedua dari Suratnya kepada umat di Roma mengingatkan aku bahwa aku dibaptis dalam kematianMu di kayu salib. Engkau mengingatkanku dalam Injil hari ini bahwa aku hanya akan memperoleh hidupku dengan cara kehilangan hidupku sendiri. Juga, aku hanya dapat hidup bila aku mati, kehilangan nyawa.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Adorasi Ekaristi Abadi, aku belajar bersembah sujud di hadiratMu untuk mengalami kebangkitan buah penderitaan dalam hidupku dengan rela memanggul salibMu. Inilah cara yang benar mengikuti Dikau kini dan selamanya. Amin.

Radio Gajah Mada FM 102.4, 01/7/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang

0 comments:

Post a Comment