Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, May 31, 2017

Novena Domus


Semuda apapun kaum lanjut usia (lansia) adalah bentukan masyarakat masa lalu. Orang muda dapat mengatakan bahwa mereka adalah generasi jadul (jaman dulu). Di hadapan generasi masa kini pada umumnya kaum lansia bisa saja dicap sebagai golongan kolot atau konservatif. Namun demikian, kaum lansia tetap menjadi dari masyarakat riil yang hidup di jaman kini. Dalam hal muncul soal bagaimana mereka, yang pada umumnya memiliki pola hidup masyarakat agraris, dapat merasa nyaman menghayati perkembangan situasi hidup yang amat sangat diwarnai oleh kepesatan tekhnologi informasi. Masalah ini akan menjadi bahasan dalam Novena Ekaristi Seminar di Domus Pacis pada Minggu tanggal 4 Juni 2017. Bapak Soerjo Hamidjojo, seorang sosiolog dari Universitas Atmajaya Yogyakarta, akan hadir menjadi pembicara dalam tema KOLOT NING ORA ALOT (sekalipun kolot tetapi lentur menghadapi realitas jaman).

Calon peserta yang akan hadir dalam acara itu berasal dari 20 paroki yang mencakup jumlah 389 orang. Matrik di bawah menunjukkan paroki asal dan jumlah calon pesertanya.

ASAL PESERTA
JUMLAH
01.  Paroki Pringwulung
64 orang
02.  Paroki Kotabaru, Lingkungan Sendowo
4 orang
03.  Paroki Administratif Pringgolayan
26 orang
04.  Paroki Pugeran
9 orang
05.  Paroki Bintaran, Lingkungan Nicolas
7 orang
06.  Paroki Baciro
15 orang
07.  Paroki Minomartani
10 orang
08.  Paroki Banteng
2 orang
09.  Paroki Babadan
4 orang
10.  Paroki Babarsari
9 orang
11.  Paroki Medari
22 orang
12.  Paroki Kalasan
7 orang
13.  Paroki Mlati
9 orang
14.  Paroki Gamping
2 orang
15.  Paroki Ganjuran, Lingkungan Kepuh
4 orang
16.  Paroki Klaten
150 orang
17.  Paroki Gondang
20 orang
18.  Paroki Kebonarum
5 orang
19.  Paroki Ignatius Magelang
10 orang
20.  Paroki Muntilan
10 orang
JUMLAH
389 orang

Lamunan Pesta Wajib

Santo Yustinus, Martir
Kamis, 1 Juni 2017

Yohanes 17:20-26

17:20. Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
17:24. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
17:25 Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
17:26 dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang akan disebut berpengetahuan karena berilmu. Dengan ilmunya orang mampu mempelajari banyak hal yang belum dipahami oleh banyak orang.
  • Tampaknya, dari berbagai macam cabang ilmu ada ilmu teologi yang membuat orang tahu tentang Tuhan. Lewat Kitab Suci dan ajaran-ajaran lain yang ada dalam agama seorang ahli teologi dapat memperluas dan memperdalam pengetahuannya tentang Tuhan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sebanyak dan seasli apapun buku-buku keagamaan dibaca dan dipelajari serta di dalam dengan berbagai cakrawala pendapat-pendapat para ahli ilmu ketuhanan, orang tak akan mencapai pengetahuan sejati tentang Tuhan kalau tidak membiasakan diri memesrakan hubungan dengan untaian kata-kata yang ada dalam relung kalbu. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memiliki pengetahuan sejati tentang Tuhan karena hubungan mesranya dengan nurani.
Ah, untuk tahu tentang Tuhan orang ya harus tekun mempelajari Kitab Suci.

Bersama Yesus Kristus di Mana pun Ia Berada

diambil dari email group uni-kas 31 Mei 2017

Kamis, 01 Juni 2017
Pekan Paskah VII
PW S. Yustinus, Martir
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Yohanes 17:20-26

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, "Bapa yang kudus, Aku berdoa, juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, perkembangkanlah imanku dalam kasihKu dan BapaMu seperti diwartakan dalam Injil hari ini. DoaMu kepada Allah Bapa mengingatkanku bahwa Allah Bapa telah menciptakan aku untuk ambil bagian dalam relasi kasih Trinitas. Rencana Bapa adalah mengasihi tiap-tiap kami, membawaku ke dalam kasih Trinitaris. Ia berkenan mengasihiku dalam Dikau, PutraNya dengan kasih abadi Bapa dan Roh Kudus. 

Tuhan Yesus Kristus terkasih, Engkau mendoakan aku dan berharap bahwa di manapun Engkau berada di situ juga aku berada bersamaMu dan Allah dalam Roh Kudus. Engkau menjanjikan kasihMu, diriMu, ke dalam hatiku. Sebagaimana Engkau membagikan hidupMu, Engkau membagikan kasihMu. Inilah keinginanMu bahwa Engkau berkenan selalu ada bersamaKu dan aku bersamaMu.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, Engkau memberiku kasih yang Kau terima dari BapaMu dan mengutusku maju terus melanjutkan karyaMu membagikan kasih itu kepada seluruh umat manusia. Melalui Adorasi Ekaristi Abadi aku membawa umat hari ini yang kesepian dan hilang, lapar akan kasih dan perhatian. Umat harus mendengar kabar baik kasihMu. Jangan biarkan aku hanya berfokus pada diri sendiri dan kelompok sekitar hidupku. Bantulah aku berbagi kasihMu kepada mereka yang di sekitarku kini dan selamanya. Amin.

Girlan Ungaran, 31/5/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang

Tuesday, May 30, 2017

Melayat


Rencananya hari itu, Senin 22 Mei 2017, hanya akan mengendarai granmax, mobil Domus Pacis. Rm. Harto akan didampingi oleh Mas Abas, dan Rm. Tri Hartono oleh Mbak Tari. Bu Rini, relawati Domus, diminta bantuannya untuk jadi driver. Dengan Rm. Bambang dan Rm. Gito keseluruhan penumpang termasuk sopir akan berjumlah 7 orang. Karena akan ada 3 buah kursi roda, maka jumlah itu tidak akan ditambah. Rm. Yadi akan berangkat sendiri. Ketika Rm. Hadiyanto, Minister Domus Pacis, datang pada saat makan pagi, beliau bertanya "Engko sapa sing arep mangkat layat?" (Nanti siapa nanti akan berangkat melayat?), Rm. Bambang menceriterakan rencana itu. "Yanu ya isa mbantu nyopiri" (Yanu, karyawan pastoran, juga dapat membantu untuk jadi driver). Dalam rencana itu Pak Tukiran, karyawan Domus, memang diminta untuk menunggu rumah. Pada hari itu ada acara melayat ke Seminari Tinggi Kentungan. Rm. Damasus Windya Wiryono, penghuni Wisma Petrus rumah tua di Kentungan yang berusia 82 tahun, dipanggil Tuhan pada Minggu 21 Mei 2017 jam 04.00 lebih pada pagi hari.

"Badhe mendhet kunci, rama" (Rama, saya mau mengambil kunci) kata Mas Yanu, karyawan Pastoran Pringwulung. Mas Yanu bilang bahwa dia diminta oleh Rm. Hadi untuk menyopiri granmax. "Mangkate bar dhahar awan lho" (Kita berangkat sesudah makan siang) kata Rm. Bambang. Ternyata, kecuali Rm. Tri Wahyono yang harus tetap di kamarnya dan Rm. Yadi yang berangkat sendiri, semua penghuni Domus Pacis berangkat melayat bersama. Rm. Gito ikut Rm. Hadi. Rm. Harto, Rm. Tri Hartono, Mbak Tari, Mas Abas, dan Pak Tukiran ada di granmax yang disopiri Mas Yanu. Mbak Iwuk, karyawati pastoran, juga ikut dalam granmax. Rm. Subiyanto, rama sepuh yang jadi Pastor Pembantu Paroki Pringwulung, juga ikut serta. Beliau satu mobil dengan Bu Rini dalam mobil ayla yang dikendarai oleh Rm. Bambang. Semua ikut Misa Requiem yang dimulai pada jam 14.00 dan yang dipimpin oleh Bapak Uskup, Mgr. Rubiyatmoko, sebagai selebran utama Mereka meninggalkan Ketungan sesudah selesai penguburan di Makam Unio Rama Praja di kompleks Seminari Tinggi Kentungan.

Lamunan Pesta

Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet
Rabu, 31 Mei 2017

Lukas 1:39-56

1:39. Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,
1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

Butir-butir Permenungan
  • Katanya, dulu ada ungkapan yang berbunyi no man is an island (tak seorangpun yang hanya berada sendiri). Manusia adalah makhluk sosial sehingga selalu juga hidup dalam kebersamaan.
  • Katanya, karena harus selalu ada dalam kebersamaan antar orang selalu menjaga adanya jalinan satu sama lain. Saling berkunjung menjadi wujud khusus pelaksanaan kebersamaan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, serajin apapun orang mengunjungi orang lain untuk membantu yang kesusahan dan menderita, kesejatian kunjungan bukan sekedar wujud kegiatan sosial tetapi menjadi tanda dan sarana berjumpanya daya ilahi yang ada dalam yang mengunjung dan yang dikunjung sehingga semua pihak saling memuliakan Tuhan dalam diri masing-masing. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang dalam kegiatan berkunjung akan merasakan terjadinya karya Tuhan.
Ah, yang pokok dalam berkunjung itu ya membawa oleh-oleh atau bingkisan.