Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, May 10, 2017

Sabda Hidup



Kamis, 11 Mei 2017
Ignatius dari Laconi, Benincasa
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20. BcO Why 15:5-16:21

Yohanes 13:16-20:
16Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.17Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.18Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. 19Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.20Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Renungan:
Menyadari diri-Nya sebagai utusan Bapa telah kita baca kemarin tanggal 10 Mei. Kini Yesus pun menyiapkan orang-orang untuk menerima para utusan-Nya. Sebagaimana Ia menyatakan diri pengutus-Nya maka saatnya nanti para utusan pun akan menampilkan diri-Nya. “Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku” (Yoh 13:20).
Yesus tidak akan panjang hidup dan berjuang bersama para murid. Namun para murid menjadi kepanjangan tangan perutusan-Nya. Pada mereka Ia telah memberikan banyak hal dan menghembusi dengan Roh yang akan menuntun mereka dalam bersaksi. Para murid pun menampilkan jatidiri Yesus sendiri.
Kita pun sekarang ini menerima warta dari para utusan-Nya yang telah ganti berganti seiring dengan perjalanan waktu. Namun kita bisa percaya bahwa apa yang mereka sampaikan masih selalu selaras dengan kehendak Tuhan sendiri. Maka mari kita jaga daya otentisitas perutusan tersebut.

Kontemplasi:
Bayangkan perjalanan generasi perutusan Tuhan.


Refleksi:
Bagaimana menjaga kemurnian perutusan?

Doa:
Tuhan semoga para utusan-Mu selalu bersatu dengan diri-Mu. Dengan demikian merekapun mampu menjaga kemurnian perutusan-Mu. Amin.

Perutusan:
Aku akan turut menjaga kemurnian perutusan Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment