Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 9, 2017

Sabda Hidup



Rabu, 10 Mei 2017
Antonius dr Florence, Damianus deVeuster
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 12:24-13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50. BcO Why 14:14-15:4

Yohanes 12: 44-50:
44Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku;45dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.46Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.47Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.48Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.49Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.50Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."

Renungan:
Suatu hari datang seseorang kepadaku. Ia menyampaikan pesan dari teman lamaku. Setelah mendengar tanda-tanda yang dia berikan aku pun mulai mengenal dia sebagai utusannya. Tanda-tanda yang dia berikan membuat diriku menerima dia seperti menerima temanku sendiri.
Yesus mengatakan, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku” (Yoh 12:44). Sebagai utusan Yesus menampilkan jatidiri sang pengutus. Maka percaya kepada-Nya adalah percaya kepada yang mengutus Dia.
Utusan adalah pribadi terhormat. Dia hadir untuk menghadirkan sang pengutus. Maka kiranya kita pun perlu bersikap positif pada utusan yang datang kepada kita. Hadirnya utusan bukan untuk merendahkan kita tapi malah merupakan sebuah kehormatan bagi kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu menemui utusan dari kolega atau temanmu?

Refleksi:
Bagaimana menerima utusan?


Doa:
Tuhan semoga aku makin percaya pada utusan-utusan-Mu. Semoga telingaku mendengar dengan baik pesan yang mereka bawa. Amin.

Perutusan:
Aku akan menerima utusan dengan baik. -nasp-

0 comments:

Post a Comment