Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 21, 2017

Rm. Gito Tidak Diberitahu


"Menika lajeng kados pundi anggenipun misa?" (Sekarang bagaimana pelaksanaan misa?) seorang bapak, yang tampaknya jadi koordinator, berkata. Kata-kata bapak itu disahut oleh bapak lain "Iki mau le omong-omong wis sauntara lho" (Ini tadi kita sudah omong-omong cukup lama). Rm. Bambang, yang sudah heran karena sejak pertama melihat dua karangan bunga yang dibawa oleh para tamu, berkata "O, arep ngersaake misa, ta? Nggih saget mawon. Sakniki napa?" (O, mengharapkan misa, ya? Bisa saja. Sekarangkah?). Bapak lain menyambung "Ditundha mawon. Suk yen sowan malih" (Ditunda saja. Besok saja kalau kita berkunjung lagi) dan disetujui oleh semua yang hadir. Kata-kata itu terjadi ketika para rama Domus Pacis menerima kunjungan umat Lingkungan Matias, Paroki Pringgolayan, pada Sabtu 13 Mei 2017. Mereka datang pada sekitar jam 10.30 pagi. Rombongan yang berjumlah 24 orang itu langsung diajak masuk ruang pertemuan dalam. Rm. Harto, Rm. Tri Hartono, Rm. Yadi, Rm. Tri Wahyono, dan Rm. Bambang berjajar duduk di kursi roda masing-masing menyambut para tamu.

Sesudah kata-kata pembuka dari tamu, Rm. Bambang berkata "Rikala mlebet Domus lan sakmenika lenggahan aben ajeng kaliyan para rama Domus Pacis, panjenengan gadhah penggalihan napa ingkang dados pitakenan?" (Ketika masuk Domus Pacis hingga kini duduk berhadapan dengan para rama di ruangan ini, perasaan atau pikiran apa yang muncul dalam diri Anda hingga menjadi pertanyaan?). Maka terjadilah tanya jawab antara para tamu dan para rama. Suasana omong-omong ini cukup segar penuh kegembiraan. Ketika omong-omong ini hampir selesai, ada seorang ibu bertanya "Rama Gito rak sampun lenggah riki, ta? Kok mboten ketingal?" (Bukankah Rm. Gito juga tinggal di sini? Mengapa tidak tampak?). Rm. Bambang, berdasarkan informasi dari karyawan, menjawab bahwa Rm. Gito sedang terapi di Rumah Sakit Panti Rapih. Kunjungan ini ditutup dengan makan bersama pada sekitar jam 11.45. Tiba-tiba ketika makan siang selesai, Rm. Gito masuk dengan kursi rodanya didorong oleh Rm. Hadi, Minister Domus Pacis. Para tamu langsung bergantian menyalami. Kepada para tamu Rm. Bambang berkata "Rama Gito pancen ora tak kandhani. Rama-rama liyane wis tak kandhani nek arep ana tamu rong dina kepungkur. Engko nek pirsa, bola-bali mesthi takon kok durung teka" (Rm. Gito sengaja tidak saya beri tahu. Rama lain sudah saya beri informasi dua hari lalu. Kalau tahu, setiap kali Rm. Gito akan berkali-kali tanya kok belum datang). Rm. Hadi menambahkan "Terus angel sare" (Akan terus menanti sehingga sulit tidur). Semua tertawa.

0 comments:

Post a Comment