Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, June 30, 2017

Minggu Biasa XIII Th A – 2Jul17 Mat 10:37-42: Mengikuti Yesus? Syaratnya

diambil dari http://www.sesawi.net by A Gianto -

INJIL Minggu Biasa XIII tahun A ini, Mat 10:37-42, keras bunyinya.  Mereka yang mengasihi anggota keluarga lebih daripada Yesus dikatakan  tak layak baginya. Juga yang tak sanggup memikul salib disebut tak  layak baginya. Yang mau mempertahankan nyawa bahkan akan kehilangan, sedangkan yang kehilangan nyawa karena dia akan memperolehnya.

Begitulah ay. 37-39. Apakah semua tuntutan tadi sepadan?

Selanjutnya dalam ay. 40-42 ditegaskan, barangsiapa menerima utusan Yesus itu artinya menerima  Dia sendiri. Sama halnya dengan orang yang menerima nabi akan mendapat  imbalan seperti yang didapat sang nabi sendiri, begitu juga menerima  orang benar membuat yang bersangkutan ikut menjadi orang benar.  Kebaikan sekecil apa pun kepada para murid Yesus, ibarat memberi air sejuk secangkir saja, akan mendatangkan imbalan.

Apa yang disampaikan Yesus?

Ajaran kristiani biasa diperkenalkan sebagai ajaran yang penuh  pengertian akan sisi-sisi manusiawi. Tetapi dalam bacaan kali ini  Yesus menyuarakan pelbagai tuntutan yang berat. Beberapa ayat sebelum petikan hari ini Yesus malah menyatakan meleset sangkaan orang bahwa ia datang membawa damai. Ia datang membawa pedang (Mat 10:34).

Bagaimana penjelasan kata-kata keras Yesus ini?

Dalam masyarakat Yahudi waktu itu ada harapan akan datangnya seorang Mesias yang membawakan damai, kemakmuran, kejayaan, kebesaran. Bila dipandang dalam konteks ini, kata-kata Yesus tadi menjadi lebih mudah dimengerti. Ia menyatakan diri bukan Mesias seperti yang mereka pikirkan.

Ada latar lain yang dapat menjelaskan kata-kata keras Yesus ini.

Dulu kala di zaman para nabi menjelang keruntuhan Yerusalem.  ada sekelompok orang yang menyebut diri nabi dan menenteramkan orang banyak dengan mengatakan akan datang damai yang bakal membuat keadaan politik kalang kabut masa itu berubah. Para nabi penjaja “damai-damai-an” ini meninabobokan hati nurani orang dengan gagasan-gagasan mereka sendiri.

Mereka itu nabi palsu. Yeremia menelanjangi mereka  (Yer 23:9-40; lihat ay. 17).

Memang akibatnya ia dimusuhi. Justru karena berusaha membuat pikiran orang melihat kenyataan bobrok dalam masyarakat mereka. Yesus juga berlaku seperti Yeremia. Karena itu juga dimusuhi, bahkan juga oleh orang-orang yang dekat. Pedang bisa memilah-milah dan kehadiran Yesus memang memotong yang busuk dari yang masih bisa diselamatkan. Murid diajak melihat kenyataan yang memang tidak mengenakkan ini. Tapi keberanian melihat yang busuk dan berusaha melepaskan termasuk sikap iman yang diminta dari para pengikut Yesus. Kehadirannya juga bisa memisahkan orang dengan sanak keluarga terdekat (Mat 10:35-37).

Itulah konteks petikan hari ini.

Layak bagi dia?

Ketiga ayat pertama dalam petikan hari ini, yakni Mat 10:37-39, jelas  ditujukan kepada para rasul, yakni mereka yang dipilih Yesus untuk menjalankan perutusannya. Tetapi semangat serta isinya diperuntukkan bagi siapa saja yang hendak menjadi murid. Nanti dalam Mat 16:24-26  perihal memikul salib dan membiarkan diri kehilangan nyawa demi Yesus  diajarkan kepada para murid pada umumnya, bukan hanya kepada para  rasul yang duabelas tadi saja. Begitu pula dalam Mrk 8:34-36.

Pembicaraan mengenai pertentangan dengan sanak keluarga, memikul salib, merelakan nyawa sendiri juga didapati dalam Luk 12:51-53 dan 14:26-27 dan di situ jelas ditujukan kepada para murid pada umumnya. Serangkai tuntutan tinggi yang diperdengarkan Injil hari ini lebih cocok bila dimengerti sebagai gambaran mengenai yang nyata-nyata terjadi dalam kehidupan para murid pada waktu itu, bukan sebagai pengarahan, norma, atau patokan untuk menjadi murid.

Bukan tanpa maksud bila Mat 16:24-26 dan Mrk 8:34-36 tadi disampaikan setelah pemberitahuan yang pertama akan penderitaan Yesus,. Yakni,  Ia akan ditentang para pemimpin Yahudi dan tokoh masyarakat, sampai dibunuh, tetapi ia akan dibangkitkan pada hari ketiga, lihat Mat 16:21; Mrk 8:31.

Pemberitahuan ini diberikan sesudah pengakuan Petrus bahwa Yesus itu Mesias. Jadi semakin dekat murid mengenal siapa Yesus itu, semakin mereka diharapkan bersedia mengutamakan dia.

Memikul salib dan mengikuti Dia

Hidup Yesus itu hidup yang dibaktikan kepada kehendak yang mengutusnya ke dunia. Yesus dapat menghadirkan keilahian karena meluangkan diri untuk itu dengan menjalankan “kenosis”- pengosongan diri.
Begitulah disebut dalam sebuah madah awal yang disampaikan dalam surat kepada orang Filipi 2:6-9: “Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, ia justru telah mengosongkan dirinya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia ia telah merendahkan dirinya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan dia…” tentunya bukan asal membuat diri kosong, melainkan meluangkan diri agar dipenuhi keilahian. Oleh karena itulah Yesus Kristus dapat menunjukkan gambar dari Allah yang tak terlihat.

Namun demikian, kita sering kurang menyadari bahwa “pengosongan diri” seperti itu hanya dapat dilakukan oleh Yesus karena hanya dia sajalah yang dipilih untuk itu. Hanya dialah satu-satunya yang ditunjuk oleh Yang Mahakuasa seperti terungkap pada saat ia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

Ada suara dari langit yang menegaskan bahwa dia itu anakNya yang terkasih, kepadanyalah Tuhan berkenan (Mrk 1:11; Mat 3:17; Luk 3:22). Artinya, hidupnya menjadi kenampakan Yang Ilahi. Penegasan yang sama dijumpai dalam penampakan kemuliaan Yesus di gunung.

Dalam peristiwa ini suara dari langit menambahkan seruan agar orang mendengarkan dia (Mrk 9:7; Mat 17:17; Luk 9:35). Tidak mudah menerapkan peluangan diri dalam ujud kenosis begitu saja kepada orang lain. Yang diminta dari orang banyak ialah kesadaran mengenai apa yang terjadi pada Yesus dan apa yang dilakukannya.

Maka dari itu orang yang ingin meniru-niru Yesus sulit berhasil. Paling-paling hanya akan sampai pada salib yang menyakitkan belaka. Lebih buruk lagi, mereka malah akan memaksa-maksakan salib tiruan yang bukan salibnya Yesus.

Cara yang paling menjamin agar berada pada jalan yang benar ialah mengikuti Yesus sendiri. Bila kita berpikir demikian, tak usah salib dicari-cari. Salib sudah ditemukan Yesus dan orang tinggal ikut memanggulnya. Ikut meringankan salib Yesus. Itulah bagian para murid. Nanti dalam Mat 11:28-30 ada ajakan bagi orang yang merasa berbeban berat agar menggantikannya dengan beban yang diberikan Yesus – bebannya itu ringan dan melegakan.

Salib yang benar ini membuat orang menjadi rekan seperjalanan Yesus. Dalam artian itulah Yesus berkata: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tak layak mengikut aku.” (Mat 10:38 lihat juga Mrk 8:34; 10:21; Mat 16:24; Luk 9:23; 14:27). Dalam semua ayat itu, “memikul salib” tak bisa dipisahkan dari “mengikut aku”. Bila dipisahkan, beban yang dipikul orang bisa-bisa bukan lagi salib yang membawa ke “keselamatan”, tapi berhenti pada penderitaan yang tanpa ujung pangkal.

Imbalan

Ditandaskan pula bahwa mereka yang berusaha menyelamatkan diri (= “nyawanya”) malah tidak akan menemukan diri (= “kehilangan nyawanya”), tetapi sebaliknya mereka yang menemukan diri dalam Yesus (=“kehilangan nyawanya karena aku”) akan menemukan keselamatan (= “menyelamatkan nyawanya”).
Di sini terungkap salah satu pokok spiritualitas kristiani. Hidup sebagai orang kristen baru ada artinya bila membuat diri menjadi kenampakan Yesus yang dengan salibnya telah menampakkan keilahiannya. Tak disangkal adanya pelbagai tarikan menjauhinya. Ada pula ikatan-ikatan yang menyulitkan.

Menjadi murid ialah upaya memerdekakan batin. Itulah imbalan yang dapat diharapkan. Kemerdekaan batin membuat para murid dapat memperkenalkan siapa yang mengutus mereka dengan cara yang amat transparan tanpa menghapus kepribadian sendiri.

Diajarkan agar orang mendekati kehadiran ilahi dan membiarkan diri menjadi tempat bagi-Nya. Ingin menjadi murid Yesus? Lupakan saja bila tetap bermaksud menampilkan diri sendiri beserta ikatan-ikatan yang membuat orang yang dilayani kurang bisa menerima imbalan yang dijanjikan ay. 40-42 tadi. Injil hari ini dapat dipakai Gereja untuk berkaca dan melihat di mana sedang berada.

Salam dari Roma,
A. Gianto

Lamunan Pekan Biasa XII

Sabtu, 1 Juli 2017

Matius 8:5-17

8:5. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
8:14. Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.
8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, banyak orang memandang ber-Tuhan sama dengan beragama. Orang yang mengaku mengimani Tuhan adalah yang memeluk agama.
  • Tampaknya, tidak sedikit yang berpandangan bahwa dengan tekun dan setia menjalani kewajiban agama orang sungguh ber-Tuhan. Yang acuh bersentuhan dengan agama dapat dicap kafir.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun belum pernah bersentuhan dengan agama sehingga tidak pernah menjalani praktek keagamaan, kalau di dalam kenyataan memiliki kesadaran diri sesuai dengan kehidupan hariannya sehingga berperilaku mengutamakan yang lemah dan menderita, orang sungguh sudah ber-Tuhan bahkan dapat menjadi tauladan hidup beriman. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengembangkan nilai-nilai iman tidak hanya dari lingkungan agama sendiri.
Ah, yang jelas baik ajaran imannya adalah agama sendiri.

Tuhan Aku Tak Pantas...

diambil dari email group unio-kas 30 Juni 2017

Sabtu, 01 Juli 2017
Pekan Biasa XII
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus 8:5-17

Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." .... Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh nabi Yesaya, "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, seperti perwira dalam Injil hari ini, aku pasrahkan diriku padaMu sambil berdoa, "Aku tak pantas menerimaMu, bersabdalah sepatah kata saja maka aku akan sembuh." Namun perwira itu menunjukkan belarasa yang besar bagi hambanya. Maka aku bawa ke hadiratMu mereka yang membutuhkan kasih dan kerahimanMu. 

Tuhan Yesus Kristus terkasih, Injil hari ini juga menyatakan padaku bahwa Engkau menghabiskan banyak waktuMu untuk menyembuhkan orang sakit. PenyembuhanMu mengalir dari belarasa dan solidaritas sebagaimana dinubuatkan nabi Yesaya, Engkau memikul kelemahan kami dan menanggung penyakit kami.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, belarasa dan perhatian amat menonjol dalam relasiMu dengan sesama. Dalam Adorasi Ekaristi Abadi ini, sementara bersembah sujud di hadiratMu dan mohon kerahimanMu aku juga membawa padaMu dalam doaku mereka yang membutuhkan sentuhan lembut sebagai bagian dari penyembuhanMu. Tuhan, aku tak pantas menerimaMu, namun bersabdalah saja maka saya akan sembuh kini dan selamanya. Amin.

Belikrejo, Gambiranom, 30/6/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang

Thursday, June 29, 2017

Giliran Rm. Agoeng


Pada Rabu 28 Juni 2017 Bu Ninik, salah satu relawati Domus Pacis, mengirimkan berita lewat WA Rm. Bambang bahwa beliau mendapatkan kabar dalam WAnya. Barangkali WA ini berasal dari seseorang untuk Rm. Agoeng. Bunyinya demikian:
_______________________________________

Ytk rama Agoeng🌷🌷🌷
Doa kami....
Kiranya atas berkat Tuhan, operasi usus buntu di RS Panti Rapih bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Amin
Enggal dangan lan enggal ngasta renungan Sabda Hidup malih njih rama 🙏🏽🙏🏽
Kathah ingkang ngantu - antu....
_______________________________________

Terhadap isi WA itu bu Ninik bertanya "Betul infonya mo?" dan "Ruang apa?" WA Bu Ninik masuk di WA Rm. Bambang pada jam 12.32. Pada jam 15.41 Rm. Bambang baru membuka dan kemudian menjawab "Aduh aku gak tahu" yang dikomentari oleh Bu Ninik "Hehe." Tetapi 5 menit kemudian Rm. Bambang mengirim SMS ke Sr. Lusiani, CB, yang menjadi salah satu petugas RS Panti Rapih, "Maaf, Rm. Agoeng di ruang apa?" yang dijawab oleh Sr. Lusiani pada jam 17.42 lewat SMS "Di ruang Carolus 5 kamar 530 Rm." Berita ini kemudian dikirimkan ke WA Bu Ninik.

Hari berikutnya, Kamis 29 Juni 2017 sekitar jam 09.30, Rm. Bambang bersama 2 orang relawati Domus, Bu Titik Untung dan Bu Rini, ke RS Panti Rapih. "Lho kok pirsa?" (Lho, bagaimana bisa tahu?) tanya Rm. Agoeng yang berbaring di tempat tidur menyambut kedatangan Rm. Bambang dan 2 ibu. Jawaban Rm. Bambang "Saking Indosiar" (Saya tahu dari berita TV Indosiar) membuat kamar terisi dengan gelak tawa. Di kamar itu Rm. Agoeng ditunggu oleh satu kakak dan satu sanak keluarga. Ternyata Rm. Agoeng pada Minggu 25 Juni 2017 sudah datang di Panti Rapih dan dari pemeriksaan diketahui menderita penyakit usus buntu. Tetapi, karena dokter bedah masih libur, beliau masuk rumah sakit baru pada Selasa dua hari berikutnya. Operasi terjadi pada hari Rabu 28 Juni 2017. Pada jam 11.00 pada hari Rm. Bambang mengunjungi, Rm. Agoeng sudah boleh belajar duduk. Hal ini jadi berita ke rama-rama Domus ketika makan siang. Dan di sore beberapa rama Domus berangkat mengunjungi Rm. Agoeng.

Lamunan Pekan Biasa XII

Jumat, 30 Juni 2017

Matius 8:1-4

8:1. Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
8:4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang memang harus hati-hati menjaga kesehatan. Terhadap orang lain yang menderita sakit menular, layaklah kalau orang tidak mendekat bahkan menjauhinya.
  • Tampaknya, orang memang harus hati-hati menjaga keselamatan hidup. Terhadap orang lain yang berperilaku buruk dan membahayakan masyarakat, layaklah kalau orang tidak berdekatan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, karena biasa hidup dalam kepenuhan naungan daya nurani orang akan memiliki daya hebat membersihkan orang lain yang menderita keburukan yang membuatnya tak layak hidup dalam kebersamaan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan bersikap terbuka terhadap siapapun termasuk yang disingkiri oleh banyak orang.
Ah, yang pokok adalah menjaga keselamatan diri.

Menjadikan Sesama Bersih

diambil dari email group unio-kas 29 Juni 2017

Jumat, 30 Juni 2017
Pekan Biasa XII
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus 8:1-4

Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, 
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, Injil hari ini menyatakan hatiMu yang mengagumkan. Engkau memberi perhatian khusus kepada seorang kusta yang datang sujud menyembahMu dan mohon, "Tuhan, jika Tuhan mau, Tuhan dapat mentahirkan daku." Engkau mengulurkan tanganMu, menjamahnya dan seketika orang itu sembuh. 

Tuhan Yesus Kristus terkasih, sungguh, orang kusta itu sedemiikian diremehkan, menakutkan, dihindari dan tak dianggap sebagai seseorang. Namun demikian, Engkau menjadikan dia subyek perhatian ilahiMu. Aku ingin belajar seperti orang kusta itu dan juga seperti Dikau sendiri. Sebagai orang kusta karena dosaku untuk butuh jamahanMu yang menyucikan. Dan seperti Dikau aku pun harus menjadikan yang lain suci bersih. 

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara aku bersembah sujud di hadiratMu dalam Sakramen Maha Kudus, seperti orang kusta, aku sujud menyembahMu dan menikmati daya penyembuhanMu dalam hidupku. Kini aku membiarkan diriku mengalami kebutuhanku sendiri akan penyembuhan kerahimanMu. Ijinkan daku menenangkan diri dalam misteri penuh berkat dikasihi dan disembuhkan. Lalu, biarkan daku menggapai orang-orang yang tak dianggap dan menunjukkan kasih dan perhatianku kepada mereka kini dan selamanya. Amin.

Girlan Ungaran, 29/6/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊ ·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang

Wednesday, June 28, 2017

Berbagai Cara Mengatasi Dehidrasi Selain Minum Air

diambil dari https://hellosehat.com


Oleh Lika Aprilia Samiadi  
Data medis direview oleh dr. Le Thi My Duyen. 

Hidrasi  atau mempertahankan jumlah cairan di dalam tubuh merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang, baik yang sehat, maupun yang sedang menjalani perawatan medis seperti pengobatan kanker. Hidrasi pun sangat baik bagi kesehatan dalam jangka waktu panjang.
Tapi tahukah Anda bahwa Anda bisa mengombinasikan air dengan cairan lain untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi?

Makanan yang mengandung air

Kandungan air dalam makanan ini penting untuk menggantikan jumlah cairan yang ada dalam tubuh yang akan diambil setiap hari.  Buah-buahan yang secara alami banyak mengandung air  di antaranya adalah semangka, melon, anggur, dan tomat. Jenis makanan lainnya yang mengandung banyak cairan yaitu:
  • Es krim
  • Sorbet
  • Gelatin (biasa atau bebas gula )
  • Minuman kesehatan berprotein tinggi

Alternatif dari Air

Jika tidak menyukai air minum seperti air putih, cobalah untuk minum minuman yang berasa  dengan menambahkan potongan buah seperti lemon, jeruk nipis, irisan jeruk, atau membuatnya menjadi jus. Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menggantikan asupan cairan yaitu:
  • Jus buah murni
  • Minuman berkarbonasi namun bebas kafein
  • Minuman rasa buah
  • Minuman herbal
  • Kaldu

Bagaimana kita tahu jika kita sudah mendapatkan cukup air di dalam tubuh?

Salah satu cara sederhana untuk mengetahuinya yaitu dengan melakukan tes urin. Ketika urin berwarna bening atau kuning, kemungkinan tubuh sudah mendapatkan cukup air. Sedangkan jika urin berwarna gelap atau kuning pekat, maka tingkatkanlah jumlah asupan cairan sehat untuk tubuh.

Apa saja gejala dehidrasi?

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan atau tidak mendapatkan cukup air. Gejala dehidrasi adalah sebagai berikut:
  • Mulut kering
  • Rasa haus
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Merasa lemah
  • Tekanan darah yang rendah
  • Ketidakmampuan untuk menelan makanan kering
  • Kesulitan berbicara
  • Kulit kering
  • Kulit yang bengkak dan retak ketika dicubit
  • Demam yang ditandai dengan penurunan berat badan, urin yang berwarna gelap, dan terjadinya kelelahan pada otot.
Demam, diare atau muntah yang parah yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama dapat menyebabkan hilangnya cairan tubuh. Kehilangan cairan tubuh dapat mengakibatkan hilangnya elektrolit termasuk natrium, kalium, kalsium, dan magnesium yang diperlukan tubuh. Penyebab lain dari dehidrasi yaitu peningkatan output terhadap ileostomy atau kantung kolostomi (kantung feses pada tubuh), penggunaan diuretik yang berlebihan, terjadinya ascites (penumpukan cairan di perut), atau edema. Oleh karena itu, minumlah lebih banyak air untuk menghindari penyebab dehidrasi ini.

Mengatasi dehidrasi

Minum jus, air ataupun cairan yang mengandung kalori lainnya dapat membantu menjaga tubuh terhindar dari dehidrasi sehingga dapat memberikan energi pada tubuh. Ketika tubuh sudah merasa lebih baik dan nafsu makan sudah kembali seperti semula, jagalah keseimbangan makanan padat dan minuman agar tubuh dapat menerima nutrisi dan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dehidrasi.
  • Konsumsilah es krim, potongan buah yang dibekukan, atau es loli untuk melembapkan mulut yang kering.
  • Minumlah minuman yang sehat seperti air putih, sayuran, jus buah, madu, minuman yang mengandung gula rendah, atau teh herbal.
  • Cobalah makan buah-buahan yang kaya akan air seperti semangka.
  • Tempelkan kain basah pada tubuh terutama pada leher, wajah, punggung, dada ataupun perut.
  • Kurangi penyebab dehidrasi seperti muntah, diare, atau demam.
  • Oleskan lip balm pada bibir yang kering.
  • Letakkan pendingin, es, dan minuman sehat dengan jarak yang dekat supaya tubuh mendapatkan kondisi yang lebih nyaman.
Hubungi dokter jika tubuh mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini:
  • Muntah, diare atau demam yang berlangsung selama lebih dari 24 jam
  • Warna urin yang sangat gelap
  • Ketidakmampuan tubuh untuk buang air kecil banyak selama lebih dari dua belas jam
  • Pusing atau merasa pening ketika berdiri
  • Meningkatnya denyut jantung

Lamunan Hari Raya

Santo Petrus dan Santo Paulus, Rasul
Kamis, 29 Juni 2017

Matius 16:13-19

16:13. Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, di dalam agama ada gambaran bahwa hanya Tuhanlah yang menjadi penentu kehidupan yang ada kaitan dengan hidup abadi. Bahkan kemahakuasaan Tuhan adalah terhadap dunia dan sorga.
  • Tampaknya, kalau memiliki kekuasaan, manusia memilikinya hanya berada di lapisan duniawi. Ini terjadi ketika dia belum meninggal dunia sesuai dengan status sosialnya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, dengan seterbatas dan sekecil apapun peran sosial yang dimiliki, kalau menghayati kesejatian hidup karena berperilaku sesuai dengan penyataan amanat hati nurani, orang dalam berkeputusan sungguh berkekuatan ilahi karena tidak hanya merambah yang duniawi tetapi juga membawa akibat sorgawi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mampu ambil bagian dalam kekuasaan ilahi.
Ah, segala yang sorgawi ada dalam kuasa Tuhan.

Mengimani Yesus, Putra Allah yang Hidup

diambil dari email group unio-kas 28 Juni 2017


Kamis, 29 Juni 2017
HR S. Petrus dan Paulus, Rasul
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus 16:13-19

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Lalu Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, "Apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya, "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, hari ini adalah Hari Raya St Petrus dan Paulus. Mereka mengerti siapakah Engkau dan Engkau memberkati mereka. Mereka masuk ke kedalaman relasi dengan Dikau saat mereka menyadari kelemahan-kelemahan mereka. Mereka tahu bahwa mereka tak lagi dapat mengandalkan diri mereka sendiri namun harus sama sekali tergantung padaMu.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Gereja Katolik, St Petrus dan St Paulus sering digambarkan sebagai tiang penyangga iman. St Petrus adalah batu karang tempat GerejaMu dibangun. St Paulus adalah Rasul Segala Bangsa sebab Engkau memilih dia untuk mewartakan Kabar Baik kepada selain orang-orang Yahudi.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, saat kurayakan pesta hari ini, aku renungkan imanku. Imanku merupakan anugerah besar dari Allah yang kuterima saat aku dibaptis. Terima kasih Tuhan atas anugerah iman ini. Anugerahilah aku kemampuan untuk mewartakannya kepada sesama sebagai realitas yang hidup. Itu menuntut bahwa aku memberikan jawaban personal pada pertanyaan tentang siapakah Engkau. Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, aku menjawab dengan cara personal, sambil memandang Dikau sebagai Mesias dan Putra Allah yang hidup. Engkaulah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Engkaulah penyelamatku selama-lamanya. Amin.

Girlan Ungaran, 28/6/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang

Tuesday, June 27, 2017

Anugerah Lebaran 2017


"Rama harus banyak minum, ya" kata perawat RS Panti Rapih Ruang Lukas 3 kepada Rm. Bambang di kamar 15 pada Senin pagi 26 Juni 2017. Rm. Bambang, yang masih harus berada di tempat tidur karena harus menyelesaikan aliran infus terakhir yang mulai dialirkan berbotol-botol sejak Sabtu pagi 24 Juni 2017, menjawab "Aku biasa banyak minum". Rm. Bambang memang biasa menghabiskan 1,7 liter dari bangun tidur hingga makan pagi. "Tapi kenapa sampai dehidrasi parah?" perawat lain yang juga ikut di kamar itu. "Dhek Jemuwah bar mangan esuk aku mulai nguyuh akeh banget liwat dubur. Teruuuus bola-bali sedina sewengi nganti Setu esuk ora rampung nganti aku tekan Panti Rapih. Nah, merga ngetokke banyu akeh aku wedi ngombe akeh" (Pada Jumat 23 Juni 2017 sesudah makan pagi aku mengalami diare tetapi yang keluar banyak air. Ini terus terjadi berkali-kali sehari semalam hingga Sabtu pagi sampai aku ke IGD RS Panti Rapih. Nah, karena banyak mengeluarkan air, aku takut banyak minum). "Rama itu ngawur. Itu salah besar. Banyak mengeluarkan air kok malah minum sedikit. Ya harus makin banyak minum dong" perawat pertama menyalahkan sikap Rm. Bambang yang langsung menyahut "Aku ki rama. Nek mung salah ra ngerti kaya ngono ra papa. Ilmu lan kesibukanku dudu soal lelara. Nek kowe sing kaya ngono, kuwi salah berat ha ha ha" (Aku kan rama. Kalau hanya salah hal seperti itu tidak apa-apa. Ilmu dan kesibukan harianku bukan soal penyakit. Kalau kamu yang berbuat seperti aku, itu menjadi kesalahan amat besar ha ha ha). Kedua perawat itu tertawa terbahak-bahak karena kata-kata Rm. Bambang yang beraroma humor.

Pada Sabtu 24 Juni 2017 sesudah makan pagi Rm. Bambang diantar Bu Rini mengendarai mobil memang menuju RS Panti Rapih. Di IGD dia banyak mengatakan "Berkali-kali" ketika ditanya oleh dr. Dian Juwitasari V. Maka dokter menulis "kurang lebih 20 kali" tanpa lendir, darah, tak mual, tak demam, makan dan minum bisa masuk. Ketika sudah masuk Ruang Lukas 315, Mas Handoko menyusul untuk mengambil mobil yang dibawa ke Panti Rapih oleh Rm. Bambang. Rm. Bambang hanya minta agar tak membuat berita. Mas Handoko dan istrinya memang datang di pagi hari berikutnya memberi informasi bahwa untuk bahan-bahan yang harus dimasak beres tersedia, karena untuk tanggal 25-26 Juni 2017 ada beberapa relawan masak yang berlibur sehingga tak dapat menyediakan lauk dan sayuran. Meskipun demikian pada Minggu keluarga Bu Mumun (suami, isteri dan satu anaknya) menjenguk. Pada hari yang sama Rm. Harto, Rm. Rusgiarto, Rm. Gito, Rm. Hadi di dampingi Mas Abas dan Mas Yanu juga datang. Terhadap peristiwa 3 hari 2 malam di Panti Rapih Rm. Bambang menulis di WAG Relawan DOMUS PACIS pada Selasa 27 Juni 2017 "Ha ha ha ..... Aku isa menikmati paring Dalem Gusti bebas seka acar rutin harian. Kebetulan juga segala urusan Domus, selama lebaran serta beberapa kebutuhan Novena Domus dan Ultah Imamat Rm. Agoeng dan Rm. Gito, udah terkerjakan. Matur nuwun Gusti, dipun paringi istirahat Lebaran. Nyuwun pangapunten para kadang relawan, kula mboten matur he he he" (Ha ha ha ..... Aku bisa menikmati anugerah Tuhan dapat bebas dari acara harian. Kebetulan juga segala urusan Domus, selama lebaran serta beberapa kebutuhan Novena Domus dan Ultah Imamat Rm. Agoeng dan Rm. Gito, sudah terkerjakan. Terima kasih Tuhan atas anugerah istirahat Lebaran Idul Fitri 2017). Kata-kata ini menanggapi ujaran yang muncul sehari sebelumnya:

Rini Sleman: Puji Tuhan Romo sudah kembali di kamarnya sendiri dan sudah bisa tersenyum ceria.... 😁😁😁😁
YM Martati Hadi Susanto: We lha dalah Rm.gerah to?? Nderek memuji Rm mugi enggal senggang
Rini Sleman: Iya bu Tatik dari hari jumat pagi2... Siang td dah kondor...
Ninik: We lha....rm Bambang gerah apa?
Rini Sleman: Pokoke.... Takut kentut... Krn klo kentut suuuur suuuur  keluar air sehari semalam 20x..maka di tahan tahan.. Jdlah harus opname... 😁😁😁😁😁
Mumun: Di rspr rm tidurnya bs angler🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Sri Sumanti: Nyuwun pangapunten romo mboten mireng nenawi gerah dados mboten sowan
Ninik:  Woalah....maaf rm, kami ga dengar lgpula di luar kota. Ndherek bingah rm sdh kembali sehat, smg sgr pulih..
lucia suratmi: Wah aku juga gak tahu he pastesan kok Iwuk wingi nakoke Rm Bambang sehat . yo take jawab sehat Wong gak ngerti yen gerah

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Ireneus, Uskup dan Martir
Rabu, 28 Juni 2017

Matius 7: 15-20

7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, di era global perkembangan pesat tekhnologi dapat membuat berbagai keenakan. Obat-obat kimiawi dapat menghadirkan berbagai cita rasa selera yang nikmat dalam indera pengecapan.
  • Tampaknya, kemajuan tekhnologi juga dapat mengubah citra penampilan orang dengan mudah. Berbagai metode rias dan dandanan dapat mengubah wajah bahkan pewujudan orang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, seenak dan seindah serta semenarik apapun untuk selera dan penampilan, orang harus hati-hati terhadap kemajuan pesat tekhnologi masa kini yang berkaitan dengan kebutuhan pangan dan penampilan karena dia dapat terperosok jatuh dalam cita rasa palsu yang justru amat merusak raga dan jiwanya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengutamakan keselamatan diri dari pada mengikuti selera dan nafsu penampilan.
Ah, orang harus mengikuti selera dan penampilan masa kini agar tidak jatuh dalam kekolotan.

Menjadi Pohon Baik Berbuah Baik

diambil dari email group unio-kas 27 Juni 2017

Rabu, 28 Juni 2017
Pekan Biasa XII
PW S. Ireneus, Uskup dan Martir
Refleksi harianku dalam doa berdasarkan Mateus 7:15-20

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Camkanlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."

Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Injil hari ini Engkau memberi aku tolok ukur sederhana namun satu-satunya yang aman dalam melihat sesama. Pohon baik berbuah baik dan tak dapat berbuah jelek! Aku akan menjadi pohon yang baik bila aku menghasilkan buah yang baik dalam hidupku. Sebaliknya, pohon yang jelek hanya akan berbuah jelek dan busuk.

Tuhan Yesus Kristus terkasih, pohon yang baik tak seketika menjadi pohon yang jelek. Sebaliknya, tumbuh dalam kebaikan adalah bukti nyata. Dengan buah-buah kebaikanku, orang lain akan tahu kedalaman diriku yang sepantasnya. Engkau membuatku menjadi pohon baik dalam Roh Kudus yang memperkaya hidupku dan terbukti dalam sikap, kata dan tindakanku berupa kasih, kerahiman, kemurahan hati, kesetiaan iman, kelembutan, dan pengendalian diri sebagai bukti karya Allah dalam hidupku. Sebaliknya, orang yang berkarakter dendam, pelontar ujaran kebencian, dan ketidakmampuan mengampuni, mereka sudah pasti merupakan pohon jelek dengan buah yang jelek dan busuk. Dari hati dan mulut mereka hanya mengalir berita bohong, gosip dan teror kepada sesama.
Tuhan Yesus Kristus terkasih, dalam Adorasi Ekaristi Abadi, aku mohon bimbingan Roh Kudus dalam hidupku. Bantulah aku menjadi pohon baik seturut kehendakMu dan selalu menghasilkan buah yang baik dalam hidupku kini dan selamanya. Amin.

Girlan Ungaran, 27/6/2017

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang

Monday, June 26, 2017

Rm. Tri Hartono Ngandika (27-6-2017)


"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka".

Bagi kami kaum lansia dan atau sakit-sakitan, untuk berbuat sesuatu bagi orang lain sudah amat terbatas. Namun demikian walau pun sekecil dan sesederhana apa pun, selama masih bisa berbuat untuk orang lain, hendaklah diperbuat. Meskipun dengan kesulitan dan perjuangan. Semoga Tuhan memberkati kita semua, terutama kami kaum lansia dan atau sakit-sakitan. Amin.

Karyawan Domus dan Lebaran 2017


"Sakniki ramane dados kathah, nggih? Karyawane mesthi tambah berat bebane" (Sekarang jumlah rama di Domus Pacis menjadi banyak, ya? Beban kerja karyawan bertambah berat) kata Rm. Agoeng yang selama 20 hari baru saja pergi ke Canada dan Jepang sehingga tidak melihat kedatangan Rm. Rusgiarto dan Rm. Rio. Rm. Bambang kemudian memberikan informasi bahwa untuk Rm. Rio ada pramurukti 24 jam. Sedang untuk Rm. Rus pramurukti hanya bekerja dari jam 07.30-16.00 per hari. Meskipun demikian tambahan beban kerja terjadi pada Pak Tukiran dan Mas Abas, yaitu kedua karyawan yang selalu mendapatkan tugas lembur bila ada pramurukti Rm. Tri Wahyono dan Rm. Rio libur kerja. Yang paling tambah kerjaan adalah Mas Abas karena dalam keadaan biasa pada malam hari juga harus siap melayani Rm. Gito. Rm. Gito adalah salah satu penghuni yang paling banyak membunyikan bel untuk memanggil karyawan. Kalau dihitung jumlahnya, disamping 4 orang pramurukti, karyawan Domus Pacis ada 4 orang. Namun demikian, karena 6 orang rama sudah harus dilayani khusus, jumlah itu sebenarnya memang belum seimbang dari tanggungjawab kerja yang ada. Di luar mengurus para rama, masih ada kerjaan-kerjaan lain seperti menjaga kebersihan gedung dan kebun.

Kerjaan di Domus Pacis memang banyak. Akan tetapi, liburan karyawan tetap diterapkan. Hal ini termasuk dengan hari-hari besar. Dan saat ini ada juga kesempatan libur khusus Hari Raya Idul Fitri 2017. Setiap karyawan mendapatkan liburan 5 hari. Memang, liburan itu tidak dijalani bersama-sama. Yang mendapatkan liburan bersama hanya Pak Heru dan Bu Tari, karena keduanya adalah pasangan suami istri.Yang lain disesuaikan dengan hasil pembicaraan antar para karyawan dan juga dengan Rm. Bambang. Dalam liburan Rm. Bambang meminta selalu ada 2 orang yang masuk. Bu Rini membantu mencarikan 2 orang tenaga tambahan dari luar. Ketika jadual definitif sudah ada, ternyata Bu Tri, salah satu pramurukti, minta perubahan hari masuk. Hal ini kemudian digantikan oleh Pak Tukiran dengan status lembur kerja. Masa liburan Idul Fitri juga menyangkut para relawan masak. Beberapa relawan masak tidak dapat menyediakan masakan untuk para penghuni Domus Pacis. Di sini keluarga Mas Handoko-Mbak Sri, bagian dari relawan umum, membelanjakan bahan-bahan sayur dan lauk yang akan dimasak oleh tenaga tambahan yang didatangkan oleh Bu Rini.

Tanggal/Nama
Pak Tukiran
Pak Heru
Bu Tari
Mas Abas
Bu Tri
Bu Pipit
Mas Win
24 Juni
Masuk
Libur
Libur
Masuk
Libur
Libur
Masuk
25 Juni
Libur
Libur
Libur
Masuk
Libur
Libur
Masuk
26 Juni
Masuk
Libur
Libur
Libur
Libur
Libur
Masuk
27 Juni
Libur
Libur
Libur
Masuk
Libur
Libur
Masuk
28 Juni
Libur
Libur
Libur
Masuk
Masuk
Libur
Libur
29 Juni
Lembur
Masuk
Masuk
Libur
Tak Masuk
Masuk
Libur
30 Juni
Masuk
Masuk
Masuk
Libur
Masuk
Masuk
Libur
01 Juli
Libur
Masuk
Masuk
Masuk
Libur
Masuk
Libur
02 Juli
Masuk
Masuk
Masuk
Masuk