Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, June 14, 2017

Giliran Ketempatan


Pada jam 10.00 Sabtu 10 Juni 2017 Pak Slamet sudah masuk Domus Pacis bersama istrinya. "Kula pun teng njawi ngentosi kanca-kanca sanes. Kok sepi. Kula lajeng mikir 'Gek-gek wis dha neng njero'" (Saya sudah beberapa lama berada di luar menanti teman-teman lain. Tetapi sepi tak ada yang datang. Kemudian saya berpikir 'Jangan-jangan sudah berada di dalam') kata Pak Slamet yang berdua Bu Slamet datang pertama kali. Tetapi keduanya langsung sibuk dengan buah-buah seperti nanas, besusu. Mereka mengupas dengan pisau-pisau yang tersedia dan membuat irisan-irisan kecil-kecil seukuran langsung satu kali masuk mulut. Sementara itu Bu Rini, relawati Domus, bersama karyawan Domus menyiapkan wadah-wadah untuk menampung irisan-irisan buah. Bu Rini dan para karyawan sebelumnya sudah sibuk menyiapkan sajian minum dan snak. Beberapa saat kemudian datang juga Pak dan Bu Santosa dan kemudian menyusul Pak dan Bu Muryanto, Pak dan Bu Wid, Pak Moko, Pak Toto, Pak Murwanto, Pak Isdiono (?), dan Pak Henky. Ibu-ibu lansung ikut sibuk termasuk membuat sambal.

Itu adalah peristiwa rutin pertemuan dua bulanan antar mantan Seminaris Mertoyudan angkatan 1967/1969 yang ada di Yogyakarta sekalipun ada juga dari Salatiga yang kerap bergabung. Pada hari itu Rm. Bambang menerima giliran ketempatan. Sembilan bapak dan 4 orang ibu datang pada hari itu. Pak Sigit dan pasangan Pak Hadiwarno-Bu Rini berpamitan. Sesuai dengan usulan Bu Rini Hadiwarno, acara hari ini adalah lotisan. Tetapi Bu Rini dari Domus menyiapkan snak lain. Sementara itu ada ibu lain dari yang hadir juga membawa oleh-oleh snak. Suasana sungguh akrab dengan canda dan omong-omong sana-sini sambil menikmati snak dan tentu saja lotis. Beberapa bapak menyempatkan diri mengunjungi Rm. Ria di kamarnya. Dari Domus Pacis Rm. Gito, Rm. Harto, Rm. Yadi, dan Rm. Tri Hartono ikut menyambut dan bergabung. Pada jam 11.30 semua berkumpul di ruang pertemuan. Seperti biasa, pertemuan rutin diisi dengan doa Rosario. Pak Moko berbicara secara resmi membuka dan menutup pertemuan. Doa Rosario dipimpin oleh Pak Slamet dan Pak Muryanto. Pertemuan rutin dua bulanan ini berakhir dengan makan siang bersama yang disediakan oleh Bu Tatik yang juga menjadi salah satu relawati Domus Pacis.

0 comments:

Post a Comment