Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, June 6, 2017

Persekutuan Doa


Ini adalah kelompok karyawan-karyawati Hotel Cavinton Yogyakarta. Salah seorang dari mereka membuat komunikasi dengan Bu Rini, salah satu relawati Domus Pacis. Mereka mempersiapkan apa yang akan dibawa untuk diserahkan kepada para rama dan karyawan Domus Pacis. Pada suatu hari Bu Rini minta ukuran baju dari masing-masing rama dan karyawan. Ternyata salah satu yang akan dihadiahkan adalah T Shirt. Mereka datang sekitar 25 orang pada Kamis 25 Mei 2017. Sebenarnya pada saat yang sama ada rombongan anak-anak PIA Paroki Nandan bersama para pendamping dan orang tuanya. "Rama, ingkang saking hotel sampun dhateng" (Rama, yang dari hotel sudah datang) Mas Abas berbisik kepada Rm. Bambang yang sedang asyik menghadapi anak-anak Nandan.Terhadap bisikan itu Rm. Bambang berbisik pula kepada Mas Abas "Diaturi mlebu kapel" (Dimohon saja masuk kapel).

Ketika Rm. Bambang masuk kapel, para tamu sudah duduk di bangku-bangku. Ternyata mereka adalah kelompok persekutuan doa di Hotel Cavinton. Itu adalah komunitas ekumene yang para anggotanya merupakan gabungan umat Protestan dan Katolik. Para rama yang ikut menyambut adalah Rm. Harto, Rm. Tri Wahyono, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Bambang. Pada saat acara pertemuan dimulai Rm. Bambang berkata dalam hati "Tujune mapan neng kapel" (Untunglah mereka diterima di dalam kapel). Kehadiran mereka di Domus Pacis adalah untuk mengadakan kebaktian bersama sambil menjalani bakti sosial kunjungan pada para rama di rumah tua. Lagu-lagu rohani dilantunkan dengan iringan gitar. Karena pada hari itu adalah Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus, mereka mengambil bacaan sesuai yang dibacakan dalam ekaristi dalam Gereja Katolik. Rm. Bambang diminta untuk memberikan renungan sekalian sharing kehidupan di Domus Pacis. Acara ditutup dengan makan siang bersama. Semua konsumsi dibawa oleh para tamu. Makan bersama digelar secara lesehan duduk di atas tikar di ruang pertemuan dalam.

0 comments:

Post a Comment