Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, October 31, 2020

Lamunan Hari Raya

Semua Orang Kudus

Minggu, 1 November 2020

Matius 5:1-12a

1. Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 3. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga,

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, kesucian seseorang kerap digambarkan berkaitan dengan kehidupan keagamaan. Dengan hidup beragama orang mengejar hidup suci.
  • Tampaknya, orang akan meraih kesucian kalau tekun memperdalam agama dan menjalani apapun sesuai dengan petunjuk agama. Makin rajin menjalani agama makin sucilah seseorang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun rajin dan tekun menjalani agama, orang belum tentu mengalami kesucian sejati kalau tak memiliki kepekaan hati akan hadirat ilahi dalam kehidupan kongkret yang membuat tetap ceria terbuka akan realita hidup termasuk yang membuatnya menderita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan tetap mengalami keceriaan batin berhadapan dengan segala tantangan dan derita.

Ah, orang baik akan selalu bebas dari segala yang tak mengenakkan.

Santo Foillan

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan : 15 Agustus 2013 Diperbaharui : 04 Mei 2017 Hits : 3896

    • Perayaan
      31 Oktober
    •  
    • Lahir
      Hidup pada Abad ke-7
    •  
    • Kota asal
      Irlandia
    •  
    • Wilayah karya
      Irlandia, Inggris, Perancis
    •  
    • Wafat
    •  
    • Martir | Dibunuh pada 31 Oktober 655 dalam hutan dekat Nivelles, Belgia. Tubuhnya ditemukan tiga bulan kemudian. Dimakamkan di Biara Fosses, Belgia
    •  
    • Beatifikasi
      -
    •  
    • Kanonisasi
    •  
    • Pre-Congregation

Foillan adalah seorang biarawan Irlandia yang hidup pada abad ketujuh. Kedua saudaranya juga telah dimaklumkan sebagai santo. Mereka adalah sebagian dari banyak santo dari Irlandia yang berkobar-kobar dalam semangat. Mereka meninggalkan tanah air guna membantu negeri-negeri lain yang memiliki lebih sedikit imam dibandingkan Irlandia.

St. Foillan, St. Fursey dan St. Ultan terlebih dahulu pergi ke Inggris. Mereka mendirikan sebuah biara di Benteng Burgh. Dari tempat ini, mereka melakukan karya-karya misionaris di kalangan penduduk East Angles. Ketika para penyerang wilayah itu merampok segala yang dimiliki biara, St. Foillan dan St. Ultan memutuskan untuk mewartakan Injil di Perancis. Saudara mereka yang lain, St. Fursey, telah bekerja sebagai seorang misionaris dan wafat di sana.

Raja Clovis II menyambut kedua misionaris kudus itu sebagaimana ia menyambut saudara mereka yang datang sebelumnya. Beata Itta dan puterinya memberikan sebidang tanah kepada Foillan. Santa Getrudis memintanya untuk berkhotbah kepada para biarawati di biara di mana ia menjabat sebagai pemimpin biara. Foillan melakukanya dan mendatangkan pengaruh besar atas mereka. Ia juga melakukan karya misionaris di tengah masyarakat. Sesungguhnya, Foillan adalah seorang santo Irlandia yang sangat terkenal di Eropa.

Suatu hari, seusai mempersembahkan Misa untuk Santa Gertrude dan para biarawatinya, Foillan berangkat bersama tiga orang rekan untuk suatu perjalanan. Mereka hendak menengok St. Ultan yang tengah mewartakan Injil di daerah lain. Sementara melintasi suatu hutan, mereka diserang oleh segerombolan penyamun dan mati terbunuh. Tiga bulan kemudian barulah tubuh mereka diketemukan. St. Getrudis memakamkannya dengan penuh hormat di biara yang didirikan Foillan.

Friday, October 30, 2020

Minggu Hari Raya Semua Orang Kudus 1 Nov 2020 (Mat 5:1-12a)

diambil dari https://unio-indonesia.org/2020/10/28; ilustrasi dari koleksi Blog Domus


SABDA BAHAGIA DI MASA KINI?

Pada hari raya Semua Orang Kudus tahun ini ialah Mat 5:1-12a yang juga dikenal sebagai Sabda Bahagia. Petikan ini berperan sebagai pembukaan pelbagai pengajaran Yesus yang termaktub dalam Mat 5-7. Ada lima rangkaian  pengajaran seperti itu, yakni Mat 5-7 (Khotbah di Bukit); Mat 10 (pedoman hidup bagi pewarta Kerajaan Surga); Mat 13 (penjelasan mengenai Kerajaan Surga); Mat 18 (pengajaran bagi para murid dalam hidup bersama); Mat 23-25 (uraian di Bukit Zaitun tentang kedatangan Kerajaan Surga pada akhir zaman). Di antara kumpulan yang satu dengan yang berikutnya diletakkan kisah-kisah mengenai tindakan serta mukjizat Yesus dan pelbagai peristiwa dalam kehidupan para murid.

Kelima kumpulan itu tersusun dengan cara yang unik. Yang terakhir berlatarkan pengajaran di bukit Zaitun. Latar ini mengingatkan pada kumpulan pertama yang berlatarkan sebuah bukit pula. Tentang ini akan dibicarakan lebih lanjut. Kemudian kumpulan keempat, yakni yang menyangkut kehidupan para murid, erat berhubungan dengan yang kedua, yakni pedoman hidup bagi para murid-murid Yesus yang akan meneruskan menjadi pewarta Kerajaan Surga. Kumpulan ketiga menyoroti Kerajaan Surga, warta paling pokok yang dibawakan Yesus. Penyusunan secara “konsentrik” seperti ini dapat menjadi pegangan mendalami masing-masing kumpulan itu. Demi mudahnya, kumpulan yang pertama (Mat 5-7) sebaiknya dilihat dalam hubungannya dengan warta pokok, yakni Kerajaan Surga (Mat 13) dan apa kenyataannya yang penuh nanti pada akhir zaman (Mat 23-25). Dan dengan demikian para murid akan siap menghayati pedoman hidup secara orang-perorangan (Mat 10) maupun dalam kebersamaan (Mat 18).

DELAPAN SABDA BAHAGIA

Dalam Mat 5:1-12a didapati delapan Sabda Bahagia yang ditujukan kepada semua orang (ay. 3-10) serta satu Sabda Bahagia yang khusus diucapkan bagi para murid (ay. 11) dan dilanjutkan dengan seruan agar mereka tetap bersuka cita (ay. 12a). Disebutkan dalam ay. 1-2, ketika Yesus melihat orang banyak, ia naik ke bukit dan mengajar agar para pendengarnya semakin memahami diri mereka. Sabda Bahagia juga dapat membantu kita membaca pengalaman kita sekarang ini juga.. Upaya mendalami Sabda Bahagia sebagai pembukaan kumpulan yang pertama dapat menciptakan hubungan guru-murid dengan Yesus. Dan bila terjadi orang akan merasa tertuntun mendekat kepada kenyataan hadirnya Yang Ilahi di antara manusia juga. Hubungan ini akan mendekatkan orang pada kenyataan Kerajaan Surga di dunia dan kepenuhannya kelak di akhir zaman. Dengan demikian dapat juga menjadi pangkal berharap ikut menikmati kenyataan itu.

“BERBAHAGIALAH….!”

Tiga Sabda Bahagia (Mat 5:3-5) menegaskan bahwa orang dapat disebut berbahagia karena tumpuan harapan dalam hidupnya ialah Tuhan sendiri. Gagasan “miskin” dalam ay. 3 ialah kebersahajaan batin, oleh karenanya diberi penjelasan “di hadapan Allah”. Dapat dicatat, penjelasan tambahan itu tidak terdapat di dalam Sabda Bahagia menurut Luk 6:20 karena yang ditekankan Lukas ialah orang yang betul-betul yang kekurangan secara material, orang yang tak bisa mencukupi kebutuhan hidup yang kini diperhatikan oleh para pengikut Yesus yang bersedia berbagi keberuntungan dengan mereka. Kemudian ay. 4 menyebut berbahagia orang yang “berduka cita”, maksudnya orang yang hanya akan dapat terhibur oleh kesadaran bahwa Tuhan tetap berada di dekat kendati orang mengalami kesulitan. Termasuk di sini sikap tidak berpihak pada kekerasan yang terungkap dalam ay. 5 sebagai “lemah lembut”.

Selanjutnya ada dua Sabda Bahagia (Mat 5:6 dan 8) yang menyebut keinginan untuk menjalankan kehendak Tuhan sebagai hal yang membahagiakan, seperti terungkap dalam ay. 6 sebagai yang “lapar dan haus akan hal yang lurus” dan dalam ay. 8 sebagai yang “berhati bersih”. Ungkapan terakhir ini dipetik dari gaya bahasa Ibrani (lihat misalnya Mzm 24:4) dan artinya ialah mampu berpikir secara jernih, berbudi wening. Orang yang demikian ini tidak gampang dipengaruhi keinginan-keinginan yang menjauhkannya dari Tuhan. Jadi bukan sekedar ajaran agar menjauhi nafsu-nafsu yang biasanya disebut kotor.

Dua Sabda Bahagia yang lain (Mat 5: 7 dan 9) menegaskan bahwa upaya menghadirkan Tuhan kepada sesama menjadi kegiatan yang mendatangkan kebahagiaan. Upaya ini ditegaskan dalam ay. 7 sebagai “berbelaskasihan” dan dalam ay. 9 sebagai “pencinta damai”. Hasrat menghadirkan kebaikan Tuhan kepada orang lain ini karena orang sadar akan perlunya saling mendukung dan sikap pendamai.

Tidak disangkal adanya kesulitan, seperti jelas dari Mat 5:10-12. Orang yang nyata-nyata hidup dalam kerangka di atas sering menderita dimusuhi, seperti terungkap dalam ay. 10 “dikejar-kejar karena bertindak lurus”. Kemudian secara khusus kepada murid-muridnya Yesus menambahkan Sabda Bahagia yang ke sembilan,  yakni yang menyangkut pengalaman dimusuhi orang karena menjadi muridnya (ay. 11). Pengharapan mereka dibesarkan (ay. 12a “bersuka citalah karena besar pahalamu di surga”).

Tiap pengalaman di atas dapat dihayati semua orang yang memberi ruang bagi Yang Ilahi. Dapat pula dikatakan pengalaman ini juga melampaui batas-batas agama. Mereka yang mendalami makna Sabda Bahagia dapat semakin mengenali liku-liku kehidupan rohani dan pergulatan di dalamnya. Hidup yang terarah kepada Yang Ilahi itu membawa kebahagiaan. Di situlah ditemukan makna “berbahagia”.

MENGAJAR DI SEBUAH BUKIT

Injil Matius ditulis bagi orang-orang yang mengenal akrab alam pikiran Perjanjian Lama. Intinya, yakni diturunkannya Taurat kepada Musa di Sinai. Bagi umat Perjanjian Lama, Taurat berisi ajaran kehidupan dalam bentuk pedoman, petunjuk, tatacara ibadat, hukum yang bila dijalani dengan jujur dan ikhlas akan membuat mereka menjadi dekat pada Tuhan dan menjadi umat yang dilindungi-Nya. Dengan latar inilah Matius mengisyaratkan kepada pembacanya bahwa Yesus kini menjalankan peran Musa. Yesus membawakan petunjuk, ajaran, kebijaksanaan yang bila dihayati akan membuat orang menjadi bagian dari umat yang baru pewaris Kerajaan Surga.

Memang ada beberapa perbedaan mencolok di antara penampilan Musa dan Yesus. Di Sinai dulu Musa sedemikian jauh. Awan meliputi pucuk gunung tempat Musa memperoleh Firman ilahi. Tak ada yang berani mendekat karena kebesaran ilahi sedemikian menggentarkan. Sekarang Yesus tampil sebagai tokoh yang dekat dengan orang banyak. Matius memang sengaja menampilkannya sebagai kenyataan dari “Tuhan menyertai kita” – Imanuel. Kini bukan lagi awan yang menggentarkan, melainkan kemanusiaan Yesus-lah yang menyelubungi kebesaran ilahi sehingga orang banyak dapat datang mendekat. Tempat pengajaran diturunkan tidak lagi digambarkan sebagai gunung yang tinggi yang hanya bisa didaki Musa sendirian. Bukit tempat menyampaikan pengajarannya terjangkau oleh orang banyak dan bahkan mereka dapat langsung mendengarkannya. Bagaimanapun juga, tetap ditegaskan, tempat yang mudah tercapai ini menjadi tempat keramat juga, seperti puncak Sinai dulu. Namun kekeramatan yang dekat – bukan yang sulit terjangkau.

Nanti menjelang akhir kehidupannya, Yesus masih memberi pengajaran kepada murid-muridnya di sebuah bukit pula, di bukit Zaitun. Kita boleh ingat akan Musa di gunung Nebo, memandang ke barat ke Tanah Terjanji. Ia sendiri tidak akan memasukinya. Yosua-lah yang akan memimpin umat ke sana. Peristiwa ini besar maknanya bagi pembaca Injil Matius. Nama Yesus dalam bentuk Ibraninya sama persis dengan nama Yosua penerus Musa tadi. Dengan demikian disarankan bahwa Yesus bakal memimpin orang banyak memasuki negeri baru yang dijanjikan, yakni Kerajaan Surga.

WARTA SABDA BAHAGIA

Sabda Bahagia dalam Injil menggambarkan apa yang nyata-nyata dialami dan terjadi di antara orang-orang yang hidup mengikuti Yesus, bukan dimaksud untuk menunjuk pada hal-hal yang belum terjadi. Dengan perkataan lain, Sabda Bahagia itu sifatnya deskriptif, bukan preskriptif. Beberapa contoh lain dari Sabda Bahagia selain yang sedang dibicarakan ialah Mzm 1:1; 32:1-2; 144:15; Mat 11:6; 13:16; 16:17; Luk 6:20; 11:28; 12:37; Yoh 20:29; 1 Pet 4:14. Sabda Bahagia bukanlah kata-kata yang memiliki daya untuk mengadakan sesuatu, seperti “berkat”, juga bukan serangkai resep hidup bahagia. Sabda Bahagia menunjukkan apa yang terjadi bila orang berada dalam keadaan yang digambarkan di situ. Pendengar diajak memikirkan lebih lanjut dan mengambil sikap-sikap baru. Dengan demikian Sabda Bahagia bukan mengajarkan “yang itu-itu” saja. Sabda itu tetap menyapa.

Sabda Bahagia sebaiknya juga dibaca dengan menengok ke depan, yakni ke pengajaran Yesus mengenai Penghakiman Terakhir dalam Mat 25:31-46. Kedua bahan ini membingkai seluruh pengajaran Yesus. Kedua-duanya diberikan pada sebuah bukit. Kedua-duanya membicarakan siapa-siapa yang bakal memiliki Kerajaan Surga, yang dapat memasuki kebahagiaan kekal. Dalam Mat 25:35-36 ditegaskan bahwa berbuat baik kepada sesama berarti berbuat baik kepada Tuhan sendiri. Yesus memanusiakan gambaran Penghakiman Terakhir. Diajarkan bagaimana orang bisa mengerti bahwa yang dikerjakan bagi sesama nanti dijadikan batu uji masuk surga. Kebijaksanaan dan akal sehat menjadi penuntun yang baik ke arah pertanggungjawaban terakhir nanti. Orang dihimbau sejak kini agar nanti bisa mengatakan kita juga telah memperkaya Tuhan dan telah berbuat baik kepada-Nya. Sabda Bahagia menggambarkan keadaan batin dan sikap hidup mereka yang nanti pada akhir zaman akan dapat mengatakan bahwa telah berbuat banyak bagi sesama. Dan Tuhan akan mengatakan itu semua dikerjakan bagi-Nya. Mereka yang demikian akan betul-betul dapat disebut “Berbahagia”!

Salam hangat,
A. Gianto

Lamunan Pekan Biasa XXX

Sabtu, 31 Oktober 2020

Lukas 14:1.7-11

1. Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. 7. Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 8 "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, 9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. 10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. 11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, pada umumnya ada gambaran bahwa dalam kebersamaan seharusnya orang saling hormati menghormati satu sama lain. Secara individual pada umumnya orang memang menginginkan penghargaan.
  • Tampaknya, orang akan amat sakit hati kalau direndahkan oleh orang lain. Orang yang baik tidak akan merendahkan orang lain karena setiap orang memiliki kesamaan martabat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun menghargai satu sama lain adalah keutamaan hidup dalam kebersamaan, tetapi untuk orang yang gila hormat justru tidak akan mendapatkan penghargaan dari orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa penghargaan terhadap dirinya adalah buah dari sikap hormatnya terhadap orang lain.

Ah, kalau mampu mendapatkan penghargaan dan hormat dari orang lain orang akan mampu memerintah siapapun.

Santo Marcellus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 13 Agustus 2014 Diperbaharui: 29 November 2019 Hits: 8520

  • Perayaan
    30 Oktober
  •  
  • Lahir
    Akhir abad ke-3
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir - Dipenggal pada tahun 298 di Tangiers, Morocco
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Santo Marcellus adalah seorang perwira pasukan kekaisaran Romawi yang bertugas di  Tingis Afrika Utara  (sekarang bernama Tangier - Maroko).  Pada tahun 298 Marcellus menolak untuk berpartisipasi dalam upacara mempersembahkan korban untuk memuja kaisar dan dewa-dewa Romawi dalam perayaan ulang tahun Kaisar Maximianus.  Marcellus melemparkan ikat pinggang militer, seragam dan senjatanya lalu dengan lantang berkata: "Aku hanya akan mengabdi kepada Raja Abadi, Tuhanku Yesus Kristus".

Seketika Ia langsung ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Dalam persidangan, Marcellus dengan berani memaklumkan dirinya sebagai seorang pengikut Kristus. Ia tetap menolak untuk mempersembahkan korban bagi dewa-dewa Romawi,  meskipun diancam dengan hukuman mati.  Keteguhan iman Santo Marcellus membuat Cassianus, juru  tulis steno di pengadilan itu,  menolak untuk menuliskan jalannya persidangan dan melemparkan alat tulisnya. Dihadapan persidangan itu secara terbuka Cassianus menyatakan bahwa ia juga adalah seorang Kristen.

Santo Marcellus dan Santo Cassianus kemudian dijatuhi hukuman mati dengan cara dipenggal.

Relikwi Santo Marcellus  kemudian dibawa dan disemayamkan di kota León, dimana ia diangkat menjadi menjadi santo pelindung kota tersebut.  Di kota ini namanya juga diabadikan di  The Plaza de San Marcello dan Gereja San Marcelo, sebuah gereja dari abad ke – 10.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

Thursday, October 29, 2020

Lamunan Pekan Biasa XXX

Jumat, 30 Oktober 2020

Lukas 14:1-6

1. Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. 2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. 3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" 4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. 5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?" 6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, yang namanya makan bersama banyak dipandang sebagai tanda adanya pertemanan. Dengan makan bersama orang membangun kebersamaan.
  • Tampaknya, orang akan menghargai tuan rumah yang menjadi tempat terjadinya makan bersama. Tuan rumah juga akan menghormati tamunya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun diterima dalam pertemuan kebersamaan, kalau berada di tengah orang-orang yang berseberangan orang bisa selalu diamati dengan cermat untuk mencari kesalahan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati sekalipun di tengah-tengah golongan musuh orang akan tetap berani menegakkan prinsip beda yang diyakini menghadirkan damai sejahtera orang lain.

Ah, kalau mau selamat orang tak akan menentang arus umum.

Santo Narcissus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 
  • 15 Agustus 2013 
  • Diperbaharui: 
  • 27 Oktober 2016 
  • Hits: 4140

    • Perayaan
      29 Oktober
    •  
    • Lahir
      Sekitar tahun 99
    •  
    • Kota asal
      Yerusalem
    •  
    • Wafat
    •  
    • Tahun 215 – sebab alamiah
    •  
    • Kanonisasi
    •  
    • Pre-Congregation

    Narcissus hidup pada abad kedua dan awal abad ketiga. Ia sudah lanjut usia ketika ditahbiskan sebagai Uskup Yerusalem. Namun walau sudah uzur ternyata Narcissus  adalah seorang uskup yang sungguh luar biasa. Semua orang mengagumi kebajikan-kebajikannya, terkecuali mereka yang memilih untuk hidup jahat.

    Suatu hari tiga orang jahat bersekutu dan bersaksi dusta tentang uskup Narcissus dan mendakwanya melakukan suatu kejahatan yang mengerikan. Seorang dari mereka mengatakan, “Biar aku mati terbakar jika apa yang kukatakan tidak benar!” Yang kedua mengatakan, “Biar aku terjangkit kusta jika apa yang kukatakan tidak benar!” Dan yang ketiga mengatakan, “Biar aku menjadi buta jika apa yang kukatakan tidak benar!” Namun demikian, tiada seorang pun yang mempercayai dusta mereka. Orang banyak telah melihat sendiri kebajikan hidup Narcissus. Mereka tahu orang macam apa Narcissus itu.

    Meski tak seorang pun percaya pada fitnah keji yang dilontarkan terhadapnya, Narcissus mempergunakannya sebagai alasan untuk pergi mengasingkan diri dan menjadi pertapa di padang gurun. Segenap kepercayaannya ada pada Tuhan, yang ia layani dengan penuh cinta. Dan Tuhan menunjukkan bahwa fitnah yang diceritakan orang-orang itu sama sekali tidak benar. Narcissus kembali menjadi Uskup Yerusalem, sehingga umatnya bersukacita.

    Meski ia semakin bertambah tua, tampaknya ia semakin berkobar-kobar dari sebelumnya. Sesungguhnya, ia tampak lebih kuat dari sebelumnya pula, selama beberapa tahun sesudahnya. Lalu, ia menjadi terlalu lemah untuk melanjutkan karyanya. Ia memohon kepada Tuhan agar mengutus seorang uskup untuk membantunya. Tuhan kita mengirimkan kepadanya seorang kudus lain, Alexander dari Cappadocia. Dengan semangat kasih yang bernyala-nyala, mereka berdua memimpin keuskupan bersama. Narcissus berusia hingga 116 tahun lebih. Ia wafat pada tahun 215.

    Wednesday, October 28, 2020

    Lamunan Pekan Biasa XXX

    Kamis, 29 Oktober 2020

    Lukas 13:31-35

    31. Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." 32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. 33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. 34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 35 Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"

    Butir-butir Permenungan

    • Tampaknya, ada gambaran bahwa orang dapat menjalani tugas dengan baik kalau berada dalam situasi dan kondisi tenang. Dalam keadaan tenang orang dapat berbuat sebaik-baiknya.
    • Tampaknya, bila berhadapan dan ancaman orang dapat terhalang menjalani tugas baiknya. Dia dapat menyingkir dari tempat yang membahayakan dan mencari tempat lain yang aman.
    • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, walau berada dalam bahaya untuk perjuangan baiknya, di tempat penuh ancaman orang akan tetap menjalani tugas baiknya demi kebaikan sebanyak mungkin orang. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan menghindar untuk melakukan kebaikan dan akan sungguh terbukti amalannya justru di tempat yang paling mengancam.

    Ah, orang harus menyelematkan diri dulu untuk berbuat baik apabila berhadapan dengan ancaman.

    Santo Yudas Thadeus

    diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 15 Agustus 2013 Diperbaharui: 14 Oktober 2019 Hits: 14350

      • Perayaan
        28 Oktober
      •  
      • Lahir
        Hidup abad pertama
      •  
      • Kota asal
        Galilea - Israel
      •  
      • Wafat
      •  
      • Martir | Dipenggal dengan Kapak - Sekitar tahun 65
      •  
      • Kanonisasi
      •  
      • Pre-Congregation

    Menurut tradisi, Santo Yudas adalah saudara sepupu Jesus. Ia adalah putra dari Kleopas dan istrinya Maria, yang adalah sepupu dari Maria ibu Yesus. Tradisi mengatakan bahwa ayah Yudas, Kleopas, juga mati dimartir karena pengabdiannya yang terus terang dan terbuka kepada Kristus yang bangkit.

    Yudas disebut juga Tadeus, artinya “si pemberani”. Pada Perjamuan Malam Terakhir, dengan berani  St. Yudas bertanya kepada Yesus, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

    Setelah Pantekosta Santo Judas berkarya memberitakan Injil di Yudea, Samaria, Idumea, Suriah, Mesopotamia dan Libya. Ia juga dikatakan telah mengunjungi Beirut dan Edessa.  Ia bersama Santo Bartolomeus secara tradisional diyakini adalah  orang pertama yang membawa agama Kristen ke Armenia, dan oleh karena itu dihormati sebagai orang kudus pelindung Gereja Apostolik Armenia. Tradisi ini diperkuat dengan keberadaan dua buah Biara di Armenia; yaitu Biara Santo Thaddeus (sekarang wilayah Iran utara) dan Biara Santo Bartholomeus (sekarang menjadi wilayah tenggara Turki).

    Santo Yudas meninggal sebagai martir sekitar tahun 65 di Beirut, di provinsi Romawi Suriah, bersama-sama dengan Santo Simon orang Zelot. Pada lukisannya dari abad kedua terlihat bahwa ia sering terlihat memegang kapak, ini mungkin melambangkan cara bagaimana dia dibunuh.  

    St. Yudas dikenal sebagai santo pelindung “perkara yang sulit atau hampir tidak ada harapannya.” Umat beriman sering mohon bantuan doanya ketika tampaknya hampir tidak ada harapan sama sekali atas persoalan mereka. Seringkali Tuhan menjawab doa-doa mereka oleh karena bantuan doa rasul ini. Terdapat Sebuah doa Novena yang indah dan penuh dengan kekuatan rohani; yang ditujukan pada Rasul Yudas Thadeus.

    Tuesday, October 27, 2020

    Lamunan Pesta

    Santo Simon dan Santo Yudas, Rasul

    Rabu, 28 Oktober 2020

    Lukas 6:12-19

    12. Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. 17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. 18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. 19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

    Butir-butir Permenungan

    • Tampaknya, pada umumnya masayarakat bangsa-bangsa memiliki jajaran kepemimpinan lewat pemilihan. Tokoh-tokoh atau keluarga dari tokoh-tokoh akan mudah mencadi calon untuk dipilih.
    • Tampaknya, untuk menjadi calon resmi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat akan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat tempat terjadinya pemilihan.
    • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, walau memenuhi persyaratan, orang belum tentu sungguh dapat masuk dalam jajaran kepemimpinan yang layak untuk masyarakat tertentu bila bukan bagian keseharian masyarakat yang akan dilayani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memilih pemimpin yang berasal dari bagian warga sendiri yang telah ikut derap kehidupan masyarakatnya.

    Ah, yang namanya pemimpin baik akan baik pula memimpin masyarakat manapun.

    Beato Contardo Ferini

    diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 15 Agustus 2013 Diperbaharui: 23 Oktober 2016 Hits: 3448

    • Perayaan
      27 Oktober
    •  
    • Lahir
      4 April 1859
    •  
    • Kota asal
      Milan, Italy
    •  
    • Wafat
    •  
    • 17 October 1902 di Suna, Verbano-Cusio-Ossola, Italy | Oleh sebab alamiah
    •  
    • Venerasi
      8 Februari 1931 oleh Paus Pius XI
    •  
    • Beatifikasi
      13 April 1947 oleh Paus Pius XII
    •  
    • Kanonisasi

    Contardo dilahirkan pada tahun 1859. Ayahnya seorang guru matematika dan fisika. Ayahnya ini sejak dini telah menanamkan pada putera kecilnya kecintaan untuk belajar. Sebagai seorang pemuda, Contardo fasih berbicara dalam banyak bahasa asing di samping bahasa ibunya, bahasa Italia. Ia amat cemerlang di setiap sekolah dan universitas tempat ia belajar. Kecintaannya untuk belajar dan kecintaannya pada iman Katoliknya membuat teman-teman menjulukinya “St Aloysius” mereka. (St Aloysius Gonzaga adalah seorang santo muda Yesuit yang dikenal karena kebajikan dan kemurahan hatinya.) Contardolah yang pertama-tama memulai kelompok-kelompok bagi teman-teman mahasiswa guna membantu mereka menjadi seorang Kristiani yang saleh.

    Ketika usianya duapuluh satu tahun, kepadanya ditawarkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Universitas Berlin di Jerman. Sungguh berat baginya meninggalkan rumahnya di Italia, tetapi ia senang juga bertemu dengan orang-orang Katolik yang saleh di universitas itu. Ia menuliskan dalam sebuah buku kecil apa yang dirasakannya ketika untuk pertama kalinya ia menyambut Sakramen Rekonsiliasi di negeri asing. Sungguh menggetarkan hatinya menyadari bahwa Gereja Katolik sungguh sama di mana pun dan kemana pun orang pergi.

    Tahun berikutnya, Contardo berusaha memutuskan entahkah sebaiknya ia menjadi seorang imam atau seorang biarawan, atau hidup berkeluarga. Ia terus-menerus bertanya pada dirinya sendiri apa yang sebaiknya dilakukannya. Nyatalah kemudian bahwa ia mengucapkan ikrar untuk mempersembahkan dirinya hanya bagi Tuhan saja. Ia mengamalkan ikrarnya ini sebagai seorang awam Fransiskan (anggota ordo ketiga Fransiskan).  Ia tetap mengajar dan menulis namun senantiasa berupaya untuk menjadi seorang Kristiani yang terlebih sempurna.

    Sementara menikmati olahraga favoritnya, mendaki gunung, ia akan berpikir tentang Tuhan, Pencipta segala keindahan yang ia lihat. Orang banyak melihat bahwa ada sesuatu yang berbeda pada diri Profesor Ferrini. Ia amat kudus, lembut dan rendah hati hingga setiap orang yang bertemu dengannya akan selalu merasakan aura kesucian diantara senyum hangatnya yang khas.  Bahkan saat ia masih hidup orang-orang sudah memanggilnya dengan sebutan “santo..”

    Tanggal 17 Oktober 1902  Contardo Ferrini wafat karena demam tipus  pada usia empat puluh tiga tahun. Warga Suna segera menyatakan dirinya suci. Rekan-rekannya di University of Pavia menulis surat kepada Paus di mana mereka menggambarkan ia  sebagai seorang suci. Pada tahun 1909 Paus Pius X  menunjuk Kardinal Ferrari untuk memulai proses penyelidikan terhadap kasus Contardo Ferini.  39 tahun kemudian  tepatnya pada  tanggal 13 April 1947  Contardo Ferini  dibeatifikasi oleh Paus Pius XII.  Tubuhnya sekarang dimakamkan  dalam kapel Milan Universitas Katolik.

    Monday, October 26, 2020

    8 Manfaat Buah Sawo bagi Kesehatan, Banyak yang Tak Terduga

    diambil dari  https://www.bola.com/ragam/read/4194593

                              

    Bola.com, Jakarta - Sapodilla atau yang lebih dikenal buah sawo merupakan salah satu jenis tumbuhan tropis yang mudah ditemukan di Indonesia. Buah yang berwarna coklat tersebut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh Anda.

    Buah sawo berasal dari Meksiko dan populer dibudidayakan di daerah tropis termasuk Indonesia. Sawo termasuk buah yang mudah dicerna dan mampu memberikan energi dengan cepat.

    Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam buah sawo antara lain vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa membuat olahan buah sawo menjadi jus.

    Buah ini sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasa manis, legit, dan dagingnya yang lembut. Buah sawo juga memiliki kandungan serat yang tinggi, folat, dan berbagai macam mineral penting bagi tubuh Anda, seperti kalsium, zat besi, kalium, selenium, dan fosfor.

    Perlu diperhatikan bila Anda penderita penyakit diabetes. Buah sawo tidak dianjurkan untuk penderita penyakit diabetes.

    Kandungan gula yang dimiliki buah sawo cukup tinggi dan berakibat fatal bila dikonsumsi oleh penderita penyakit diabetes. Bola.com telah merangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/03/2020), manfaat buah sawo yang berguna untuk kesehatan tubuh Anda.

    1. Mencegah Anemia

    Buah sawo memiliki khasiat untuk mencegah anemia. Zat besi yang tinggi di dalam buah sawo membantu memproduksi sel darah merah dengan baik.

    Mengonsumsi buah sawo secara rutin menghasilkan kadar hemoglobin di tubuh Anda yang mampu menjaga kesehatan tubuh Anda.

    2. Merawat Kulit Anda

    Kandungan vitamin C yang ada di dalam buah sawo membantu tubuh mengusir radikal bebas. Antioksidan yang ada di dalam buah sawo berfungsi sebagai antiperadangan, antiparasit, antivirus, serta antibakteri.

    Senyawa polifenol di dalam buah sawo bisa mencegah keriput dini pada kulit, dan Anda terlihat tetap awet muda.

    3. Menjaga Kesehatan Mata

    Vitamin A yang terkandung di dalam buah sawo bermanfaat menjaga kesehatan mata Anda. Mengonsumsi buah sawo secara teratur dapat meningkatkan fungsi penglihatan dengn baik.

    Buah sawo bisa menunda penyakit mata yang berkaitan dengan faktor usia, seperti degenerasi makula.

    4. Melancarkan Pencernaan

    Manfaat Prebiotik dan Probiotik untuk Saluran Cerna Anak

    Rutin mengonsumsi buah sawo bisa mengatasi peradangan dan infeksi pada saluran pencernaan. Kandungan serat di dalam buah sawo dipercaya mencegah masalah sembelit, kanker usus besar, dan membuat pencernaan Anda lebih sehat.

    Vitamin C yang ada di dalam buah sawo bisa menghancurkan radikal bebas berbahaya, sedangkan potasium, zat besi, folat, niasin, dan asam pantotenat berfungsi sebagai sistem pencernaan dengan baik.

    Senyawa tanin yang terkandung di dalam buah sawo dipercaya bisa menetralkan asam dengan mengendapkan protein. Sifat antiinflamasi bisa mencegah masalah kesehatan seperti gastritis dan gangguan usus Anda.

    5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

    Buah sawo mengandung sukrosa dan fruktosa yang bisa memberikan energi untuk tubuh Anda. Energi yang dihasilkan dari buah sawo bisa meningkatkan daya tahan tubuh Anda menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit.

    Antiinflamasi yang berfungsi mengurangi peradangan dan pembengkakan pada tubuh Anda. Vitamin C di dalam buah sawo mengembangkan resistensi terhadap agen infeksi yang berguna untuk membersihkan radikal bebas berbahaya di dalam tubuh Anda.

    Selain vitamin C, buah sawo juga kaya akan serat, vitamin A, dan vitamin B. Antioksidan polifenolik pada buah sawo memiliki sifat antivirus, antiparasit, dan antibakteri.

    6. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

    Buah sawo kaya akan kandungan kalsium, fosfor, zat besi. Kandungan tersebut dipercaya bisa membuat tulang dan gigi Anda menjadi kuat dan sehat.

    Mengonsumsi buah sawo berkhasiat meningkatkan daya tahan tulang dan gigi serta mencegah penyakit, seperti osteoporis dan gigi berklubang.

    7. Penambah Stamina

    Buah sawo memiliki kandungan karbohidrat yang berguna untuk memberikan tambahan stamina di tubuh Anda. Mengonsumsi buah sawo secara rutin dipercaya bisa meningkatkan stamina sepanjang hari dan memengaruhi kualitas hidup Anda.

    Buah sawo bisa menjadi opsi makanan sebagai penambah stamina tubuh Anda. Kandungan fruktosa dan sukrosa di dalam buah sawo memberikan stamina untuk Anda secara instan, namun tetap sehat.

    8. Menurunkan Berat Badan

    Buah sawo memiliki kandungan serat yang membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Buah sawo membuat Anda bisa mengatur nafsu makan.

    Kandungan kalori dan fruktosa yang tinggi pada buah sawo dipercaya bisa mengatur metabolisme pada tubuh Anda.