Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, October 3, 2020

6 Manfaat Kesehatan Buah Ciplukan, Tanaman Sawah yang Rambah Supermarket

diambil dari https://health.kompas.com/read/2020/02/08/163500368

Kompas.com - 08/02/2020, 16:35 WIB

ilustrasi ciplukan (Kompas.com) 

Penulis Mahardini Nur Afifah | Editor Mahardini Nur Afifah  

KOMPAS.com - Ciplukan adalah tanaman liar yang jamak tumbuh di tegalan, sawah kering, dan sekitar hutan. Tanaman bernama latin Physalis angulata dan Physalis minima ini punya banyak nama. Orang asing menjulukinya morel berry. Orang Sunda menyebutnya cecendet. Sedangkan di Madura diberi nama yor-yoran. Lain lagi di Bali, buah ini dijuliki keceplokan.

Bunga ciplukan berwarna kuning. Sedangkan buahnya berwarna hijau kekuningan. 

Buah ciplukan muda dilindungi tudung. Buah ini biasanya dikonsumsi saat sudah tua. Cita rasanya manis keasaman. 

Ciplukan naik daun beberapa waktu terakhir. Buah ini banyak dijajakan di supermarket atau dijual secara daring (online). 

Harga ciplukan segar per kilonya bervariasi. Mulai dari Rp 125.000 sampai Rp 380.000. 

Melansir buku Ragam dan Khasiat Tanaman Obat (2008) oleh Hieronymus Budi Santoso, tanaman ciplukan memiliki zat yang bermanfaat untuk kesehatan. 

Antara lain: 

  • Buah: mengandung vitamin C, asam sitrus, fisalin, zat gula, tanin, kriptoxantin, asam malat, dan alkaloid 
  • Akar dan batang: mengandung saponin dan flavonoid 
  • Daun: mengandung polifenol dan asam klorogenat 
  • Biji: mengandung asam elaidik 
Deretan zat dan senyawa dari kandungan ciplukan tersebut membuat tanaman ini dipercaya dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan.

Berikut beberapa khasiat atau manfaat ciplukan untuk kesehatan: 

1. Hipertensi 

Ekstrak ciplukan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi). 

Cara mengolah ciplukan untuk hipertensi, sediakan lima gram ciplukan kering dan rebus dalam 110 mililiter air. 

Tunggu rebusan selama 10-15 menit, sambil sesekali diaduk. Lalu saring, tunggu sampai dingin, baru minum dua kali sehari. 

Perhatikan, air rebusan ciplukan tidak boleh diminum setelah 24 jam karena sudah rusak. 

2. Diabetes 

Untuk mengobati kencing manis, rebus 10 gram ciplukan kering dalam 400 mililiter air. 

Tunggu rebusan selama 10-15 menit, sambil sesekali diaduk. Lalu saring, tunggu sampai dingin, baru minum dua kali sehari. 

3. Bisul 

Untuk mengatasi bisul, gunakan satu genggam daun ciplukan, satu sendok teh adas pulasari, satu lembar daun sirih, dan sedikit garam. 

Campurkan semua bahan dan remas-remas sampai lembut. Baru oleskan sekitar bisul. 

4. Borok 

Untuk mengatasi borok, ambil satu genggam daun ciplukan dan tambahkan dua sendok teh air kapur sirih.

Tumbuh sampai halus bahan tersebut, lalu tempelkan ke bagian yang sakit. 

5. Gusi berdarah 

Kandungan vitamin C dalam buah ciplukan digunakan untuk mengatasi gusi berdarah. 

Caranya, makan buah ciplukan segar sebanyak 30 buah setiap hari. 

6. Batu ginjal 

Ciplukan juga dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit batu ginjal. 

Melansir buku Ahli Atasi Kolesterol, Hipertensi, Diabetes (2016) oleh Trubus, kandungan antibakteri dalam ciplukan dapat meluruhkan endapan kalsium dalam ginjal. 

Untuk mengatasi batu ginjal, gunakan campuran 10 gram ciplukan kering, 15 gram bawang dayak kering, 15 gram meniran kering, 15 gram kumis kucing kering, 30 gram kejibeling kering, dan 10 gram daun sendok kering. 

Campuran tersebut direbus dalam lima gelas air, dan tunggu sebentar sampai air rebusan susut menjadi tiga gelas. Saring, lalu minum tiga kali sehari. 

Untuk menjamin keamanan obat tradisional ciplukan, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ramuan di atas.

0 comments:

Post a Comment