Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 21, 2020

Santo Hilarion

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 14 Agustus 2013 Diperbaharui: 01 Jun 2014 Hits: 4758

    • Perayaan
      21 Oktober
    •  
    • Lahir
      Tahun 291
    •  
    • Kota asal
      Gaza - Palestina
    •  
    • Wilayah karya
      Asia Kecil, Palestina
    •  
    • Wafat
    •  
    • 371 di Siprus karena sebab alami
    •  
    • Kanonisasi
      Pre-Congregation

Hilarion hidup pada abad keempat. Ia seorang remaja yang tidak percaya ketika meninggalkan rumahnya di Palestina. Ia sedang dalam perjalanan ke Mesir untuk bersekolah. Di sana ia belajar mengenai iman Kristiani, dan segera ia dibaptis. Hilarion baru berumur limabelas tahun pada waktu itu. Pertobatannya merupakan awal dari suatu perjalanan gemilang yang menghantarnya semakin akrab dengan Tuhan. Tak lama berselang, ia pergi mengunjungi St. Antonius Pertapa yang terkenal itu di padang gurun. Hilarion ingin bersendiri dan melayani Yesus yang baru saja ia kasihi dengan begitu mendalam.

Hilarion tinggal bersama St. Antonius selama dua bulan lamanya, tetapi tempat itu tidak cukup tenang baginya. Banyak orang berdatangan mohon pertolongan St. Antonius. Hilarion tidak dapat menemukan kedamaian yang ia rindukan, sebab itu ia pergi. Setelah ia menjual segala miliknya dan memberikannya kepada orang-orang miskin, ia pergi ke alam liar untuk hidup sebagai seorang pertapa. 

Hilarion harus berjuang melawan banyak pencobaan. Kadang kala, ia merasa, seolah tak satu pun dari doa-doanya yang didengarkan Tuhan sama sekali. Walau demikian ia tidak membiarkan godaan-godaan ini membuatnya berhenti berdoa dengan terlebih sungguh. Ia bermatiraga dengan sungguh-sungguh. Selama  hidup sebagai pertapa di padang gurun ia hanya makan 15 buah ara setiap hari.

Setelah duapuluh tahun di padang gurun, orang kudus ini mengadakan mukjizatnya yang pertama. Segera saja banyak orang mulai berdatangan ke gubugnya untuk memohon pertolongan. Beberapa orang minta diperbolehkan tinggal bersamanya untuk belajar darinya bagaimana berdoa dan bermatiraga. Dalam kedalaman kasihnya kepada Tuhan dan sesama, ia mengundang mereka untuk tinggal.

Tetapi, pada akhirnya, ketika usianya enampuluh lima tahun, ia mulai berkelana lagi. Ia pergi dari satu negeri ke negeri lainnya demi mencari kedamaian dan ketenangan. Namun demikian, mukjizat-mukjizat belas kasihnya yang tersohor senantiasa mengundang banyak orang berdatangan.  Mukjizat – mukjizatnya yang terkenal antara lain  ketika ia menyembuhkan seorang wanita dari Eleutheropolis (sebuah kota Romawi di Suriah) yang telah mandul selama 15 tahun.  Kemudian, ia menyembuhkan tiga orang anak dari penyakit yang parah, menyembuhkan seorang kusir yang lumpuh, dan mengusir setan.

Beberapa tahun menjelang wafatnya pada tahun 371, Hilarion pada akhirnya merasakan bahwa ia sungguh-sungguh sendiri bersama Tuhan. Usianya delapanpuluh tahun ketika ia wafat.

1 comments:

Sunflower said...

ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^

Post a Comment