Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 21, 2020

Lamunan Pekan Biasa XXIX

Kamis, 22 Oktober 2020

Lukas 12:49-53

49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! 51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, tidak sedikit orang menggambarkan hidup ideal adalah situasi dan kondisi yang harmonis. Hidup ideal adalah yang bebas konflik.
  • Tampaknya, orang dapat merasa bahagia kalau mengalami kerukunan dengan siapapun. Segalanya menjadi selaras, serasi, dan seimbang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun yang namanya perbedaan dapat menimbulkan konflik, orang justru sadar bahwa sikap hidup terbuka pada aneka karakterlah yang menjadi jalan keceriaan sejati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kesejatian yang sungguh menghadirkan harmoni adalah yang terbuka untuk bersambung dengan realita yang berbeda-beda.

Ah, yang menyenangkan itu ya kalau tak ada yang suka ngèyèl.

0 comments:

Post a Comment