Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, October 15, 2020

Agar Ada Simpanan di Hari Tua


Ini soal ketenagaan untuk melayani para rama tua di Domus Pacis Puren. Di Domus ada tiga macam ketenagaan. Pertama adalah karyawan Keuskupan Agung Semarang (KAS) yang mendapatkan gaji berstandar seperti pegawai negri. Di Domus hanya ada 1 orang karyawan KAS, yaitu Pak Tukiran. Yang kedua adalah pramurukti, tenaga kontrak milik RS Panti Rini Kalasan. Pramurukti didatangkan untuk pelayanan khusus para rama yang harus dilayani bukan hanya karena ketuaan dan difabilitasnya, tetapi juga karena kondisi khusus akan kesehatannya yang harus mendapatkan perhatian ekstra. Ada 3 orang rama yang dilayani khusus dengan pramurukti, yaitu Rm.Tri Wahyono, Rm. Jaya, dan Rm. Suntara. Domus hingga saat ini mempunyai 4 orang pramurukti: Mas Siswanto (24 jam), Mas Falah (24 jam), Mbak Tri dan Mbak Pipit (bergantian siang dan malam). Mereka mendapatkan honor sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. Kemudian ada 3 orang tenaga honorer yang tidur di Domus sehingga secara praktis mereka juga berjaga 24 jam. Tenaga honorer bertugas melayani khususnya 6 rama lain selain pekerjaan-pekerjaan lain urusan rumah. Tiga orang tenaga honorer ini adalah Mas Abas, Mas Hari, dan Mas Ardy. Mas Abas, selain menjadi tenaga terlama di antara ketiga honorer, juga memiliki ketrampilan khusus sesudah diikutkan pelatihan pendampingan lansia. Dengan demikian Mas Abas juga dapat menggantikan tenaga pramurukti yang mengambil libur rutin. Selain itu juga ada Mbak Yanti yang hanya datang untuk mencuci dan mensetrika pakaian para rama.


Dari tenaga-tenaga yang ada, para honorer, sekalipun sudah dinaikkan honorariumnya, tetapi tidak mendapatkan honor sesuai aturan UMK. Hal ini tentu disebabkan oleh kekuatan keuangan Domus Pacis Puren. Meskipun demikian Rm. Bambang berjuang agar mereka kerasan dan mendapatkan kenyamanan situasi kerja di Domus. Memperhatikan kondisi masing-masing, mereka amat sulit menjadi karyawan KAS karena akan mendapatkan hambatan untuk berhasil memenuhi persyaratan. Tetapi kalau memperhatikan kinerjanya, mereka sungguh amat memiliki cinta dan ketrampilan untuk melayani para rama dan urusan-urusan rumah. Bagaimanapun juga tidak mudah mencari tenaga untuk melayani rama-rama yang selain tua dan sudah difabel tetapi kondisi pada umumnya sudah tak dapat melayani diri sendiri termasuk urusan MCK. Secara praktis mereka harus siap mengerjakan banyak hal yang menjijikkan. Untuk mereka inilah Rm. Bambang sungguh mengharapkannya menjadi sosok-sosok setia hingga hari tuanya. Tentu saja hal ini harus dikaitkan dengan soal  keuangan. Selain honor bulanan mereka juga menerima uang transportasi pulang pergi ketika mengambil libur rutin. Ada juga tunjangan hari raya setahun sekali. Selain itu baru-baru ini mereka juga diupayakan dana untuk hari tua bekerjasama dengan Bank BRI yang ditandatangani pada hari Kamis 11 Juni 2020. Setiap bulan mereka memasukkan tabungan sebesar Rp. 200.000 yang separonya dibantu oleh pihak Domus. Ini menjadi tabungan hari tua yang hanya bisa diambil kalau mereka sudah berusia 55 tahun.

0 comments:

Post a Comment