Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, March 1, 2013

YANG TERSEMBUNYI


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6I_sC0ksSVz1tgnM1ZKq6yzKfQmtfUOKuQpxB4CrwvG8KP7XfhU7L1X2hQTYUL8hdejbHr_FxEHEjLLzRi_M2IY_D9gKwbU_IScW8wmZZ2FyQnAAgbXNkjn8yMBDTox2DEZL5vHPBzSdy/s200/_MG_2834.JPG 
Rama Yohanes Harjaya, Pr. Dulu seorang Vikaris Jendral (Vikjen) pada zaman Rama Kardinal Yulius Darmaatmadja jadi Uskup Agung Semarang. Bahkan beliau adalah Administrator Diosesan semasa tahta Keuskupan Agung Semarang ditinggalkan oleh Rama Kardinal pindah jadi Uskup Agung Jakarta. Beliau juga menjadi Vikjen pertama dalam kepemimpinan Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Uskup Agung Semarang. 

Kini Rama Harjaya adalah salah satu penghuni Wisma Domus Pacis Puren bersama enam rama yang lain. Tetapi ada perbedaan menyolok antara beliau dengan keenam rama lain. Rama Agoeng jelas masih berhubungan dengan banyak orang bahkan melanglang dalam dan luar negri sebagai orang Komisi Komunikasi Sosial (Komsos). Rama Jaka masih segar bugar ke sana-sini antar kota bahkan provinsi bila sudah berada di belakang setir mobil. Rama Tri Wahyono masih mempunyai tamu-tamu khusus dan aktif berteleponria. Rama Harta memiliki jam kerja khusus menerima orang-orang yang datang untuk konsultasi dan minta doa di samping relasi lewat sms yang banyak. Rama Yadi dan Rama Bambang masih biasa berada mejeng di hadapan umat berbekal motor roda tiganya. Tetapi Rama Harjaya adalah sosok yang sudah berada dalam dunianya. Ibarat komputer kena virus, beliau sudah kehilangan data sekecil apa pun untuk diingat dan disampaikan ke orang lain. Rangkaian kata pun sudah tidak dapat muncul dari beliau. Tak ada ekspresi untuk gembira. Susah pun hilang dari kamusnya. Keinginan pun sudah jauh dari beliau. Dorongan rasa lapar dan haus harus ditafsir oleh yang melayani. Buang hajat dan air kecil bisa terjadi sewaktu-waktu. Segalanya harus dilayani.

Dibandingkan sebelum September 2011, kini Rama Harjaya berbadan sehat, bersih dan biasa berdandan rapi. Fasilitas makan dan perlengkapan lain selalu tersedia dan diperhatikan. Bahkan kini ada televisi tergantung di tembok atas, karena Rama Harjaya biasa memandang tayangan orang-orang. Rama Harjaya memang sudah di luar perhatian umat pada umumnya. Bahkan rekan-rekan seimamat pada umumnya tidak memasukkan beliau dalam agenda pembicaraan. Rama Harjaya menjadi yang tersembunyi di Domus Pacis. Tetapi, sebagaimana dikatakan oleh Henri Noewen dalam Jesus A Gospel (Kanisius, 2012 hal. 37), "Dalam pandangan Allah, yang paling berarti sering kali adalah yang paling tersembunyi." Rama Harjaya memang menjadi amat penting untuk menilai apakah di Domus Pacis ada yang mencerahkan atau tidak. Segala kisah cerah tentang Rama Harjaya terjadi ketika di Domus Pacis terjadi perkembangan kehidupan komunitas di antara para rama. Dua tiga orang rama yang sungguh bersekutu dalam Yesus menjadi tanda dan sarana terasanya penyertaan ilahi. Inilah yang terjadi di Domus Pacis sehingga dengan berbagai kekurangan dan hambatan yang ada, ada saja rama dan karyawan yang tergerak hati kasihnya membawa kedamaian dan kesejahteraan untuk semua warganya. Suasananya memang tua, tetapi tak membuat renta. Penyakit-penyakitnya memang meraba-rama, tetapi tak membuat sengsara. 

0 comments:

Post a Comment