Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, March 24, 2013

Sabda Hidup Senin, 25 Maret 2013

HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI
Warna Liturgi Ungu

Bacaan
Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11

Yoh. 12:1-11
12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.



Renungan
Hari ini kita memasuki pekan suci. Di hari-hari pekan suci kita dipanggil untuk menegaskan kembali kesucian hidup kita dan menjauhkan diri dari dosa. Namun seringkali hal tersebut menjadi tidak mudah. Amarah, rasa iri, putus asa, ketakutan bahkan mungkin sekedar rasa jengkel bisa menyeret kita masuk dalam tindakan berdosa.
Para imam-imam kepala takut dan iri akan kebesaran Yesus. Ketakutan dan rasa iri ini mendorong mereka pada persekongkolan dosa yaitu membunuh Yesus. Bahkan mereka pun bermupakat membunuh Lazarus. Mereka sangat khawatir karena Lazarus telah menjadi tanda kehebatan Yesus. Mereka ingin menghapus semua tanda kebesaran Yesus.
Beberapa hari yang lalu di Jogja terjadi penyerangan dan pembunuhan terhadap para tahanan yang sedang dipenjara. Tahanan yang sudah tidak berdaya (dalam kerangkeng) dan pada jam-jam tidur diserang dan dibunuh. Kita tidak tahu siapa para penyerang itu. Namun kita bisa menduga bahwa mereka adalah orang-orang yang menaruh dendam pada para tahanan tersebut.  Dendam menghanguskan martabat manusia dan membuat mereka tega membunuh manusia, bahkan yang sudah tidak berdaya.
Pekan Suci sungguh menjadi kesempatan bagi kita untuk berinstrospeksi dan menegaskan kembali diri kita yang sudah dikuduskan oleh Allah dan mewujudkannya dalam kesucian hidup sehari-hari.

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Lihatlah dirimu secara utuh. Temukan bagian-bagian dirimu yang masih diliputi oleh kuasa jahat atau mempunyai kecenderungan berbuat jahat. 

Refleksi
Apa saja yang seringkali mendorong diriku menodai rahmat kekudusan Allah yang telah diberikan padaku.

Doa
Tuhan, semoga hati dan tingkahlakuku makin suci di pekan suci ini. Semoga karena berkatMu aku bisa mengatasi godaan yang akan menodainya. Amin.

Perutusan
Aku akan berusaha menghindari rasa iri dan takut akan keberhasilan orang lain.

0 comments:

Post a Comment