Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 20, 2013

Sabda Hidup Kamis, 21 Maret 2013

Sabda Hidup
Kamis, 21 Maret 2013
Benediktus
Warna Liturgi Ungu




Bacaan
Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59

Bacaan Injil Yoh. 8:51-59
51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." 52 Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. 53 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" 54 Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, 55 padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. 56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." 57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" 58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." 59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Renungan
Suatu kali saya menyaksikan percakapan yang tidak sambung antara seorang anak kecil dengan kakeknya. Si Anak ngomong A dan si kakek nanggapi dengan berbeda. Begitu seterusnya sampai si anak itu jengkel dengan kakeknya dan meninggalkannya karena percakapannya tidak nyambung.
Percakapan Yesus dan orang Yahudi ini sungguh tidak nyambung. Apa yang dikatakan Yesus ditangkap secara lugas oleh orang-orang tersebut. Contohnya di ay 56 dan 57: "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"
Bahasa yang tidak sambung sering menimbulkan salah paham dan pertengkaran. Dibutuhkan penyelarasan terus menerus supaya bisa mengerti satu sama lain. Begitu juga dengan Tuhan. Kita perlu selalu menyelaraskan diri dengan Tuhan, sesama dan seluruh ciptaan supaya saling mengerti dan menumbuhkan. Ketika keselarasan itu dicapai maka paduan suara kehidupan pun bisa mencapai harmoni yang nyaman di seluruh indera kita.

Kontemplasi
Bayangkan suatu percakapan yang tidak nyambung. Bisa juga bayangkan percakapan Yesus dan orang-orang Yahudi di Injil Yoh. 8:51-59.

Refleksi
Apa yang seringkali membuat percakapan kita dengan orang lain tidak nyambung?

Doa
Tuhan, bantulah aku agar mampu menangkap apa yang Kaukehendaki melalui sabda-sabdaMu. Amin.

Perutusan
Aku akan mencoba mencermati dan berusaha menangkap kata-kata orang dengan baik sebelum menanggapi atau menyanggahnya.

0 comments:

Post a Comment