Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, March 16, 2013

Sabda Hidup Minggu, 17 Maret 2013

Sabda Hidup
Minggu, 17 Maret 2013
HARI MINGGU PRAPASKAH V
Warna Liturgi Ungu

Bacaan
Yes. 43:16-21; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Flp. 3:8-14; Yoh. 8:1-11

Bacaan Injil Yoh. 8:1-11
1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. 2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. 3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. 5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" 6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." 8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. 9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Renungan
Pertama, Yesus tidak menghukum si perempuan yang ketangkap berzina bukan karena Ia berdosa, tetapi karena Dia mengampuni perempuan itu. Pribadi yang bisa mengampuni akan mengedepankan kesempatan perubahan daripadan memberikan hukuman. Ia percaya bahwa yang diampuni mau berubah.
Kedua, kalau perempuan itu ketauan berbuat zinah, kenapa hanya dia yang dibawa pada Yesus? Di mana si lelaki lawan zinahnya? Apakah ini suatu ketidakadilan atau apa? Menurutku ini memang suatu perlakuan tidak adil pada perempuan. Namun selain itu tampaknya tindakan itu disengaja untuk menjebak Yesus. Mereka sengaja menyembunyikan si lawan zinah perempuan itu dan mau menjebak Yesus. Kalau Yesus mengadili perempuan itu maka Dia bisa kena dakwaan melanggar hukum. Orang-orang itu sungguh cerdas membuat jebakan. Namun menanggapi itu Yesus tidak menggunakan kekuatan hukum, tapi moral etis (ay 7), "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Jawaban Yesus mengagetkan dan membuyarkan strategi mereka. Mereka pun meninggalkan si perempuan itu tanpa bisa menghukumnya.
Prapaskah ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menumbuhkan semangat mengampuni sebagaimana Kristus selalu mengampuni. Prapaskah ini juga mengajak kita untuk selalu waspada akan kuasa-kuasa jahat yang menjebak dengan aneka strateginya.

Kontemplasi
Bayangkan kisah Yoh. 8:1-11. Rasakan pengampunan yang diberikan Yesus dan pelajari kecedasanNya.

Refleksi
Tulislah pengalamanmu melepaskan diri dari jebakan-jebakan dunia.

Doa
Tuhan, sudilah menganugerahkan rahmat mengampuni dalam diriku. Amin.

Perutusan
Aku akan mengampuni mereka yang masih sulit kuampuni sampai detik aku membaca renungan ini.

0 comments:

Post a Comment