Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, February 4, 2020

Santa Jane Valois

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 5068 Diterbitkan: 25 Juli 2013 Diperbaharui: 26 Januari 2020

  • Perayaan
    04 Februari
  •  
  • Lahir
    Tahun 1464
  •  
  • Kota asal
    Paris - Perancis
  •  
  • Wafat
    4 February 1505 di Bourges, Perancis | Oleh sebab alamiah
  •  
  • Beatifikasi
    21 April 1742 oleh Paus Benediktus XIV
  •  
  • Kanonisasi
    28 Mei 1950 oleh Paus Pius XII

Jane Valois lahir pada tahun 1464.  Ia adalah puteri Raja Louis XI dari Perancis dengan istreri keduanya; Charlotte Savoy. Jane, walaupun ia seorang puteri raja, namun ia mengalami kehidupan yang pahit dan menyedihkan. Ia dibenci sejak lahir bahkan oleh ayahnya sendiri. Raja yang sangat menginginkan seorang putra kecewa dengan kelahirannya. Apalagi Jane juga cacat dan sering sakit-sakitan. Karena itu pada usia lima tahun ia dikirim untuk dibesarkan oleh orang lain.  
Meskipun ia diperlakukan demikian oleh ayah kandungnya, Jane adalah seorang puteri yang baik hati serta lemah lembut kepada semua orang. Ia yakin betul bahwa Yesus dan Bunda Maria mengasihinya. Jane juga yakin bahwa Tuhan akan mempergunakannya sebagai alat-Nya untuk melakukan kebajikan demi nama-Nya. Dan memang betul demikian. 
Ketika Jane tumbuh dewasa, ia memutuskan untuk berkaul selibat dan mempersembahkan dirinya kepada Yesus dan Bunda Maria. Tetapi ayahnya tidak menghiraukan pilihan hidupnya. Louis XI memaksakan sebuah pernikahan politis bagi Jane dengan Pangeran Orleans. Jane menjadi seorang isteri yang baik selama duapuluh dua tahun. Namun demikian, sesudah suaminya menjadi raja, Jane sekali lagi harus menjalani hidup dalam pengasingan. suaminya membatalkan  pernikahan mereka dan membuangnya untuk tinggal seorang diri di sebuah desa yang jauh. Hal tersebut tidak menjadikan ratu bersedih dan marah. Malahan, ia bersorak: “Terpujilah Tuhan! Ia telah mengijinkan hal ini terjadi agar aku dapat melayani-Nya lebih baik daripada yang telah kulakukan selama ini.”
Jane menghabiskan waktunya dalam doa. Ia melakukan matiraga dan melaksanakan tindakan belas kasihan. Ia memberikan seluruh uangnya kepada kaum miskin. Ia bahkan membentuk suatu ordo para biarawati yang disebut Suster-suster dari Kabar Sukacita Santa Perawan Maria. Jane menghabiskan sisa hidupnya dengan penuh sukacita dalam Yesus dan Bunda-Nya. Ia  wafat pada tahun 1505. St. Jane dinyatakan kudus oleh Paus Pius XII pada tahun 1950.

0 comments:

Post a Comment