Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, February 15, 2020

Santo Klaudius de la Colombiere

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 4211 Diterbitkan: 21 Oktober 2014 Diperbaharui: 14 Februari 2017

  • Perayaan
    15 Februari
  •  
  • Lahir
    2 Februari 1641
  •  
  • Kota asal
    Saint-Symphorien d’Ozon, Rhône, Perancis
  •  
  • Wilayah karya
    Perancis, Inggris
  •  
  • Wafat
    Tanggal 15 Februari 1682 di Paray-le-Monial, Saône-et-Loire, Perancis - Sebab alamiah
  •  
  • Venerasi
    11 Agustus 1901 oleh Paus Leo XIII (decree of heroic virtues)
  •  
  • Beatifikasi
    16 Juni 1929 oleh Paus Pius XI
  •  
  • Kanonisasi
    31 Mei 1992 oleh Paus Yohanes Paulus II

Santa Margareta Maria Alacoque menerima pesan dari Yesus untuk membangun devosi kepada Hati Yesus yang Mahakudus dan menyebarkannya kepada seluruh Gereja. Tetapi dia ragu-ragu untuk melaksanakan pesan ini, karena dia sendiri ragu akan kebenaran penglihatan-penglihatan yang dialaminya. Ia pun merasa diri tidak layak dan tidak sanggup untuk tugas mulia itu. Tetapi dalam satu penglihatan padanya, Yesus memberitahukan dia bahwa Ia akan mengutus seorang imam yang saleh untuk membantu dan membimbingnya. Imam saleh itu adalah Pater Klaudius de la Colombiere SJ (Claude de la Colombière, SJ).
Pada tahun 1675 Pater Klaudius diangkat menjadi rektor rumah di Paray, dimana ada biara suster-suster Visitasi. Klaudius adalah seorang imam yang saleh hidupnya dan setia menjalankan devosi kepada Hati Yesus yang Mahakudus. Di Paray dia menjalankan tugasnya sebagai Bapa Pengakuan bagi suster-suster Visitasi. Disinilah Klaudius bertemu dengan suster Maria Margaretha.
Kepada Pater Klaudius , suster Margaretha menceritakan semua penglihatan yang dialaminya. Klaudius membenarkan semua penglihatan itu. Karena terdapat suatu kesamaan dalam penglihatan-penglihatan religius, maka tumbuhlah suatu persahabatan yang dalam dan suci antara Klaudius dan Maria Margaretha, sebagaimana yang terjadi antara Santo Fransiskus dan Santa Klara. Klaudius sendiri akhirnya mempersembahkan dirinya secara utuh kepada Hati Yesus yang MahaKudus serta berjanji akan turut menjalankan pesan Yesus.
Di Paray, Klaudius hanya tinggal setahun. Pada tahun 1676, ia dipindahkan ke London, Inggris. Ketika itu agama Katolik dilarang menyebarkan ajarannya. Tetapi kemudian Klaudius tetap yakin bahwa Yesus menyertainya dalam karyanya. Dengan gembira ia bekerja diantara orang-orang Katolik yang dihambat itu. Ia dengan tekun meneguhkan dan menghibur mereka serta mendorong mereka untuk menjalankan devosi kepada Hati Yesus yang Mahakudus.
Sesudah tiga tahun berkarya di London, ia ditangkap dan hendak dihukum mati. Tetapi dengan bantuan Duta Besar Perancis, Klaudius dibebaskan dan dipulangkan ke Paray. Disana ia meninggal dunia pada tanggal 15 Februari 1682 dalam usia 41 tahun. Dua tahun kemudian yaitu pada tahun 1684, khotbah-khotbah dan sejumlah tulisannya mengenai kebaktian kepada Hati Yesus yang Mahakudus diterbitkan dan disebarluaskan sebanyak empat jilid. Tulisan-tulisan inilah yang menjadi sarana yang berpengaruh dalam menyebarkan devosi yang indah itu ke dalam seluruh dunia.

0 comments:

Post a Comment