Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, June 12, 2020

Agar Ada Kenangan



Sebenarnya niat utama Rm. Bambang adalah Domus Pacis Puren tidak hilang dari ingatan. Keuskupan Agung Semarang membangun rumah dengan banyak kamar untuk para rama praja di kompleks Seminari Tinggi Kentungan. Ini adalah rumah tua para rama praja Keuskupan Agung Semarang yang bernama Domus Pacis Santo Petrus. Para rama tua yang tinggal di Domus Pacis Puren (Yogyakarta) dan Domus Pacis Albertus (Semarang) akan diboyong ke Domus Pacis Santo Petrus. Bahkan rama-rama tua yang tinggal di paroki, katanya, juga akan diminta pindah ke situ. Dalam hal ini Rm. Bambang  berupaya agar ada jejak-jejak untuk pertanda bahwa pernah ada Domus Pacis Puren sebagai salah satu tempat tinggal para rama praja tua Keuskupan Agung Semarang.

Hal itu terjadi karena Domus Pacis Puren direncanakan menjadi pusat pastoral Kevikepan Yogyakarta Timur. Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta akan dikembangkan menjadi dua: Kevikepan Yogyakarta Timur dan Kevikepan Yogyakarta Barat (yang akan berpusat di Paroki Wates). Dalam benak Rm. Bambang peristiwa itu secara praktis membuat keberadaan Domus Pacis Puren hilang. Agar tetap ada semacam “tanda jejak” Rm. Bambang merangkai peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi menjadi buku DOMUS PACIS PUREN DI MATA HATIKU CUPLIKAN KISAH HISTORIA DOMUS 2013-2019 CATATAN DARI RUMAH TUA. Bahan utama untuk buku ini adalah salah satu kolom www.domuspacispuren.blogspot.com yang bernama Historia Domus. Ada lima bab pokok yang menyangkut hubungan dengan Keuskupan, hubungan dengan para rama, hubungan dengan karyawan, hubungan dengan para relawan, dan hubungan dengan para pengunjung. Lima bab ini didahului dengan kisah tumbuh dan berkembangnya komunitas dan ditutup dengan buah di tahun akhir keberadaan Domus Pacis Puren.  Rm. Agoeng (Ketua Unio KAS), Rm. Gunawan (Staf Seminari Menengah Mertoyudan), dan Rm. Budi Purnomo (Pastor Mahasiswa Semarang) memberikan kata-kata pengantar.

Kebetulan Rm. Bambang membutuhkan simpanan dana untuk berjaga-jaga kalau ada kebutuhan khusus para rama tua serumah. Maka buku itu menjadi sarana untuk menghimpun dana. Buku itu berukuran 13X18,5 cm dan berisi 376 halaman. Buku itu berharga Rp. 75.000/eks termasuk ongkos kirim. Kalau ada yang langsung membeli di kamar Rm. Bambang harganya menjadi Rp. 50.000/eks karena dikurangi ongkos kirim. Bagi pemesan yang minta dikirim harap transfer uang lebih dahulu ke rekening: TAHAPAN BCA, KCP GEJAYAN, No. 4565146662, a.n. PETRUS NOEGROHO AGOENG SW. Jangan lupa kasih nama dan alamat lengkap.

0 comments:

Post a Comment