Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, June 22, 2020

Santo Yohanes Fisher

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3983 Diterbitkan: 31 Agustus 2013 Diperbaharui: 17 Agustus 2014

  • Perayaan
    22 Juni
  •  
  • Lahir
    tahun 1469
  •  
  • Kota asal
    Yorkshire - Inggris
  •  
  • Wafat
    Martir; Dipenggal kepalanya pada 22 Juni 1535 di Tower Hill, Tyburn, England
    Kepalanya digantung di London Bridge selama dua minggu sebagai peringatan, lalu dibuang ke Sungai Thames Sisa-sisa tubuh (Relikwi) disimpan di Gereja Saint Peter's di Tower of London
  •  
  • Beatifikasi
    29 Desember 1886 oleh Paus Leo XIII
  •  
  • Kanonisasi
    Tahun 1935 oleh Paus Pius XI

Yohanes Fisher dilahirkan di Yorkshire, Inggris, pada tahun 1469. Ia belajar di Universitas Cambridge dan menjadi seorang imam. Pater Fisher mengajar di Cambridge juga. Ia seorang guru yang mengagumkan yang membantu para muridnya berkembang pula dalam pengetahuan iman. Ia seorang teolog. Pater Fisher teristimewa sangat membantu dalam menjelaskan kesalahan-kesalahan religius pada masa itu yang membingungkan sebagian orang.

Pada tahun 1504, Pater Fisher ditahbiskan sebagai Uskup Rochester, Inggris. Keuskupan Rochester adalah sebuah keuskupan yang miskin dan Uskup Fisher tinggal di sana sebagai gembala umat selama tigapuluh tahun. Jadi, Uskup Fisher menjalankan dua peran penting. Ia adalah bapa uskup dari keuskupan Rochester dan pimpinan Universitas Cambridge.

Pada tahun 1514, ia ditunjuk sebagai pemimpin universitas seumur hidup. Uskup Fisher juga menjadi bapa pengakuan ibunda Raja Henry VIII. Nama ibu suri adalah Elizabeth dari York. Uskup Fisher mempunyai banyak teman, termasuk Erasmus, seorang sarjana terkenal, dan St.Thomas More. Tak seorang pun, baik Uskup Fisher maupun Thomas More, yang tahu bahwa mereka akan dirayakan pestanya bersama-sama dalam kalender orang kudus.

Pada tahun 1533 Raja Henry ingin menceraikan isterinya, ratu Katarina agar ia dapat menikahi salah seorang gundiknya yang bernama Anne Boleyn. Bapa Suci  Paus Paulus III tentu saja tidak dapat memberikan ijin seperti itu, karena hal demikian melanggar hukum Gereja. Tapi Raja Henry sungguh adalah seorang yang sangat keras kepala. Untuk dapat melaksanakan hasratnya pada Anne Boleyn,  ia  lalu mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala Gereja di Inggris dan melepaskan segala hubungan Gereja Inggris dengan Tahta Suci.

Raja Henry kemudian memprakarsai pertemuan para uskup dari seluruh Inggris lalu dengan berbagai terror dan intimidasi ia memaksa para uskup dalam pertemuan tersebut untuk mengakui dirinya sebagai kepala Gereja di Inggris; dan juga (tentu saja) melegalkan perceraiannya dengan Ratu Katarina. Uskup-uskup pengecut tersebut tidak berbuat apa-apa selain menyetujui semua kehendak raja. Kecuali Uskup Yohanes Fisher.  Ia satu-satunya Uskup yang tidak setuju dengan hasil  pertemuan itu.

Karena keberaniannya itu beberapa hari kemudian Uskup Fisher ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.  Henry kemudian menghendaki agar rakyat menyatakan sumpah setia kepadanya sebagai pemimpin Gereja Inggris. Uskup Fisher ditawari raja kebebasan jika ia mau bersumpah setia dan mengakui raja sebagai kepala gereja diinggris. Bagaimanapun; Henry menyadari bahwa Uskup Fisher adalah uskup yang sangat disayang dan dihormati oleh rakyat Inggris. Namun Uskup Fisher menolak tawaran itu. Baginya kepala gereja hanyalah Paus di Roma dan ia tidak mau mengingkari imannya.

Raja lalu memerintahkan agar Uskup Fisher dibuang ke Menara London. Tak lama berselang menyusul St.Thomas More dan St. Margaretha Pole juga ditahan disitu. Menara tersebut pengap dan perlakuan di sana sungguh kasar. Uskup Fisher banyak menderita sengsara, tetapi ia tetap tidak mau mengingkari imannya. Meskipun pada masa itu tidak ada televisi dan radio, rakyat tahu apa yang dialami Uskup Fisher, Sir Thomas More dan yang lainnya. Mereka sungguh terpukul dan menjadi sedih.

Pada tanggal 12 Juni 1535, Paus Paulus III mengangkat Uskup Fisher sebagai kardinal. Dengan berbuat demikian, Bapa Suci berharap agar Henry membebaskannya. Tetapi, hal tersebut malahan menjadikan Henry murka. Sepuluh hari setelah pengangkatan Uskup Fisher manjadi Kardinal, Henry memerintahkan eksekusi mati bagi Kardinal Fisher.

Yohanes Fisher wafat sebagai martir dengan dipenggal kepalanya pada tanggal 22 Juni 1535. Bersama dengan sahabatnya, St. Thomas More, Kardinal Yohanes Fisher dinyatakan kudus oleh Paus Pius XI pada tahun 1935.

Gereja Inggris kini disebut Gereja Khatolik Anglikan dan sampai hari ini tidak lagi mengakui Paus sebagai Kepala Gereja

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

0 comments:

Post a Comment