Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, June 1, 2020

Santo Pamphilus dari Kaisarea

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3077 Diterbitkan: 30 April 2014 Diperbaharui: 31 Mei 2014

  • Perayaan
    1 juni
  •  
  • Lahir
    Sekitar Tahun 240
  •  
  • Kota asal
    Berytus, Phoenicia (Sekarang Beirut - Libanon)
  •  
  • Wilayah karya
    Alexandria, Israel
  •  
  • Wafat
    Martir - Dipancung pada sekitar tahun 309 atau 310 di Alexandria – Mesir
  •  
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation

Pamphilus lahir di Berytus, Pheonicia (sekarang: Beirut, Lebanon) pada tahun 240 dari sebuah keluarga terkemuka dan kaya. Pamphilus mempunyai minat dan bakat besar dalam masalah-masalah sekular di Berytus sambil meneruskan studi teologi di Sekolah Kateketik Aleksandria yang tersohor namanya di bawah bimbingan Pierius, pengganti Origenes. Dari Aleksandria dia pergi ke Kaisarea, ibukota Palestina. Tak lama setelah ia tiba di Kaisarea, ia ditabhiskan menjadi imam oleh Uskup Agapius.
Selain menjalankan tugas pengembalaannya sebagai seorang imam, Pamphilus juga adalah seorang dosen, ekseget, dan pengumpul buku-buku yang bernilai tinggi. Dengan buku-buku yang berhasil dikumpulkannya, ia mengorganisir dan mengembangkan perpustakaan besar yang sebelumnya telah dirintis oleh Origenes. Perpustakaan ini berguna sekali bagi berbagai studi tentang Gereja. Dengan keahliannya di bidang teologi dan Kitab Suci, ia membimbing sekelompok pelajar dalam studi Kitab Suci.  Eusebius, salah seorang muridnya - yang kemudian dijuluki "Bapa Sejarah Gereja" sangat akrab dengannya.  Bersama Eusebius, Pamphilus menulis sebuah biografi tentang gurunya (buku biografi ini telah hilang) sambil terus mengembangkan perpustakaan Kaisarea di atas.
Ia memusatkan perhatian pada pengumpulan teks-teks Alkitab beserta komentar-komentarnya sehingga koleksinya menjadi sumber informasi penting bagi penerbitan suatu versi penulisan Kitab Suci yang secara tektual lebih tinggi daripada versi-versi lainnya pada masa itu. Koleksi teks-teks Kitab Suci dan buku-buku lainnya di dalam perpustakaan ini merupakan sumbangannya yang utama bagi Gereja, karena memberikan data yang lengkap dan terpercaya tentang literatur-literatur Kristen perdana. Karya santo Hieronimus dan Eusebius di bidang sejarah Gereja dan Kitab Suci didasarkan pada informasi yang disediakan di dalam perpustakaan Pamphilus ini. Sayang sekali bahwa perpustakaan ini dan semua buku yang ada di dalamnya dirusak oleh orang-orang Arab saat menduduki Palestina pada abad ketujuh.
Kira-kira antara tahun 307-308, Pamphilus ditangkap, dipenjarakan, dan disiksa karena imannya sebagai seorang Kristiani. Sementara berada di penjara, ia bersama Eusebius - yang juga dipenjarakan - menulis sebuah apologi untuk membela Origenes; sebagian fragmen dari tulisan ini kini masih ada. Ia dipenggal kepalanya antara tahun 309 atau 310 di Alexandria – Mesir.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

0 comments:

Post a Comment