Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, March 19, 2020

Beata Sibilina Biscossi

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3830 Diterbitkan: 10 Mei 2017 Diperbaharui: 10 Mei 2017

  • Perayaan
    19 March
    1 November

    20 Maret (di kota Pavia, Italia)
  •  
  • Lahir
    Tahun 1287
  •  
  • Kota asal
    Pavia, Lombardy, Italia
  •  
  • Wafat
    19 Maret 1367 di Pavia, Italia - Sebab Alamiah
    Tubuhnya ditemukan tetap utuh pada tahun 1854.
  •  
  • Venerasi
    Tahun 1853 oleh paus Pius IX (cultus confirmed)
  •  
  • Beatifikasi
    Tanggal 17 Agustus 1854 oleh paus Pius IX
  •  
  • Kanonisasi

Beata Sibilina Biscossi menjadi yatim piatu saat masih kanak-kanak. Ia tidak bersekolah dan telah bekerja sebagai pembantu rumah tangga sejak berusia 10 tahun. Pada usia 12 tahun ia menjadi buta dan tidak bisa bekerja lagi. Ia lalu diadopsi oleh sebuah komunitas kecil biarawati Dominikan di Pavia, Italia.
Dalam biara Sibilina mulai mengembangkan devosi kepada Santo Dominikus dan mengharapkan penyembuhan melalui perantaraannya. Ketika penglihatannya tidak kunjung membaik, Sibilina mulai berpasrah diri dan tulus menerima kebutaannya. Kepasrahan dan ketulusan akan kebutaan mata fisiknya justru membuka mata rohaninya. Ia mulai menerima penglihatan dari Santo Dominikus yang memintanya untuk menjadi seorang biarawati Dominikan. Dan iapun menjadi seorang suster dalam usia yang masih sangat muda.
Pada usia 15 tahun suster Sibilina menjadi seorang SEKLUSE (pertapa yang tinggal dalam sebuah sel pertapaan yang dikunci selamanya) dan menghabiskan sepanjang waktunya dalam doa dan meditasi. Dalam keheningan sel pertapaannya, suster Sibiliana kerap menerima penampakkan dari Santo Dominikus dan para kudus lainnya. Banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasehat dan doa penyembuhan. Kata-kata sederhana dari biarawati Dominikan yang buta mata dan buta huruf ini, selalu menyejukkan hati setiap mereka yang mendengarnya. Doa-doanya polos dan sederhana, namun penuh dengan Kuasa Ilahi yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dalam waktu singkat, tempat pertapaannya menjadi tempat ziarah bagi masyarakat kota Pavia dan seluruh wilayah Italia. Setiap hari ratusan orang akan mengantri didepan jendela sel pertapannya.
Santa Sibilina dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam Sakramen Ekaristi. Suatu ketika seorang imam melewati pertapaannya dalam perjalanan untuk memberi sakramen Ekaristi dan pengurapan orang sakit. Suster Sibilina memanggilnya dan mengatakan bahwa hosti yang dibawanya belum di konsekrasi. Sang imam memeriksa dan menemukan bahwa dia telah membawa hosti dari wadah yang salah.
Suster Sibilina tutup usia dengan tenang dalam sel pertapannya pada tanggal 19 Maret 1367. Ia dimakamkan di Gereja biara Dominikan di Pavia Italia. Dalam proses beatifikasinya ditahun 1854, makamnya dibuka dan jasadnya ditemukan tetap utuh.

0 comments:

Post a Comment