Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, March 25, 2020

Santa Maria Alfonsina Ghattas

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 4352 Diterbitkan: 13 September 2015 Diperbaharui: 02 November 2015

  • Perayaan
    25 Maret
  •  
  • Lahir
    3 Oktober 1843
  •  
  • Kota asal
    Yerusalem - Israel
  •  
  • Wafat
    25 Maret 1927 - Sebab alamiah
  •  
  • Venerasi
    15 Desember 1994 oleh Paus Yohanes Paulus II (decree of heroic virtues)
  •  
  • Beatifikasi
    22 November 2009 oleh Paus Benediktus XVI
  •  
  • Kanonisasi
    17 Mei 2015 oleh Paus Fransiskus

Santa Maria Alfonsina Ghattas lahir pada tanggal 3 Oktober 1843 di Yerusalem, dalam sebuah keluarga Katolik Yunani. Ia dibabtis dengan nama Soultaneh Maryam Ghattas. Pada usia tiga tahun kedua orang tuanya meninggal dunia dan ia kemudian dibesarkan oleh seorang pamannya yang miskin.
Ketika berusia 14 tahun, ia masuk biara Kongregasi St. Yoseph dari Penampakan, sebuah biara Susteran yang didirikan oleh Santa Emilia de Vialar. Pada tahun 1862 ia mengucapkan kaulnya dan mengambil nama biara Maria Alfonsina lalu dikirim untuk mengajar katekese di Bethlehem. Sambil mengajar, suster Maria Alfonsia juga membentuk kelompok doa yang mempromosikan devosi kepada bunda Maria melalui doa rosario.
Di Betlehem, suster Maria menerima beberapa kali penampakan dari Bunda Maria yang memintanya untuk mendirikan sebuah konggregasi suster bagi para wanita Palestina. Pada tahun 1880 terpilihlah tujuh wanita muda Palestina sebagai anggota perdana dari konggregasi Susteran dari Rosario (Sisters of Rosario). Dengan ijin dari Takhta Suci Roma, Suster Maria Alfonsina meninggalkan Konggregasi Susteran St. Joseph dari Penampakan, dan memasuki konggregasi yang baru. Tiga tahun kemudian aturan hidup membiara bagi konggregasinya diresmikan oleh Uskup Pascal Appodia, Vicariat Patriarchal Yerusalem dan pada tanggal 7 Maret 1885, bersama dengan 8 orang suster perdana dari Konggregasi Suster dari Rosario, suster Maria Alfonsina mengucapkan kaul untuk konggregasi barunya dihadapan Patriark Latin untuk Yerusalem, Mgr. Vincent Bracco.
Bersama konggregasi Suster dari Rosario, Santa Maria Alfonsina mengabdikan hidupnya untuk bekerja bagi kaum miskin dan mengembangkan pendidikan bagi umat Kristen di Palestina. Pada tahun 1886 ia mendirikan sebuah sekolah khusus untuk anak perempuan Palestina di Beit Sahour. Kemudian ia dikirim untuk berkarya ke kota Salt di Yordania bersama tiga orang suster, lalu ke kota Nablus, sebelum akhirnya ia kembali di Yerusalem karena kesehatannya yang memburuk. Setelah pulih, ia kembali diutus ke biara di kota Zababdeh.
Suster Maria Alfonsina Ghattas tutup usia di kota kecil Ein Karem pada hari Pesta Maria Menerima Kabar Gembira tanggal 25 Maret 1927. Para suster dari Konggregasi yang ia dirikan kini mengelola sekolah-sekolah, klinik dan panti asuhan di berbagai wilayah di seluruh Timur Tengah.
Ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI pada tanggal 22 November 2009. Misa beatifikasinya dilaksanakan di Gereja Kabar Gembira di Nazareth, sebuah Gereja yang dibangun di situs tempat Bunda Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel. Misa dipimpin oleh Kardinal Angelo Amato, sebagai utusan khusus dari Paus Benediktus XVI, dan dirayakan bersama Patriark Fouad Twal, Patriark Latin Yerusalem.
Pada tanggal 6 Desember 2014, Paus Fransiskus mengeluarkan dekrit yang mengakui mujizat kedua yang terjadi melalui intervensi Beata Maria Alfonsina. Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 17 Mei 2015, beata Maria Alfonsina Ghattas di kanonisasi bersama 3 orang kudus lainnya yaitu : Santa Jeanne-Emilie de Villeneuve, Santa Maria Cristina Brando dan Santa Maria Baouardy (Santa Maria dari Yesus yang Tersalib).
Misa kanonisasinya digelar di lapangan Santo Petrus Vatikan dan dihadiri oleh 2.000 warga Kristen Palestina, termasuk juga Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

0 comments:

Post a Comment