Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, August 3, 2020

PUPIP Ungaran



Sudah sejak bulan Mei lalu PUPIP Ungaran berencana mengunjungi para rama Domus Pacis. Mereka bilang akan datang pada hari Rabu 29 Juli 2020. Itu adalah info dari Bu Rini. Rm. Bambang diam saja. Dia berpikir hal itu bisa saja hanya menjadi keinginan. Bukankah pada saat sekarang orang harus hati-hati karena pandemi Covid-19. Pada akhir Juni ada kepastian mereka sungguh akan datang sebanyak 12 orang. Dua minggu kemudian itu menjadi sebuah kepastian. Maka Rm. Bambang meminta Bu Rini untuk menyiapkan sekedar jamuan. Ternyata beberapa hari kemudian datang berita bahwa yang akan datang sebanyak 19 orang.

Itulah latarbelakang mengapa pada Rabu 29 Juli 2020 Bu Rini sudah datang di Domus sebelum jam 08.00. Pada Selasa 28 Juli 2020 malam tenaga-tenaga Domus sudah mempersiapkan kursi-kursi tertata dengan jarak sekitar 2 meter satu sama lain di ruang serba guna dengan menyingkirkan mobil-mobil dan sepeda-sepeda motor yang diparkir. Pagi berikutnya mereka sibuk menjerang air untuk membuat teh, menanak nasi, dan mempersiapkan perlengkapan minum dan makan di meja ruang pertemuan luar. Mbak Tri membantu Bu Rini menyiapkan masakan bakso. 

Ketika jam melewati angka 10.00 rombongan Ungaran datang dengan 3 mobil yang membawa 17 orang. Mayoritas adalah ibu-ibu. Dari para rama Domus yang menyambut adalah Rm. Bambang dan Rm. Harto. Rm. Bambang memang hanya mengatakan bahwa akan ada tamu dari PUPIP Ungaran dan yang akan ikut menyambut harus dengan protokol kesehatan. Maka yang tampak pada wajah para tamu dan kedua rama itu adalah mulut dan hidung tertutup masker. Sementara itu wajah-wajah banyak yang mengenakan face shield. Para tamu juga mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun yang tersedia. Salah satu ibu tamu tampil menyatakan bahwa sebenarnya yang akan ikut ada banyak. Tetapi karena keadaan pandemi akhirnya hanya 17 orang termasuk beberapa bapak. Pertemuan berjalan tidak begitu lama hanya sekitar 45 menit termasuk menyantap bakso. Tetapi suasana tetap terasa akrab dengan canda-canda walau saling menjaga jarak fisik. Para tamu memang masih akan mengunjungi Rm. Yamto, Rm. Heru Purnomo, dan Rm. Trasno.




0 comments:

Post a Comment